8. loser

807 159 10
                                    

demi apapun ini ga aku edit :(
kalo ada yg aneh tolong perbaiki ya.
Naiseu very kamsa thankyou




M.

00.01
Maaf
00.01
Pecundang cuma buat orang yang nganggap orang lain loser

00.02
Kaya gue gitu?

00.02
Bukan
00.02
Kaya pemikiran lo
00.03
Btw karena udah malem gue mau tidur

00.03
Ya udah tidur aja gausah izin wkwkwk

00.04
cuma mau ngasih tau sih
00.04
Kali aja situ nungguin balesan

00.05
Kok bisa yakin banget

00.05
emang manusia ga boleh yakin?
00.06
Please masnya jangan suudzon

00.06
Ya Allah pengen amat di suudzonin
00.07
Maksud gue knp lo hrs yakin?

00.07
Mau hidup ga?
00.07
Kalo mau ya harusnya banyak-banyakin yakin dong!
00.08
Terutama yakin sama diri sendiri
00.08
Udah udah udah
00.09
Ngantuuuuk

Lagi-lagi sudut bibir Junkyu tertarik keatas —kali ini bukan seringaian, tapi benar-benar sebuah senyuman.

00.10
Thanks

00.10
For?

00.11
For apa ya??
00.11
Wkwkwkwk lupain aja
00.12
Gue cuma random bilang makasih
00.13
Goodnite btw

00.14
Apapun itu
00.15
Your welcome
Read

***

08.45

"Kak gue mau pergi" Kim Junkyu mengenakan jaketnya sambil menuruni tangga, berteriak pada kakaknya yang entah berada dimana.

"Kemana lo??" Kakaknya —Kim Jaewon muncul dari dapur dengan roti menggantung di mulut.

"Meeting" mencomot buah apel diatas meja makan dan menggigitnya. "Sama pacar"

"Yedam?"

"Yaiya. Emang pacar gue ada banyak apa?"

"Kali aja lo pacaran sama ibu kost depan"

"Sialan emang"

Jaewon terkekeh begitu melihat adiknya pergi keluar dengan sedikit terburu-buru. Biar dia tebak, adiknya terlambat kan?

Memang Junkyu belum tumbuh dewasa. Masih sering menyepelekan waktu, menganggap enteng hal lain dan bahkan bersikap acuh pada hal penting.

"Ya hati-hati dijalan" katanya diiringi cengiran meskipun tau mobil adiknya telah melaju meninggalkan komplek perumahan.

***

09.15

"Sorry telat"

Laki-laki dihadapannya mengangguk sambil tersenyum ketika melihat Junkyu mulai menduduki bangku cafe.

"Gapapa. Aku juga baru dateng"

"Jadi tanpa basa-basi lagi mending kamu kasih tau kakak sekarang"

Bang Yedam menghela nafas, tangannya yang tadi menopang dagu ia gunakan untuk mengusap wajahnya frustasi. "Pesen makan dulu aja"

komik ; mashikyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang