BALADA DU-REN MUDA(duda keren masih muda)

3.7K 220 19
                                    

#Jodoh_itu_misteri

Part 4

Dan dia temukan akun Azka juga Mely, iseng dia add, ternyata langsung di konfirmasi oleh Azka, dan ada pesan masuk.

"Hai kawan apa kabar," tanya Azka.

"Kabar baik, gimana kabarmu, sekarang di mana?" Tanya Raka balik.

"Aku masih di Kediri, Raka aku minta maaf ya untuk kejadian itu, aku sama sekali tidak bisa membantumu,"

"Aku tahu kok kalau kamu lihat kejanggalan," jawab Raka.

"Jujur, aku sudah bilang sama Pak Polisi kalau aneh rasanya Raka datang, lebih cepat dari jama janjian, tapi polisi tak menggubrisku, dan kamu tau, sama Bapak aku langsung di pindah ke Kediri,"

"Yang buatku makin kesal, ternyata itu semua atas permintaan Pak Hengky, Papanya Gwen dan dia Bosnya Bapakku."

"Maaf ya Ka," kata Azka di tambah icon sedih juga menyesal.

"Sudah ga papa, toh sudah ku jalani hukuman ini, anggap jadi pelajaran buatku,"

"Oya, mungkin sekedar info buat kamu, menurut gosip yang beredar di tempat kerja Bapak, Gwen itu di hamili sama Kakaknya, si Andre yang sekarang di penjara, karena kasus narkoba,"

"Serius kamu? Infonya beneran?" Tanya Raka kaget tak percaya.

"Iya, aku serius, kata Bapak si Andre memang brengsek, karyawan Bapaknya sudah banyak yang di hamili, karena narkoba bodoh itu,"

"Ya sudahlah, semua sudah terlanjur,"

"Raka, lebih kasihan lagi Mely, dia sudah pulang ke NTT, dan dia tahu kalau Gwen memang sudah hamil sebelumnya, memang uang itu sangat jahat sekali pengaruhnya," kata Azka lagi.

"Yah memang sudah jalannya begitu, yang penting bukan kita yang buat jahat, ok deh aku pamit dulu ya mengantuk," kata Raka menutup percakapan mereka.

Raka menghela nafas, memikirkan Papanya Gwen yang tega melakukan segala cara, untuk menutupi rasa malu, kadang kekayaan memang bisa membutakan mata hati.

Bangun pagi Raka langsung ke mobil, Ayahnya hari ini ada urusan jadi Raka yang jaga, yang kerja juga cuma Mas Paimo, Mas Komplong sama Mas Rawit, sedangkan Mas Nug ikut Ayahnya.

Suasana di bengkel tidak terlalu sibuk, pas makan siang, iseng Raka duduk barengan karyawan Ayahnya yang sudah 5 tahunan kerja, hanya Mas Rawit yang masih baru.

"Raka ayok sini ikut makan," ajak Mas Paimo.

"Iya Mas, nanti saja, belum lapar, o  ya ini Mas Rawit masih baru ya, hehe sudah berapa lama kerja di sini,"

"Baru enam bulan Mas Raka," kata Rawit yang punya nama asli Suparman.

"Semoga betah ya, jangan kaget kalau di ganggu Mas Paimo sama Mas Komplong, nama mereka saja di ganti orang karena suk usil," jawab Raka sambil senyum.

"La iya, nama asliku itu Haryono di panggil Komplong, la si Paimo ini nama aslinya kan keren, Heri lah kok jadi Paimo," kata Mas Komplong sambil ngakak.

Raka pun menawarkan rokok ke karyawan Ayahnya, yang di sambut dengan ketawa.
"Wah asyik ini kalau Raka yang jaga bengkel, ga ada Pak Bima lagi, bisa rokok gratis terus kamu Plong," kata Paimo.

Sedang asyik ngobrol ada dua motor masuk, yang langsung di tangani Rawit sama Paimo, sementara Mas Komplong masih temani Raka ngobrol sambil merokok.

Nampak seorang wanita paruh baya, turun dari angkot dengan membawa tas besar dan langsung menuju ke bengkel, nampak Nenek memanggil Raka dari rumah, yah Rumah dan bengkel memang berdampingan.

BALADA DU-REN MUDA (Duda Keren Masih Muda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang