05

82 16 3
                                    

*****

"Elo mau bermainkan? Main ama gw!"

"Oke siapa takut"

"Yang kalah harus menjadi boneka gw"

Setiap permainan pasti mempunyai aturan masing-masing, seperti yg kalah harus mendapat hukuman dari pemenang :)

*****

Go Reading

.

.

.

Bagh bugh bagh

Suara hantaman demi hantaman mendarat ke kedua tubuh Nathan dan Farrel. Lembam dan darah bercampur aduk disana,dari kepala hingga kaki tiada yang namanya mulus dan bersih lagi.

Saila dan Angel hanya melihat acara yang menurut mereka seru. Saila yang masih mempunyai hati mencoba melerai tapi tak berani,sementara Angel hanya sibuk memainkan handphonenya.

"Jangan ganggu Saila lagi!"

"Lo dulu kan senang knp sekarang lo ngebelain dia?!"

"Itu urusan gw! Jangan ikut campur lo!"

Tak disangka Nathan membuat tangan Farrel menjadi patah tulang dan sedikit sobek? Pipi Farrel koyak dan mengeluarkan banyak darah begitu pula kakinya. Rambutnya dirusak hingga gundul dan membentuk cairan merah segar disana. Sungguh suasana yang menggiurkan bagi sang psychopath. Saila yang melihat menutup mata dan menangis,Angel malah tertawa dan memvideo kegiatan tsb.

Nathan merasa terekam merampas secara unik handphone dari tangan Angel. Diputarnya tangan Angel hingga putus dari tubuhnya, Angel berteriak kesakitan dan menangis keras. Nathan tersenyum miring melihatnya. Ia banting handphone Angel hingga pecah tak beraturan.

"Sorry,gw obatin yuk...dirumah neraka lo?" ajak Nathan

Saila,Angel,dan Farrel sudah tak berdaya melihatnya. Dinaikkannya kedalam sebuah mobil spot berwarna hitam milik Satriya. Saila menolak dan kemudian setuju karena diancam paksa oleh Nathan.

Sesampainya di rumah Nathan

Nathan menyeret tubuh Farrel dan dibantu Saila yang menyeret Angel. Dibawa masuk kedalam sebuah ruangan yang berjarak 1 m sudah berbau busuk dan menyengat,bercak darah menempel dan terseret masuk kedalam ruangan itu. Saila sudah bergemetar masuk kedalam rumah Nathan,suasana gelap nan lembap membuat Saila makin ingin segera keluar dari sini.

Kriet....

Saila terbelalak lebar dan perutnya sudah bergemuruh ingin dikeluarkan alias muntah. Saila sudah tak tahan lagi, bagaimana tidak?! Dilihatnya ada sekitar 4 orang di sekap dan terkapar tak berdaya disebuah kursi berlumur darah hebat yang masih segar. Terpajang berbagai benda tajam dimeja juga dindingnya.

"Uwekk, Na-nathan gw pengen muntah"

"Hehe,yaudah muntah disini aja" jawab Nathan sembari menyodorkan sekantong kresek hitam.

Saila menerimanya dan memuntahkan semua isi perutnya. Sedangkan Nathan sibuk mempersiapkan upacara kematian buat keenam mangsanya.

Brakkk

"Kita mulai dari Farrel :)"

Nathan memilih benda ritual kesukaannya sementara Farrel berteriak histeris ingin dibebaskan. Setelah memilih,terpampang lah sebuah cutter berwarna merah terang dibawa tangan kanan Nathan dan dimainkan ke kaki Farrel.

"Please..lepasin gw.." sendu Farrel

"Lu yang mulai dan lu yang kudu tanggung jawab! Gw udh ga sabar loh"

"Saila..,gw mau tanya kaki sebelah mana yang dipake buat nyakitin elo?"

Saila terdiam mematung,disana sudah bercucuran keringat dingin. "Apa apaan ini?! Gw takut!"

"Saila jawab dong.."

Next>>

Nathan Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang