26

3K 293 18
                                    

"papah papah papah"

Ya saat ini iren sedang demam sangat tinggih sedari tadi dia terua saja mengigau memanggil nama papahnya.

(nk) sudah memberi obat bahkan sudah di kompres dan di panggilkan dokter tapi tetap saja panasnya tidak mau turun.

"inren bangun sayang kamu mimpi itu" kata (nk)

"hiks mah aku mau peluk papah iqbaal mah"

"sayang besok ya ini sudah tengah malam gak mungkin mamah telfon papah iqbaal"

"teh sudah telfon aja gak mungkin kak iqbaal gak dateng teh" saran rinta yang ada di kamar iren.

Dengan cepat (nk) mengambil ponselnya dan menghubungi nomor iqbaal. Untunglah iqbaal cepat tanggap dan menganggkat telfon dari (nk)

"Asalamualaikum baal"

"walaikumsalam (nk) ada apa"

"baal iren sakit dia cari kamu bisa kamu ke sini"

"hah apa iren skit ya sekarang juga aku ke sana"

Iqbaal langsung memutuskan telfon itu dan bergegas pergi ke rumah (nk).

Iqbaal memaauki boutique (nk) sebelumnya sudah di buka oleh rinta yang menunggu iqbaal.

Memang rumah (nk) ini di bagian bawahnya di buatnya untuk boutique nya dan di lantai atas adalah rumahnya.

Ini sudah jam 2 pagi tapi karena mendengar anaknya sakit iqbaal rela pergi mendatangi naknya.

"gimana iren (nk)"

"badanya masih panas baal sudah aku minumin obat sudah aku kompres sudah di priksa dokter tapi gak mau turun panasnya"

"iren ini papah sayang paah janji bakal jaga iren ya sayang" iqbaal mengecup kening anaknya.

Iren membuka mata dan langsung memeluk leher iqbaal. 

"papah iren mau bobo sama papah"

"iya sayang iya papah bobo di sini ya"

Iren mengangguk dan memejamkan matanya kembali. Sedngkan iqbaal berbaring di samping iren dengam memeluknya.

(nk) dia hanya duduk di tepi ranjang di sisi lain melihat dua orang yang memiliki wajah sangat mirip.

Iren sudah tertidur pulas dan panasnya juga sudah mulai turun. (nk) berdiri dan ingin kembali ke kmarnya.

"(nk) tunggu" ucap iqbaal yang berdiri dan langsung mendekat ke (nk)

"kamu di sini aja iren juga butuh kamu" ucap iqbaal.

(nk) mengangguk dan kembali lagi duduk di kursi meja belajar iren. Iqbaal dia masih berdiri dan tidak duduk.

"kamu tidur aja baal di samping iren biar aku di sofa"

Iqbaal bergeleng dia malah memilih diam dan berbaring di sofa sebelum (nk) yang bergerak.

"baal bangun badan kamu nanti sakit kalau kamu tidur di sofa" ucap (nk) yang mengoyangkab badan iqbaal untuk membanguninya.

Iqbaal dia hanya diam dan memejamkan matanya saja. Yang ada di fikiranya saat ini hanyalah ingin memeluk (nk)

Iqbaal menarik tangan (nk) dan membuatnya jatuh di atas tubuh iqbaal. Dengan cepat iqbaal langsung memeluk (nk) agar wanita itu tidak pergi.

"biar gini aja aku rindu kamu" ucap iqbaal.

"lepasin gue mau pergi baal" berontak (nk)

"aku tau (nk) kalau kamu juga merindukan aku kan setiap subuh kamu selalu mendoaknku"

Nada Terindah (idr) (nk) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang