Sepuluh

41 8 0
                                    


Aya terbelalak saat mendapatkan Arya berada di sampingnya.

"Eh..eng..ar gu-gue tadi abis itu.."

"Kalo mau kabur itu yang pinteran dikit!" ucapnya dingin

"Engga kok gue engga mau kabur."

Setelahnya Arya langsung mencekal tangan Aya menariknya menuju motor sportnya.

"Ar ih lepas sakit ini" ucap Aya sambil meringis namun tak di gubris oleh Arya

"Naik!"

"Gue pulang sendiri aja." ucap Aya yang sudah jalan 2 langkah dari Arya

"Mau gue gendong hah?!" Tanya Arya kesal

"Gue bisa pulang sendiri! Lo tuh engga denger apa gimana sih."

"Naik aya ce.pe.tan."

"Bacot banget yaloh." umpat Aya kesal

"Gue denger. Buruan naik!" Geram Arya

Aya akhirnya menaiki motor sport milik Arya masih ada perasaan kesal kepada laki-laki ini yang seenaknya saja mengklaim dirinya sebagai pacarnya. Keheningan yang mendominasi keadaan sekarang Arya yang sibuk merhatikan jalanan dan Aya yang sibuk melihat orang lalu lalang.

***

Hari ini Arya harus pergi lebih awal karena ia ingin menjemput Aya sesuai ucapannya kemarin. Arya sudah tiba di depan pintu rumah Aya.

Tok..tok..

"Assalammualaikum.."

Ceklek

"walaikumsalam. Eh nak arya ayo masuk dulu ayanya lagi siap-siap" ucap Bunda Aya

"iya tan makasih" ucap Arya sopan

"Bentar ya tante panggilin aya."

Arya hanya mengangguk setelahnya bunda Aya menaiki tangga menuju kamar Aya.

Aya menuruni anak tangga menuju ruang tamu dimana Arya berada sekarang.

"Eh ar maap gue lama tadi beresin buku dulu."

"Iya gapapa yaudah udah selesai kan?"

"Iya udah yaudah bun aya berang dulu ya" ucap Aya sambil menyalimi bundanya

"Hati-hati ya nak arya tante titip aya."

"Siap tante" ucap Arya sambil menyalimi tangan bundanya Aya setelahnya dia menggandeng tangan Aya menuju motornya.

"Nih pake" ucap Arya memberikan helmnya lepada Aya

"Lo kenapa sih dateng kesini kan gue udah bilang gue bisa berangkat sendiri nanti kalo ayah gue tau gimana." ucap Aya kesal dan mengambil helmnya.

"Loh emang kenapa kalo ayah lo tau?"

"Ya nanti ayah gue curigalah."

"Apa?"

"Kalo lo sama gue pacaran ya walaupun gue ga merasa nerima lo" ucap Aya seraya memutarkan bola matanya malas

"Bodo. Udah cepetan naik."

"Iya bawel"

Tak terasa kini mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Aya langsung turun setelah itu langsung melangkah menuju kelasnya tanpa pamit terlebih dahulu kepada Arya.

"Gue anter ke kelas jangan jalan di depan gue. Lo pikir gue bodigard lo!"

Aya melihar ke arah belakang dan berkata "Gue bukan anak kecil dan gue juga engga berpikir lo bodigard gue." ucapnya lalu kembali melangkah

"Sekarang gue pacar lo kalo lo lupa."

Aya memberhentikan langkahnya lalu menghadap ke arah Arya.

"Gue engga setua itu buat lupa semuanya."

"Bagus jadi sekarang sini gue anter lo ke kelas. Sini buru."

Aya hanya menghela nafasnya kasar setelah itu melangkah menuju Arya lalu berjalan beriringan menuju kelas Aya.

"Belajar yang pinter biar jadi pacar yang baik" ucap Arya sambil mengacak rambut Aya gemas.

"Engga nyambung." ucap Aya sambil merapikan kembali rambutnya.

"Yaudah sana masuk gue balik ke kelas ya nanti istirahat gue ke sini lagi." ucap Arya setelah itu melangkah menuju kelasnya.

---------------------------------------------

Gimana ceritanya yang ini?.....

Suka?

Enggak?

Gapapa aku juga lagi usaha supaya ceritanya lebih baik lagi hehehh

So?

Happy Readinggg! :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYARA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang