Kelas Internasional? Entahlah apakah kata tersebut cocok untuk menggambarkan kelas gue ini, namum gue gak main-main dengan kata itu. But, itulah kenyataannya. Dikelas gue ini ada 3 anak yang keturunan luar negeri, yang bahkan walaupun darahnya sudah bercampur dengan darah Indonesia,namum akan tetap membuat kalian tau kalo mereka ini adalah blasteran. Itu pun jika kalian berpapasan dengan mereka secara langsung.
Di atas Indonesia itu ada Negara Malaysia, atasnya lagi ada Korea, samping Korea ada China, samping China ada Pakistan, geser lagi Afghanistan, sampingnya lagi ada Iran, nah ga jauh dari situ kalian jalan lurus terus nanti ketemu belokan, nah ambil kiri nanti kalian nemuin Negara Arab.
Oke, lupakan paragraph di atas yang menurut gue ga terlalu penting, namun sedikit memberikan pengetahuan buat kalian. Ga percaya? Kalo kalian udah baca paragraph sebelumnya, setidaknya kalian sedikit tau letak beberapa Negara kan?.
A-R-A-B itulah nama Negara yang darahnya sedang mengalir dalam tubuh presensi 6 atau yang kerap disapa Mira, bisa dilihat dari namanya saja kan? Bahkan tak lupa nama ayahnya ikut melekat di nama belakangnya layaknya marga yang biasa dipakai di Negara tersebut.
Namun jangan langsung percaya look nya aja, karna Mira ini meski berdarah Arab tetapi tetaplah ia seperti remaja-remaja Indonesia biasa. Bercadar? Tidak. Berdoa sebelum makan? Oh lupakan hal itu, karna nyatanya ia bahkan sering makan sambil berdiri, tertawa yang bahkan taka ada kalem-kalemnya selayaknya gadis Arab. Bahkan suara tawanya hampir aja menyamai suara bapak gue. Mau gimana pun dia tinggal di Indonesia man.
Pertama gue liat presensi 6 ini dia keliatan kalem banget, bahkan waktu kenalan dia keliatan malu-malu. Tapi sepertinya dulu gue cuman lagi ngimpi aja, karna kenyataannya ya gini.
Sebenarnya gue ini kadang ragu, dia bener keturunan Arab apa nggak sih, ditanya pernah ke Arab belom katanya belom, ditanya arabnya sebelah mana dia juga ga tau, yah mungkin karna yang di Arab adalah kakeknya. terus ditambah hidungnya tak semancung orang orang Arab.
Tapi walaupun ga mancung, bentuk hidungnya seperti orang Arab, ditambah kedua alisnya yang setebal alis shinchan. Oh dan jangan lupakan juga bola matanya yang keliatan ga nyante, padahal itu posisi dia lagi biasa aja. Gimana pas melotot? Gue yakin bola matanya pada berlomba lari ngejar para unta di Arab. Serem ihhhh.
Oh ya gue bilang ada 3 orang kan?
Nah yang ke 2 ini dia keturunan Belanda, sama halnya Mira, Frea yang kebetulan menduduki presensi 15 juga memiliki 50% darah blasteran. Kakeknya konon orang Belanda. Meski cuman konon tapi gue percaya karna kalo diliat dari mukanya aja orang orang langsung tau kalo Frea ini blasteran.
Warna kulitnya yang putih pucat, hidung mancung, dan rambut yang tak pirang namun juga tak sehitam rambut orang Indonesia asli. Dengan fisiknya yang kaya gitu membuat gue yang Indonesia asli perlu mikir 2 kali buat berdiri disebelahnya. Kopi susu. Mungkin itu kata yang tepat buat gue sama Frea.
Oh ya gue pernah bilang belum kalo anak kelas gue ini isinya sangklek semua?.
Nah dibalik keanggunannya si Frea ini, dia ini punya suara yang cemprengnya minta ampun, nggak cuman cempreng aja, kalo nyanyi pun sumbang banget ga bernada.
Bule mah bebas yaaaa.
Dia juga pandai dalam urusan gambar menggambar, biasanya gue kalo mau cari alat gambar biasanya gue konsult ke presensi 15. Dia ini sukanya gambar kaya desain -desain baju. Mungkin dia pengen jadi desainer?. Siapa yang tau kan.
Hal yang paling menyebalkan dari si presensi 15 ini dia suka gangguin orang yang lagi enak –enakan tidur di atas meja pake suara nyanyiannya yang sumbang itu. Sungguh bangganya ia dengan suara sumbangnya.
Gue hamper aja lupa.
Kalian masing inget asal mula gue dipanggil Agus dengan embel –embel mas?. Yup tebakan kalian benar. Kunyuk inilah pengebabnya. Yang dengan entengnya manggil gue mas. Mungkin karna sekarang dia tau gue ini cewek, akhirnya dia sekarang manggil gue pake embel –embel mbak.
Hell gue ga papa di panggil mbak asal yang manggil itu emang umurnya lebih muda dari gue.
Tapi, Frea ini mungkin karna ngerasa bersalah akhirnya manggil gue mbak, tapi masalahnya UMUR DIA SETAHUN DI ATAS GUE!!!!
Kan jadi berasa gue tua banget. Padahal gue ini itungannya terlalu cepet masuk sekolah, harusnya di umur gue ini gue masih kelas satu tingkat dibawah.
Karna gue emosi, jadi kita lanjutin aja ke bule selanjutnya.
Dia, dia, dia si presensi 19. Lain halnya Mira dan Frea yang hanya memiliki sekitar 50% darah keturunan luar negeri, presensi 19 terlihat mungkin hampir 100% keturunan China. Karna gue rada kesusahan buat ngeja namanya, maka gue cuman bakal nulis Mic aja buat si presensi 19 ini, irit ngetik wkwkwk.
Bisa dibilang dia ini pendatang baru di kelas MIPA 1, karna dia murid pindahan dari kota sebelah. Layaknya cerita teenfiction yang bias ague baca kalo anak pindahan biasanya pinter. Yah, gue percaya dan terbukti pada diri dia. Sejak dia dateng ke kelas gue, dia berhasil menggeser posisi peringkat 1 yang biasa agal dapatkan.
Namun ke geniusannya ini benar benar nyata senyata nyatanya. Karna biasanya gue sama temen-temen gue pada ga bisa translate bahasa Indonesia ke bahasa inggris, lain halnya dengan Mic di pelajaran bahasa Indonesia saat disuruh memberikan pendapat dia justru kebingungan.
"Kenapa Mic? Kok gitu amat mukanya".
"Gue tuh mau nulis jawabannya tapi bingung".
"Mau ngomong apaan sih?".
"hdvbytfdxtwfdqhbsqjdfsqtsgjq(ini dia ngomong pake bahasa Inggris). Gue mau ngomong gitu, tapi gue ga tau nulis bahasa Indonesianya gimana?"
Dan seketika gue cuman bisa cengo aja dengerin dia ngomong tadi. Dia juga biasanya bisa ngerjain soal yang bahkan belum diajarin sama guru, padahal di jam pelajaran dia biasanya mabar terus, dan hp nya ga pernah absen dari tangannya. Oh apakah anak genius memang selalu tak memperhatikan guru like Mic and Agal?.
Hmmmmmm bisa dicoba. Mungkin gue bakal nambahin jadwal tidur di beberapa mapel tertentu supaya gue juga genius:v
"Mic, Frea, mba Mira!! Sini dong nanti kugendong, eh ga deng foto berempat yok ". ajak gue ke para bule ini.
"uuuh terkenal si yaah, pada minta foto". Pd gila kan mba Mira ini.
"yuk ". semangat Frea menanggapi ajakan gue.
Dan gue pun mengaerahkan kamera depan gue setelah terdengar deheman dari Mic yang gue anggap sebagai 'iya'. Dalam foto itu berjejer Mic, Frea, mba Mira, lalu ada gue. Setelah beberapa saat, gue mengirim hasil foto berempat ke grup kelas.
Namun tak selang beberapa lama semua temen sekelas gue pada nengok ke gue semua. Tak lupa mereka juga udah pada komen juga. Gue pun menelusuri balasan mereka dan menatap mereka lagi dengan cengiran khasyang gue miliki.
(GC)Sayur kol
Send a picture.
China- Belanda- Arab- Korea(amin).
Fuadkrm ngarep
Auliyamhr Plis deh gus
Alpilang Ngarep
Nulnil (2)
Sifanwak (3)
Agal (4)
Fuadkrm (5)
Fuadkrm (6)
Fuadkrm (7)
Fuadkrm (8)
Mira insyaflah kawan engkau hanyalah upik abu bagi para biasmu
Mira (999+)
Taik lo semua.
annyeong jangan lupaa yaaa tinggalkan jejak vote and comment
bisa bantu mengoreksi kata yang salah juga yaaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Kompak
Humorjika kalian berpikir ini kisah tentang dua sejoli yang memadu kasih, kalian salah jika kalian berpikir ini kisah tentang persahabatan, yaah bisa jadi bisa jadi jika kalian berpikir ini kisah tentang teman teman kelasku yang sangklek, kalian NAIS👌 K...