☁melody Alfrenshia☁

53 10 6
                                    

"Biarkan aku melupakanmu,meskipun sulit hanya itu yang bisa aku lakukan. Menunggumu?oh ayolah,aku melakukan itu setiap hari. Bolehkah aku berkata aku lelah?kalau iya maka kukatakan. Aku lelah"

🎶🎶🎶





Datangnya Hujan dipagi hari itu menambah nilai ketidaksukaan sebagian orang pada hujan,apalagi hujannya dihari senin,saat kesibukan mulai merajalela dan menuntut. Ada yang rela menerobos demi sampai dikantor tanpa terlambat,ada yang memilih meneduh dan telat dari pada basah kuyup,ada pula yang memilih bolos dan tidur dirumah.

'huuftt' helaan nafas terdengar keluar dari seorang gadis berusia 17 tahun,melody Alfrenshia.

Melody memiliki mata bulat dengan bulu mata lentik,alis tebal,hidung mancung dan bibir tipis berwarna merah muda alami,pipinya yang chubby memeberikan nilai plus untuk perawakannya yang kecil mungil dan memiliki kulit putih.

Melody tinggal bersama ayah bundanya, ayah melody bernama Frenzo Delwilton,salah satu pemilik Perusahaan property diIndonesia,namanya "AM property group" sedangkan bundanya bernama elfa naumi putri,pemilik toko kue "EN cake".

Melody juga memiliki Abang bernama Arga Ken Delwilton,ia adalah anak dari Liana Delwilton. Adik dari ayah melody.

Melody bersekolah di Sma Nasional, kelas Xi Ipa 3. Memiliki sahabat bernama Alula flaykhana suris.

Melody menyukai hujan,ada alasan tersendiri ketika ditanya alasan kenapa ia menyukainya. Yang jelas alasan itu masih berhubungan dengan masa lalunya. Mungkin.

Pernah Mempunyai masa lalu yang cukup indah bersama seorang pemuda tampan bernama Raka Vansega,tetapi tidak bertahan lama. Alasannya?entah.

Melody sangat disayang oleh kedua orang tuanya,sampai-sampai hal sekecil apapun selalu menjadi objek perhatian kedua orang tuanya. Beberapa kali melody merasa terkekang,namun melody memahami hal itu seiring berjalannya waktu,wajar saja orang tuanya protectiv karena melody anak tunggal.

Seperti pagi ini,Karena hujan sangat deras,melody disuruh orang tuanya memilih berdiam diri dirumah. Bukan berarti tak menginginkan anaknya sekolah,tapi orang tua melody memiliki alasan khusus kenapa saat hujan melody tidak diperbolehkan keluar rumah.

Melody sedang duduk didekat jendela kamarnya dan menatap keluar.

"Hujan ini akan semakin indah jika Raka memainkan piano nya disini" gumam melody dengan senyuman tipis dibibirnya,namun senyum itu hilang saat ia menyadari bahwa sosok yang ia bayangkan sedetik lalu sudah tidak bersamanya.

"Mel,kamu gak sekolah?mau ikut abang ke rumah bunda?dari pada diam disini gak ada kerjaan". Pertanyaan yang dilontarkan oleh abang Arga dari luar kamarnya itu berhasil menyita perhatian melody.

Sekejap ia hanya berfikir
'Kalau aku kerumah bunda,aku akan bertemu Raka. Tapi ah tidak aku tidak mau' batin melody.

Melody berjalan membuka pintu kamarnya dan muncul arga dengan senyum lebarnya.

"Enggak bang,melody lagi gak mau keluar. Melody titip salam aja buat bunda lia"

"Oke,kalau gitu abang pulang dulu,kamu jangan nakal ya dirumah baik-baik. Assalamualaikum" arga tersenyum kemudian berbalik menuruni tangga dan segera pulang kerumahnya sendiri.

"Wa'alaikumsalam,hati-hati bang" ucap melody sebelum Arga berbalik.

Melody kembali menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju meja belajarnya untuk mengambil sebuah note book dan duduk kembali didekat jendela seperti tadi.

Mulai merangkai kata untuk dijadikan sebait kalimat yang mewakili perasaannya pagi ini.

'Aku terlalu berharap pada sepi,agar ia terpecah oleh hadirnya suaramu menyapaku'

Merupakan salah satu kalimat yang melody tulis pagi ini.

Melody memang mempunyai prinsip yang agak menyesakkan hatinya,selama aku dan kamu masih saling menyayangi,aku tidak akan berhenti memperjuangkanmu meskipun takdir tidak mendukung sama sekali.

Bodoh memang,namun kadang menjadi keras kepala sangat dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu.

'lucu, kadang takdir tak seindah yang kita mau'. Batin melody.















Hollaaaa😃
Jangan lupa vote dan comment





26 maret 2019 || 15:39 Wib

Mëlodie de pluieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang