BALADA DU-REN MUDA(duda keren masih muda)

4K 325 38
                                    

#Jodoh_itu_misteri

Part 10 END

Mas Indro pun bergerak cepat, cari informasi, sementara Bayu, sepupu Raka, anaknya Tante Arimbi pun memberi informasi.

Ada temennya yang di bayar Totok untuk membuang Maudy di depan bengkelnya Raka, hanya saja temannya itu menghilang entah kemana.

Sudah satu minggu Raka jadi tahanan kepolisian, Om Abimanyu pun minta surat penangguhan penahanan, dan di kabulkan, sementara Totok pun tiba-tiba menghilang.

Bayu meminta teman-temannya untuk membantu, teman Bayu memang banyak dari preman sampai pejabat pun ada.

Akhirnya dapat informasi, Prapto dengan Dodi juga Kribo, tiga orang yang di suruh Totok membuang Maudi tertangkap.

Raka boleh bernafas lega, sedangkan Totok tak berkutik lagi, hari itu untuk pertama kalinya Om Abimanyu dan Tante Arimbi berkumpul sejak kematian Nenek.

Dan di kesempatan itu, Om dan Tantenya seperti hendak menyampaikan sesuatu, dan sepertinya sangat penting.

"Raka, mungkin ada baiknya kamu ketahui hal yang sebenarnya, tentang Ibu kamu, sebenarnya keluarga Ibu kamu sudah menghubungi Mas Bima dari dulu, tapi selalu di tolak," kata Om Abimanyu.

"Kalaupun saya tau, apa gunanya sekarang, toh Ayah sama Ibu sudah meninggal," jawab Raka seolah enggan membahasnya.

"Raka, Pak Suryo, Bapaknya Ibu kamu yaitu Kakek kamu, sampai sekarang masih ada, keadaannya sakit keras, namun kata yang selalu di ucapkannya hanyalah nama Putri,"

"Putri adalah anak gadisnya yang puluhan tahun di rindukannya, datanglah, tengok Kakekmu, mungkin jika melihatmu, membuatnya tenang, paling tidak kamu sudah membantu dia," kata Tante Arimbi.

Dengan berat hati, Raka pun pergi, dengan Inka juga Juna, di temani Om Abimanyu dan Tante Arimbi.

Rumahnya besar, mewah sekali, nampak beberapa kerabat sudah berkumpul, Bu Putri ada enam bersaudara, dan kelima saudaranya pun sudah jadi Konglomerat semua, yang tentunya sangat kaya raya.

Begitu melihat Raka, semua Kakak dan Adiknya Bu Putri menangis dan memeluk Raka, katanya Raka mirip sekali dengan Ibunya.

Sampai di salah satu ruangan, Raka di ajak mendekati sebuah tempat tidur, ada seorang Kakek yang sudah sangat tua, mungkin umurnya 90 tahun lebih.

Di gandeng Kakak paling tua mendekat.

"Papa, ini Raka anaknya Putri satu-satunya," suara pelan Pak Aryo.

"Putri, mana Putri, oh kamu persis sekali dengan Putri," dengan lemah tangan tua itu berusaha memeluk Raka.

Raka pun mendekat, mau tidak mau Raka pun merasakan kedekatan dan hatinya sesak mendengar ucapan sang Kakek.

"Putri, aku sudah ketemu anakmu, sayangnya tidak dengan suamimu, maafkan Kakek ya Raka, sekarang Kakek lega," dan Kakek Suryo pun meninggal dalam pelukan Raka, dan usai meminta maaf pada cucu yang tak pernah di temuinya.

Seisi rumah itupun lega, seolah penderitaan mereka pun berakhir, Raka pun di perkenalkan pada saudaranya satu persatu.

Dan Pak Aryo menyerahkan warisan yang menjadi haknya Putri yang otomatis jatuh ke tangan Raka, seperti mendapat durian runtuh, Raka pun tak percaya.

"Mas Komplong, kalau tau warisannya sebanyak ini, mungkin aku tidak repot, sampai merantau ya," kata Raka tertawa, mentertawakan cerita hidupnya.

"Kalau hidup kamu mulus, mungkin kamu tidak akan jadi Raka yang kuat seperti sekarang," jawab Mas Komplong membesarkan hati Raka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BALADA DU-REN MUDA (Duda Keren Masih Muda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang