Delapan

56 10 0
                                    


Sebelumnya saya ingin kalian yang baca agar tekan lambang bintang ⭐ di pojok kiri bawah kalau bisa sih follow. Wkwkw pemaksaan yah😁

#Happy Reading#

3 hari berlalu dan seluruh murid kelas Xl menjalankan aktivitas belajar seperti biasa.

Aya turun menuju ruang makannya dan ia langsung menyapa keluarganya sambil berjalan ke arah kursi.

"pagi semua" sapa Aya

"pagi" ucap Ayah dan Bundanya serempak

"pagi dekil (dedekecil)." jawab Dendi dan Dandi sambil terkekeh

"aish abang dua ini aya tuh udah tinggian ini!" ucap Aya kesal sambil mendudukan dirinya ke kursi.

"gak mau, tetep aja lo lebih pendek dari kita" ucap Dandi

"iya abang aya yang tinggi, yang pendek mah bisa apa huh." ucap Aya sambil cemberut

"gosa monyong-monyong gitu bibirnya lo udah gede ga lucu lagi!" ucap Dendi tak kalah jailnya dengan Dandi dan Dandi yang mendengar itu tertawa terbahak bahak.

"haha...udah ga lucu hahaha"

"Udah puas belum ketawanya bang?" tanya Aya datar dan dingin yang sengaja berucap seperti itu agar Dandi berhenti tertawa.

"Udah jangan ribut ayo lanjut sarapannya jangan pada ribut didepan makanan." ucap sang bunda menengahi perdebatan di antara kedua anaknya. Segera Aya dan Dandi melanjutkan kembali sarapannya sedangkan Dendi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sang kakak dan adiknya.

......

Aya hari ini diantar oleh kedua abangnya sebernya sih yang nganterin Aya cuma Dendi tapi katanya si Dandi mau ikut biasa mau tebar pesona.ck

Aya melepaskan seat beltnya lalu turun dari mobil yang di ikuti oleh kedua kakaknya.

"abang-abang aya masuk dulu ya tiati di jalan" ucap Aya sambil tersenyum manis

Pletakk

"abang-abang lo kira kita tukang panci lo panggil abang-abang!" ucap Dandi kesal

"aw ngapain di jitak sih bang!" ucap Aya sambil mengerucutkan bibirnya

"dibilang gosa manyun bibirnya lo udah ga lucu aya." ucap Dandi

"tau ah punya abang dua-duanya ngeselin!" ucap Aya berlalu pergi meninggak kan kakaknya di parkiran.

"yeuh tuh anak bukannya pamit dulu ini mah langsung aja nyelonong" umpat Dandi kesal

"ribet lu kaya oma-oma arisan." ucap Dendi sambil memasuki mobil.

......

Author POV

Hari ini kelas Aya belajar pelajaran sejarah yang tidak disukai banyak murid di sekolah ini bukan berarti pelajarannya susah atau membosankan tetapi gurunya yang membosankan karna setiap pelajaran sejarah selalu saja cerita berasa di dongengin tau.

Menurut author sih pelajaran sejarah seharusnya tidak di belajarkan karna sejarah hanya mengingatkan kita kepada masa lalu bukan tidak mau mengingat masa lalu tapi kan masa lalunya ada yang baik ada pula yang buruk nah kalo saran author sih kita fokus aja menata masa depan bukan mengingat masa lalu karna masa lalu berada di belakang jadi kita harus mengutamakan dulu yang terdepan Ck barasa endorse dealer Suzuki ga sih ada terdepan-terdepannya gitu hehe. Gara-gara pelajaran sejarah author jadi curhat kan.ck skip

Kringg kringg

Suara merdu yang di tunggu-tunggu oleh penghuni kelas Xl ipa1 mana lagi kalau bukan kelasnya Aya.

"aya ayo ke kantin" ajak Rara sambil berdiri di samping Aya dan ada Nayka di samping meja mereka.

"sabar gue masukin buku dulu" ucap Aya tanpa menoleh lalu mengemaskan barangnya

"gue udah laper nih udah pada demo minta gajian" ucap Nayka sambil mengelus perutnya

"lo ngapain ngelus perut lo gitu nay atau lo hamil ya" ucap Rara dengan polosnya berbicara seperti itu

"iya gue hamil kenapa emang?" ucap Nayka asal

"serius anak siapa ogeb" teriak Rara histeris

Pletakk

"ya kaga lah gila aja gue hamil udah di usir kali gue dari rumah."

"sakit bego lo ngapain jitak gue!" ucap Rara kesal

"lagian lo kalo ngomong asal."

Aya yang melihat pertengkaran itu pun hanya memutar bola matanya malas.

"jadi ke katin ga?" tanya Aya yang sudah mulai bosan melihat mereka bertengkar

"ayoo" ucap Nayka bersemangat

Sesampainya mereka di kantin mereka langsung mencari meja.

"kaya biasa kan?" tanya Rara yang di angguki oleh Aya dan Nayka.

Tidak lama makanan pun datang dan mereka melahapnya sampai habis. Tiba tiba meja Aya di gebrak.

Brakk

"heh lo jadi cewe jangan gatel deh sama arya" ucap seseorang cewek yang dandanannya mirip ondel-ondel.

"maksud lo apa? Dateng ga di undang juga langsung marah-marah ga jelas." balas Aya tanpa merasa takut terhadap kakelnya satu itu siapa lagi kalau bukan Vanya andrenata.

"heh lo ngelawan sama gue?" ucap Vanya lagi sambil nunjuk ke depan muka Aya.

"ngapain takut sama-sama manusia juga" jawab Aya cuek sambil menyedot minumanya.

"lo cuma ade kelas jangan sok belagu deh. Seharusnya lo jaga sikap jangan semena-mena gini saa kakak kelas." ucap Vanya sambil melirik sinis ke arah Aya.

"seharusnya itu lo yang sadar. Lo itu senior di sekolah ini seharusnya lo itu ngasih contoh yang bener bukan pake seragam ketat begini trus pake make up tebel pula." jawab Aya lagi dengan santainya.

Vanya yang kemarahannya sudah di ubun-ubun pun seketika mau menampar Aya yang berada di depannya yang sekarang sudah berdiri sejajar denganya.

Tapi saat tanggannya hampir saja mengenai wajah Aya seseorang menahan tangannya sambil berucap dengan dingin dan datarnya yang berhasil membuat bulu kuduk Vanya merinding.


Update lagi jangan lupa pesenan aku yang di awal ya heheh. Pemaksaan banget yah😁.


AYARA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang