☁bagian 4

16 2 0
                                    

"Aku berharap pada Tuhan,agar kita tidak pernah terputus seperti Nada yang tak pernah putus"

🎶Mëlodie de pluie🎶

☁☁☁


"Kamu tahu?kenapa aku suka Nada?" Tanya Raka kepada gadis yang sedang duduk disampingnya seraya memandang matahari yang sebentar lagi tenggelam.

"Karena kamu suka bermain piano?" Gadis itu menoleh dan memperhatikan mata hitam raka, melody. Gadis itu melody.

"Erm,bisa juga. Tapi yang utama kenapa aku suka nada adalah,ia tak pernah putus, dan aku berharap pada tuhan agar kita terus bersama dan tidak terputus. Seperti nada." Raka menjawab dengan menatap lurus mata melody.

Melody yang mendengar penuturan itu merona dan tertawa kecil. Tangannya bergerak menggenggam tangan hangat milik raka.

"Kalau putus ya tinggal nyambung lagi aja" jawab melody dengan tawa yang membuat raka ikut tertawa juga.

"Ck merusak suasana dasar" Raka mengambil bahu melody untuk merengkuh gadisnya kedalam pelukannya.

Kebahagiaan itu nyata adanya,mereka berdua melaluinya.

🎶🎶🎶

Deg.

Melody termangu dalam duduknya saat mata Hitam itu dengan lembut menatap kedua matanya. Rasanya melody ingin menangis,entah kenapa ia selalu menjadi lemah saat Raka menatapnya.

Memilih menundukkan wajah,melody menghindari tatapan Raka.

Tak terasa Air mata menetes dari matanya,ia sakit. Hatinya sakit saat mengingat kejadian satu tahun lalu ketika ia masih bersama Dengan raka menghabiskan waktu bersama.

Kenangan indah itu menjadi sangat menyakitkan ketika ia menyadari bahwa kini hanya ada aku dan kamu.tanpa ada kita.

Nafas melody semakin berat karena menahan sesak juga isakan yang mendesak untuk keluar. Ia menghapus air mata itu dan mendongak menatap kedepan.

Sepersekian detik ia kembali termangu, Mata Raka tetap menatapnya.

'Sekarang melody harus apa?' Batin melody.

*raka pov

Aku bertekad akan lolos tes ini dan naik tingkat. Target dihidupku sudah aku tuntaskan dengan baik sesuai jadwal,dan lolos dites ini adalah salah satu target yang telah aku rancang.

Aku menekan tuts-tuts piano didepanku. Alunan liebestraume kupilih karena memang itu yang sedang mewakili perasaanku pada seorang gadis.

Mataku menjalari seluruh ruangan,tak sengaja retinaku menemukannya. Pasanganku.

'Kukira dia tidak datang'.batinku

Mata yang selama ini menjadi bagian favoritku dari gadis tersebut. Objek yang membuatku terus menatapnya.

Aku tak takut akan salah menekan tuts,toh aku sudah hafal letaknya. Lagipula mataku menolak mengalihkan pandangannya dari objek itu.

Dia menangis,aku tahu itu. Percayalah rasanya aku ingin mengakhiri permainan ini dan menghampiri gadis itu untuk kudekap. Aku ingin menghapus air mata itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mëlodie de pluieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang