Tujuh

50 8 0
                                    


Didalam perjalanan hening Aya yang fokus memainkan handphonenya dan Arya yang fokus menyetir. Aya mengantuk matanya berat sekali rasanya untuk melek.

"tidur aja ya" ucap Arya sontak membuat Aya kaget

"eh- eng iya gue tidur" Aya memejamkan matanya

Arya melirik Aya yang sedang terlelap perlahan tangan kirinya mengusap lembut pucuk kepala Aya.

"gue berharap bisa gini terus ya" gumam Arya

Arya kembali fokus menyetir tidak lama lagi mereka sampai mengingat mereka berangkat duluan Arya pun tidak mau kalau berlama-lama di sekolah.

Mereka sudah sampai Arya memarkirkan mobilnya tepat di depan villa dia melirik Aya yang masih enggan membuka matanya. Tangannya mengusap rambut Aya lembut takut kalau si empu bangun perlahan dia mengecup kening Aya lembut lalu membangunkan Aya.

"ya kita udah sampe" ucap Arya lembut

"engh udah sampe ar" sambil mengucek matanya

"udah yuk turun. Nanti lo masuk duluan aja gue nurunin koper dulu." ajak Arya

"yang lain udah sampe"

"masih jauh kayanya"

Aya hanya ber oh ria seraya turun dari mobil hendak membantu Arya.

"jangan ya biar gue aja!"

"koper gue aja kok"

📍📍📍

Flasback on

Arya dan Aya ternyata teman sewaktu kelas 6 SD tetapi Aya tidak ingat karna semenjak SMP Aya tinggal di Amerika.

"arya lo gabakal tinggalin gue kan"

"engga kok. Janji"

"tapi gue takut kalo lo nikah yang jagain gue siapa. Kecuali lo mau ngadopsi gue jadi anak lo gapapa kok gue ikhlas."

"gila ya enggalah nanti jugakan lo punya suami." sambil mengusap rambut Aya lembut

"kalo gue jadi istri lo gimana?"

"males sih gue sebernya" ucap Arya meledek.

Aya cemberut lalu Arya mencubit pipinya gemas tetapi Aya malah tertawa dan akhirnya Arya pun ikut tertawa dan mereka tertawa lepas bersama.

Flasback off

📍📍📍

Aya masuk yang disusul oleh Arya. Aya mencari letak kamarnya kata amang penjaga villa sih di kamar 208 dan kebetulan kamar Arya 207 jadi sebelahan.

Aya masuk kedalam kamarnya lalu mengemas pakaiannya ke dalam lemari. Setelah dirasa sudah selesai dia menuju kamar Arya entah mengapa sekarang Aya ingin dekat dengan Arya. Mungkin rasa nyaman.

Aya mengetuk pintu Arya tapi tidak ada sahutan tanpa menunggu si empunya langsung Aya buka pintu coklat itu Aya masuk tetapi tidak mendapat tanda-tanda kehidupan disana lalu ia mendengar suara percikan air dari kamar mandi ah mungkin Arya sedang mandi.

Arya keluar dan ia terkejut atas kedatangannya Aya.

"ya lo ngapain di kamar gue?" tanya Arya heran

"bosen"

"sama kek hidup lo."

"hmm"

"lo ga kepikiran buar cari pacar gitu?"

"ribet"

"seengganya ga ribet buat cari doang!"

"ribet ar"

"serah lo deh"

"kan gue udah pernah bilang kalo lo adopsi gue aja jadi anak lo."

Arya tertegun. Ternyata Aya masih ingat dengan persahabatannya selama ini.

"lo masih inget"

"masih kan gue sendiri yang bilang di rumah pohon waktu malem itu"

"oh kirain"

"gimana lo mau ga adopsi gue jadi anak lo."

"amit-amit ya mending gue adopsi yang laen aja"

"hmm yaudah hidup lo ribet."

"ribetan hidup lo!"

"hmm"

Aya berjalan hendak keluar namun Arya memanggilnya.

"kemana ya?"

"kamar"

"ngapain?"

"tidur"

"gada selain pekerjaan tidur"

"pengangguran"

"mikirin pekerjaan woy!" kesal Arya

"ribet" ucap Aya dan berlenggang pergi menuju kamarnya dan Arya hanya bisa menatap punggung Aya lirih.

Update lagi nih sori gaterlalu panjang part ini.

Happy reading. Jangan lupa hilangkan jejak👍

AYARA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang