06

70 14 11
                                    

*****

"Lu yang mulai dan lu yang kudu tanggung jawab! Gw udh ga sabar loh"

"Saila..,gw mau tanya kaki sebelah mana yang dipake buat nyakitin elo?"

Saila terdiam mematung,disana sudah bercucuran keringat dingin. "Apa apaan ini?! Gw takut!"

"Saila jawab dong.."

Kejujuran terlalu gampang saat di pandang, namun terlalu sulit saat dikatakan. Maka datanglah kebohongan yg mudah dikeluarkan dan susah untuk dihentikan.

******

Let's go Reading

.

.

.

.

Keadaan hening selang beberapa menit waktu berlalu dan beberapa kali pertanyaan menyeramkan itu terucap.

Saila tetap diam membisu ketakutan, tubuhny bergemetar, dan keringat dingin bercucuran dari dahiny. Tiba-tiba saja tubuh Nathan menjadi lemas melihat keadaan Saila, sementara Farrel dan Angel menangis lega melihat Nathan berpaling tak membunuhny.

"Sa-Saila? Lo gak papa?" tanya Nathan mencoba mendekat namun Saila mundur menjauh.

Nathan tahu Saila tengah ketakutan dan segera ingin berlari, bak seekor kelinci yang terperangkap dikandang singa. Tangan yang dihiasi cairan merah itu kini meraih kedua pipi Saila.

"Please, jangan takut.."

Saila membeku bisu ditempatnya. Saat itu juga ada celah kabur dari Nathan, Farrel mengambil sebuah kapak yang digantung dan melemparnya asal ke arah Nathan.

Saila yang melihatny dengan sigap mendorong Nathan hingga Kapak itu menebas tubuh sang gadis yang tak berdosa apapun. Farrel terasa senang sekaligus ketakutan langsung berlarin entah kemana.

Namun, belum saja Farrel membuka pintu keluar sebuah katana memotong tangan kanan Farrel. Alunan teriakan histeris keluar dari mulut yang memuntahkan darah bercampur aduk dengan tangisannya.

"Cih! Cowok kok main lari kayak cewek, kalo berani lawan gue!" kini emosi seorang psikopat keluar menggebu-gebu, terkadang kesetiaan psikopat lebih besar daripada kesetiaan seorang bajingan!

"Anjing! Jawab gue, oh..mulut lo udah sobek ya, sini gue sobek lebih lebar!"

Bretzz

Teriakan itu telah sunyi beserta bunyi detak jantung Farrel, seorang siswa SMA yang tak dapat menjalani masa-masa dewasanya karena ia telah terperangkap di kandang singa. Sekencang-kencangny kamu berlari, sepandai-pandainy kamu bersembunyi, ketika masuk dikandang singa kata 'terbebas' itu mustahil.

DOR!!

Huakk

Nathan seketika terduduk dan memuntahkan darah memegangi perutny yang berlubang karena tembakan sebuah pistol. Ia menoleh ke belakang dan nampaklah seseorang itu.

"Ke..napa?.."

Penglihatan Nathan menjadi kabur dan semuany menjadi gelap. Apa yg akan ia lakukan?, apa ia akan tertangkap?
Sangat ia kenal dan sangat ia percayai, namun kata 'percaya' itu kini berubah menjadi 'pengkhianat'

Gue gak ngerti jalan pikir manusia yg selalu plin-plan kata-katanya. Mulutny berkata 'iya' namun otaknya berkata 'tidak'.

Sorry adeganny gk memuaskan, bnyk typo, n berantakan. Thnx buat vote ny. Baru up skrng, maaf y. Please! Gue minta maaf banget!!🙇🙇

Hayoloh siapa yg nembak Nathan?? (Diterima gak nih //plakk)😃😃

Nathan Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang