BALADA DU-REN MUDA(duda keren masih muda)

3K 195 12
                                    

#Jodoh_itu_misteri

Part 8

Indri yang sedang hamil dua bulan sakit dan harus bedrest, Pak Bima yang sudah berumur 60 tahun, harus rawat Inka cucunya, juga menantunya.

Sesekali ketiga Kakaknya Indri datang tengok, karena sudah hampir masuk usia kandungan empat bulan, akhirnya Bu Indah dengan Pak Drajad ikut tinggal dan sama-sama di Surabaya.

Raka pun dalam dilema, kontrak sekarang per satu tahun baru bisa cuti, mengingat bengkelnya yang sudah habis terbakar, mau tidak mau Raka pun harus tanda tangan.

"Bunda, aku tidak usah lanjutkan kerja ya," tanya Raka ke istrinya.

"Kalau Ayah tidak kerja, nanti mau buka bengkel lagi tidak ada modal,"

"Tapi kasian Bunda, sakit masih harus rawat Inka juga Eyang Bima," kata Raka sedih.

"Tidak apa-apa, kan ada Mbak Karti, Eyang juga sesekali bantu jaga Inka, nanti Ibu sama Bapak mau datang dari Lumajang kalau aku lahiran,"

Akhirnya Raka pun berangkat, dengan ijin istrinya juga Ayahnya.
Walaupun dengan berat hati, mengingat tiga karyawan bengkel yang juga belum ada  kerja tetap sekarang.

Sampai waktunya Indri melahirkan Raka tidak ada di sampingnya, lahir anak laki-laki tampan, di kasih nama Juna.

Dua bulan sesudah melahirkan, ntah kenapa, tangan dan kaki Indri, lumpuh sebelah, akhirnya Orang tua Indri meminta agar Indri di bawa pulang ke lumajang.

Hari itu pas ulang tahunnya Inka ke 4 Juna masih berumur 6 bulan, Raka pulang, melihat kondisi istrinya Raka hanya bisa menangis.

Tapi Raka tetap terlihat tegar, dan tetap setia, walaupun godaan untuk berselingkuh di depan matanya, tapi Raka selalu ingat nasehat Ayahnya yang setia pada satu wanita yaitu Ibunya Raka.

Juga mengingat pengorbanan Indri melahirkan anak-anak mereka, tanpa di dampingi oleh Raka.

Dua bulan libur, Raka benar-benar merawat Indri, dari memandikan dan menyuapi, semua Raka lakukan sendiri.

Terkadang saat melihat Indri tidur, Raka memeluknya erat seakan takut kehilangan, melihat badan Indri yang makin kurus,

Berobat secara medis maupun alternatif sudah di jalani, berapa puluh obat bahkan hal yang tak masuk akal pun sudah Indri jalani, sampai akhirnya menyerah.

"Ayah, Bunda rela kalau Ayah menikah lagi," berapa kali hanya itu yang di ucapkan Indri.

"Bunda jangan bicara begitu, sekarang fokus buat kesembuhan Bunda ya," jawab Raka sambil menciumi tangan Indri.

Inka pun pintar, dia tau kalau bundanya sakit, dan tau menjaga Juna kalau Eyang Bima sedang sibuk.

"Ayah, jangan pergi ya, kita jaga Bunda sama-sama," kata Inka malam itu, sehabis Raka menidurkan Juna.

"Iya sayang, Ayah tidak akan pergi lagi," jawab Raka sambil memeluk Inka.

Sementara Indri yang mendengar hanya bisa menangis, dia menyalahkan dirinya yang dakit dan menyebabkan suaminya tidak bisa berangkat kerja ke Rusia lagi.

Dengan modal kerja selama satu tahun, juga tabungan Pak Bima, di tanah bekas terbakar, Raka membuka bengkel kecil, yang dia kerjakan sendiri.

Entah karena wajahnya atau memang rejekinya, bisa jadi karena kerjanya bagus, pelanggan bengkelnya banyak, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda.

Akhirnya Raka pun memanggil kembali Mas Komplong untuk kerja, di kerjakan berdua, Raka yang terbiasa kerja keraspun tak merasa gengsi untuk belepotan oli.

BALADA DU-REN MUDA (Duda Keren Masih Muda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang