Terkadang Alloh mematahkan hati kita karena Dia cemburu pada seseorang yang telah merenggut-Nya dalam hati kita. Kalo ngga Alloh itu ngga mau kita ngebuang waktu dengan orang yang mungkin bukan jodoh kita.
~Billa~
"Duhh kenapa hobi gue sekarang nabrak orang sih" gerutu batinya tanpa melihat seseorang yang dia tabrak.
"Billa.."
Billa mendongakan kepalanya. Menatap orang yang ditabraknya menyebut namanya. Nafas Billa serasa terhenti, Oksigen terasa hilang begitu saja saat melihat orang itu.
"Kak Anan?" Billa masih mengenalnya. Bagaimana ia bisa melupakan seseorang yang pertama kali mengenalkannya akan cinta.
"Kamu ngapain disini?"
"Eumm.. itu anu.. kak.. aku sekolah disini sekarang" jawabnya. "Kenapa gue malah gugup gini sih?" batinya.
"Ohh sejak kapan?"
"Baru pindah kemarin. Ya udah kak aku mau ke kelas dulu bye" jawabnya gugup dengan melambaikan tangan dan buru-buru meninggalkan Anan.
****
Sepi.. begitulah suasana perpustakaan saat ini. Tidak banyak orang yang mengunjungi. Hanya terlihat beberapa orang dengan buku masing masing.
Ia melewati beberapa lorong, kanan kirinya hanya ada rak rak besar penuh buku. Rak pertama yang ia tuju adalah rak yang berisi dengan penuh novel novel romance. Matanya tertuju pada salah satu buku didepanya.
"Menarik" gumamnya setelah melihat judul novel itu.
Namun ia merasa kesulitan untuk mengambilnya. Buku itu berada pada deretan paling atas. Ia terus mencoba mengambilnya sampai tak sadar ada seseorang yang memperhatikanya.
"Apa susahnya minta tolong sih" terdengar suara seseorang dari belakang.
Ia tersentak setelah melihat siapa yang ada dibelakangnya itu. Laki laki yang ia temui tadi pagi. Billa masih menatap laki laki bertubuh tinggi itu. Bisa dikatakan, Billa terlihat begitu pendek jika berada disampingnya.
"Biasa aja liatnya, nanti naksir. Gue ngga mau tanggung jawab loh" goda Rivan dengan menyikut lengan Billa.
"Ehh apaan sih. Kok lo ada disini?" Tanya Billa ketus.
"Ngga usah ge-er. Emang ini perpus punya nenek moyang lo. Lagian ngapain sih gue ngikutin lo" jawabnya.
Sepertinya Rivan tau apa yang ada dipikiran Billa. Lalu Rivan mengambilkan buku yang Billa inginkan.
"Terima kasih" ucap Billa dengan mengulurkan tanganya untuk berkenalan.
"Sama-sama. Ehh tuh tangan mau minta apa? Bukan mukhrim"
"Ehh itu kata-kata gue tadi pagi. Ngga kreatif banget sih jadi orang"
Rivan hanya tersenyum miring. Hatinya terkikik geli melihat ekspresi Billa.
Billa yang kesal dengan sikap Rivan memutuskan untuk pergi ke kelas setelah mendapatkan buku yang akan dipinjamnya.
Sesampainya di kelas Billa langsung menuju tempat duduknya.
"Kenapa lo Bill?" Tanya Zahra yang tiba-tiba sudah ada disebelahnya.
"Ehh lo, gue ngga papa kok" alibinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Billa
Teen FictionSalsabilla.. Nama yang begitu sederhana, sesederhana pemiliknya. Rivan Pradipta Cowok dengan penampilan acak-acakanya kini tengah duduk berhadapan dengan guru BK yang terkenal paling killer dimata para siswa. Billa melirik sedikit dengan ekor mata...