Sebelas : Keluarga

25 1 1
                                    

Jika di tanya hal apa yang paling berharga, mungkin kebanyakan orang akan menjawab  keluarga.

Keluarga, satu kata yang terdapat banyak elemen di dalamnya. Kumpulan manusia yang terdiri dari ayah, ibu, dan juga anak ini menjadi salah satu lingkungan terbaik dimana kita bisa tumbuh dan berkembang.

Semua saling melengkapi satu sama lain. Saling berbagi, saling mengasihi dalam suka maupun duka. Itulah mengapa keberadaan keluarga sangat penting bagi diri kita.

Setelah terdiam cukup lama di dalam mobil bersama Kanaka, akhirnya Kiara bisa bernafas lega. Kakak tirinya itu tidak berbuat macam-macam kepadanya. Padahal sejak membuka pintu mobil, hati Kiara sudah was-was. Takut jika Kanaka akan membawanya ke suatu tempat yang tak ia duga sebelumnya, misalnya saja ke hutan belantara.

Kanaka masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. Sebenarnya, Ada banyak tanda tanya di dalam pikiran kepala Kiara.
Pasalnya, gadis itu tidak menyangka jika Kanaka akan membawanya pulang bersama seperti ini. Padahal kemarin saat dia mencoba berangkat dengan kakak tirinya itu, Kanaka langsung menolaknya mentah-mentah.

Keheningan langsung menyapa Kiara begitu saja ketika memasuki rumahnya. Papa, mama juga kakak tirinya sudah duduk di atas sofa ruang keluarga. Sepertinya, ada hal penting yang akan di bicarakan.

Devia langsung memberikan kode kepada anaknya itu untuk segera duduk.

Setelah semua anggota keluarga itu burkumpul, Purnama mengeluarkan sesuatu dari dalam saku kemejanya.

"Besok lusa, papa akan ditugaskan ke Singapure."

Kalimat yang keluar dari bibir Purnama berhasil membuat wajah Kanaka terangkat. 

Anak kandungnya itu, tidak menampilkan ekspresi apapun ketika mendengar kata yang keluar dari bibir Purnama.

Selanjutnya, Purnama menatap anak laki-laki yang sangat ia sayangi.

"Kanaka."

Kanaka mendongak, menatap manik sang ayah. Yang boleh jika dia jujur, sangat dia rindukan.

"Maafin papa kalau kamu masih belum menerima kepergian mama. Sekarang, papa tidak akan memaksa kamu untuk menerima Devia sebagai pengganti mama mu, papa juga tidak akan memaksa kamu untuk menerima Kiara sebagai adik tirimu. Maafkan papa jika selama ini papa belum bisa membahagiakanmu nak."

Dahi Kanaka mengerut, secuil hatinya merasa tersentuh dengan ucapan sang ayah. Dia memang merindukan sosok ayah yang dulu selalu ada untuknya ketika dia sedang ada masalah. Sosok ayah yang cinta kepada keluarga. Sosok ayah melindungi dan menemaninya dikala dia ketakutan. Sosok Ayah yang menjelma menjadi temannya ketika bermain sepak bola bersama.

Dulu, Kanaka ingin menjadi seperti ayahnya. Ayah yang menjadi panutan anaknya. Tapi, di suatu saat, keinginan untuk menjadi seperti sang ayah hilang dan lenyap. Bergantikan dengan kebencian yang tidak bisa lagi ia bendung dalam dadanya.

Kanaka hanya diam. bibirnya terkunci rapat enggan mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KANAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang