CHAPTER 3: maksud semua ini

651 64 0
                                    

Luna terkegut dengan isi dari surat dari pedang tersebut bahwa wawasannya pedang tersebut adalah bukan pedang biasa tapi pedang yang sangat legendaris dimana setiap keturunan dari alkulana akan menerima pedang ini setelah kebangkitan snow eyes pada matanya.

"Aku baru tahu ternyata ini adalah pedang yang legendaris sekali dan bahkan ayah gak pernah memberikan tahu hal ini padaku" ucap luna

Luna melihat pedang ini yang sekarang ada di hadapannya dan tidak lama..

"Baiklah sekarang aku akan coba memegangnya" ucap luna

Luna memegang pedang itu dan saat di tarik pedang itu berwarna hitam bergaris biru laut yang tiba-tiba..

"Uh..hm.."

Tidak lama luna langsung ambruk dan ia di bawa yang dimana dia berada di alam sadar dirinya sendiri..

.
.
.

Saat di alam sadarnya...

Luna melihat begitu banyak melihat orang-orang yang dia sayangi, ayah dan ibunya yang dimana memuntahkan darah secara mengerikan saat penyebaran virus itu membuat luna menjadi sedikit takut namun tidak lama juga luna melihat sebuah stragedi dimana semua teman-temannya yang merupakan asuhan hyakuya terbunuh sangat dramasis dan sangat sadis.

Dimana ada milka yang berada di depannya dengan tatapan yang mengerikan.

"...milka..apa..itu kamu?"

"Ya kenapa kamu gak menemaniku"

"Apa?"

"Benar kenapa gak menemaniku luna dan seharusnya kamu sudah mati"

"Tidak.."

"Hm!?"

"Aku yakin bahwa semuanya ini hanya ilusi dan aku tahu ini adalah perbuatanmu iblis!!!?"

Tiba-tiba semua langsung berubah serba putih dan tidak lama muncullah seseorang dan itu ternyata adalah iblis yang di maksud dalam surat yang dia dapatkan.

"..kau..?" ucap luna

"Hm..apa kau keturunan dari alkulana?"

"I-iya benar.."

"Kau begitu manis ya"

"Sebenarnya ini di mana?" ucap luna

"Tentu saja kau berada di alam sadarmu sendiri"

"Apa sungguh?"

"Ya benar dan akulah yang membawamu ke tempat ini"

"Ya ampun jadi bearti kamu ini iblis yang dimana bisa berkontak dalam keluargaku?" ucap luna

"Benar sekali dan hei..kau kenapa mirip sekali dengan tuan alkulana?"

"..hm maksudmu..ayahku?"

"Oh..jadi kau anaknya!"

"..i-iya benar"

"Tidak aku sangka aku bisa bertemu langsung dengan keturunan alkulana yang selanjutnya"

"Lalu..aku...belum tahu namamu?"

"Hah...ya perkenalkan aku rea diriku adalah sebuah iblis yang dimana aku sudah berkontak dengan keturunan alkulana secara turun-temurun"

"Namaku luna alkulana senang bertemu denganmu rea"

"Hm..sepertinya kau ini keturunan alkulana yang terakhir dan juga satu-satunya"

"Ya semenjak ayah dan ibuku meninggal hanya aku yang tersisa dan seharusnya aku sudah mati"

"Lalu bagaimana kamu bisa hidup?"

"Entahlah tapi saat aku terbangun aku melihat dari pantulan bahwa mataku berubah tampa sebab" ucap luna

"Apa itu snow eyes?"

"Uh..?"

"Kamu pasti sudah membangkitkannya secara trauma"

"Trauma?"

"Ya dimana kebanyakan keturunan alkulana akan mengalami kebangkitan matanya secara rata-rata berasal dari sisi traumanya"

"Lalu apa itu snow eyes?"

"Uh..setahuku mata itu bisa membuat pemiliknya biaa meanalisa pergerakan musuhnya juga ia akan menjadi lawan yang tidak terkalahkan"

"Oh..lalu kenapa ayahku tidak memberikan hal ini padaku?"

"Hm..mungkin itu belum saatnya"

"Sungguh mengejutkan untukku"

"Sekarang apa tujuanmu saat ini"

"Aku ingin membalas dendamku pada para vampir serta anak-anak yang tidak bersalah yang menjadi sandra para vampir"

"Apakah hanya itu dan tidak ingin melampiaskan hawa nafsumu untuk yang lainnya?"

"Tidak aku hanya bertujuan itu"

"Hm..lalu ya bagaimana lagi kehidupan ini sangat miris sekali dan kau harus hidup seperti ini"

"Ya dan apa sekarang kita berkontak satu sama lain?"

"Ya tentu saja karena kau adalah satu-satunya keturunan alkulana yang masih hidup"

"Baguslah"

"Dan ada satu hal yang aku berikan tahu padamu"

"Apa?"

"Kau belajarlah mengendalikan kekuatan snow eyes milikmu itu"

"Ya akan aku coba bisa mengendalikannya"

"Kalau begitu tunjukkan rasa dendammu yang selama ini membuat kau menderita"

"Ya..."

.
.
.

Tidak lama...

"Uh..huh.."

Luna perlahan membuka matanya dan tidak lama..

"Hei ada seorang anak di sini"

"Hm siapa ini?"

Luna melihat ada dua orang yang sepertinya wanita yang menggunakan pakaian seperti seorang prajurit.

"Ada apa?"

"Ini ada seorang anak di sini"

"Lebih baik kita bawa dia ke tempat kita dan biasa mendapatkan pertolongan pertama"

"Baiklah"

Salah satu wanita yang lebih tinggi darinya menggendong dirinya dan wanita yang berambut hitam itu membawa pedang miliknya.

Dan membawanya ke tempat yang sangat aman dari terjangan salju yang semakin tebal dan dingin.

.
.
.
.
.

BERSAMBUNG...

OWARI NO SERAPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang