6. Cemburu?

9 3 0
                                    

"Emang kalo gue bener cemburu kenapa?"

"Kakak ngga berhak cemburu. Karena gue bukan siapa-siapa kakak. Gue itu cuma pacar bohongan kak Rivan didepan kak Frisca." Jelas Billa menekan setiap kata itu.

Degg...

Bukan siapa-siapa kakak.

Cuma pacar bohongan.

Hati Rivan seakan tersayat mendengar penjelasan yang sangat jelas dari mulut mungil Billa.

"Lhaa kakak mau kemana?" Tanya Billa yang melihat Rivan beranjak dari duduknya.

"Mau nyusul Rey." Singkat Rivan.

Billa dapat melihat dengan jelas raut wajah Rivan yang nampak kecewa.

Kecewa?

"Lha itu anak kenapa sih. Apa gue salah ngomong ya? Tapi salahnya dimana coba?" Batin Billa dengan tatapannya yang masih mengikuti kepergian Rivan.

****

Dari kejauhan Rey melihat Rivan yang hendak menghampirinya.

"Muka lo asem banget bro. Kenapa?" Tanya Adit.

"Jangan-jangan lo ditolak cewe." Lanjutnya.

Rivan tidak menghiraukan opini Adit. Ia terus melangkah dan duduk disamping Rey.

"Bener? Lo abis nembak cewe?" Kini Rey yang bertanya.

"Apaan sih lo pada."

"Lo nembak adik gue?" Rey kembali bertanya.

"Hah lo nembak dek Billa? Jahat lo Van. Itu mah namaya nikung temen sendiri. Rivan jahat deh."

"Apaan sih. Lagian kalo gue suruh milih Rivan apa lo yang mau jadi adek ipar gue, gue lebih milih Rivan lah daripada bocah alay kek lo." Ujar Rey pada Adit.

"Ihh bang Rey mahh.."

"Udah deh Dit. Jijik gue dengernya. Gue ngga nembak siapa-siapa kok." Jelas Rivan.

"Ehh kantin yuk. Rindu kursi pojok kantin." Ajak Rey

"yukk lah.."

****

Rivan, Rey, dan Adit kini sudah menempati singgasananya masing-masing.

"Ehh ada mas Rivan sama temen-temennya. Pada mau pesen apa?"

"Kek yang biasa aja mbok." Ujar Rivan pada mbok Inah.

"Siap.."

Disisi lain Billa dan Zahra sudah sibuk dengan makananya masing-masing.

"Bill, lo tadi pagi kemana sih? Kok baru masuk kelas. Untung hari ini free."

"Gue ceritanya tadi pagi udah dilabrak sama Frisca dan antek-anteknya."

"Serius? Gimana ceritanya, kok lo bisa berurusan sama senior-senior itu sih?"

"Gegara gue tadi pagi berangkat diboncengin kak Rivan."

"Pantes aja. Ehh tapi kok lo bisa berangkat bareng kak Rivan? Setahu gue kak Rivan ngga pernah mau boncengin cewek."

BillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang