10. air

759 160 12
                                    

OW EM ZI! Akhirnya 1k readers 🎉🎉🎉

       Arigathanks gozaimasu, and naiseu thank you very khamsa buat yang masih ngevote ceritaku💕
       Jangan lupa komen dan rekomendasiin cerita ini ketemen mu!
       Maaf kalo ceritaku masih ecek ecek kaleng kaleng hhhhh
       Btw ini ga aku edit. Abis error mulu sih,

✨✨✨

Kelas saat ini sama sekali tidak ada kegiatan belajar-mengajar. Alasannya sih karena memang sedang ada breafing untuk para guru serta staff. Sebentar lagi Ujian Nasional diadakan, makanya briefing kali ini sedikit lebih lama.

Keita yang sedari tadi asik pada ponselnya tersenyum dan melirik Mashiho yang sedang menggambar asal di buku catatannya.

"Mamo. Ke gymnasium kuy"

"Ngapain?" Tanyanya tanpa menolehkan kepala. "Jangan bilang cuma buat liat si kakak pkl"

Keita mendengus. "Engga! Itu kelas kak Yoshi sama Mahiro tanding basket di gymnasium. Gue mau nonton"

Mashiho mulai merapikan buku dan alat tulis lainnya, melirik jam dinding sebelum akhirnya pergi meninggalkan Keita. "Ayo. Beli air dulu. Aku aus"

***

Serius Mashiho ke gymnasium bukan untuk melihat Junkyu. Selain untuk menemani Keita, dia hanya ingin mendukung kakak se per-kosannya —Yoshinori dan Mahiro.

Walaupun begitu, atensi Mashiho tetap berada di ponsel. Sekedar membaca berita, info dan hal penting lainnya. Sampai akhirnya layar notiikasinya menampilkan sesuatu.

Junkyu Kim

08.23
Dek
08.23
Gue aus nih
08.23
Bagi minumnya dong

Mashiho menghela nafas, melirik Keita yang tengah turun menuju lapangan untuk menghampiri Yoshinori. Setelahnya dia ikut turun, mencari keberadaan oknum Kim Junkyu yang entah berada dimana.

Sampai akhirnya botol di tangannya terampas.

"Aduh baik banget jodoh orang bawain air"

Siapa lagi kalau bukan Yoonbin? Dengan cengiran sambil membuka tutup botol. Tapi sebelum benar-benar menegak airnya, Yoonbin menatap Mashiho. "Buat gue bukan nih massy?"

"Iya minum aja" Mashiho pasrah. Mau di bawa kemana wajahnya kalau ketauan ingin memberi air minum kepada pacar orang?

Belum tau dia kalau Yedam dan Junkyu baru putus Sabtu lalu.

"Mamo!!!" Kali ini Mahiro datang dengan handuk melingkar di leher, memeluk Mashiho dari belakang dengan gemas.

Sedangkan si kecil berdecak sambil berusaha melepas pelukkannya. "Aduh bau!!! Bau keringet!!! Asem ih!!!"

Sial.

Mahiro cemberut. Namun setelah matanya menangkap Yoshinori yang tak jauh disana, dia kembali tersenyum. Sebelum akhirnya pergi menghampiri seseorang yang menarik perhatiannya itu.

"Yoonbin!!!!"

Atensi Yoonbin dan Mashiho berpindah ke asal suara. Rupanya Ai datang sambil menghentakkan kakinya kesal, bahkan tanpa ragu melewati pacarnya didepan sana.

"Kenapa lo? Berantem ama monyet jadi jadian?"

Ai berdesis. "Gila tuh cowok. Gue santet enak kali"

"Kak Ai kenapa?"

Ai cemberut menatap Mashiho, kemudian merentangkan tangannya—isyarat agar di peluk si adik kelas, namun Yoonbin tepis kemudian.

"Asal lo tau ya. Temen lo yang sialan itu upload foto bareng nancy! Minggu lalu sama Tzuyu! Terus tadi pagi nganterin Yeri. Lah gue ga dijemput sampe kena detensi karena telat soalnya gue nungguin dia dirumah! Tolol abis"

Yoonbin terkekeh sambil mengelap keringat dengan handuk. "Terus dia bilang apa?"

"Katanya. "Ngambek aja sana. Gue ga salah ini" kan anjir!"

Sedangkan Mashiho ingin menginterupsi tapi bingung caranya. Habis mereka bicara dengan volume yang besar! Orang di ujung sana pun pasti mendengar keduanya. Bahkan sampai tidak menyadari keberadaan seseorang yang bersedekap dada dibelakang mereka.

"Definisi ngomongin orang jangan dibelakang"

Ai memutar bola matanya sebelum berbalik. "APA LO?!"

"Dih sewot"

"YA LO LAGIAN MACEM MACEM!"

"sini Ai gue bisikin" kata Yoonbin, menarik Ai lebih jauh dari pacarnya. "Itu cowok lo lagi cemburu soalnya minggu lalu lo pulang bareng Vernon"

Lupakan soal mereka yang sibuk sendiri. Mashiho menatap seseorang yang duduk di tribun sambil mengelap keringat dengan pakaian olahraganya—mungkin tidak memiliki handuk.

Mashiho melambaikan tangan, dibalas orang itu dengan isyarat tangan agar cepat menghampirinya.

"Mana air gue?"

"Di minum kak ben"

"Yah!!! Kok lo kasih???"

Mashiho nyengir sambil menggaruk tengkuk tak gatalnya. "Ga berani nolak"

Padahal jelas bukan itu alasannya.

Junkyu menghela nafas sambil berdiri, kemudian menarik Mashiho. "Yaudah anterin beli minum yuk"

***

Keduanya duduk di depan kios milik mas Hanbin—penjual bermacam minuman di kantin.

"Komik—"

"Maaf ya gue ga mau ngomongin komik gituan di sekolah" Seru Mashiho pelan, antisipasi agar tidak ada yang mendengarnya. Padahal tak ada yang perlu di khawatirkan.

"Takut banget kayanya"

"engga tuh!"

Junkyu terkekeh, gemas sendiri. Namun buru-buru menghentikan kekehannya begitu melihat seseorang berdiri di belakang Mashiho.

"Woy bantet"

Tadinya Mashiho tidak sadar apa maksud dan siapa pelakunya. Tapi begitu sadar karena satu-satunya manusia di kantin yang bertubuh minimalis hanya dirinya, dia langsung menoleh sambil memasang wajah kesal.

Mau tau siapa?

Tentu saja Hamada Asahi—Yang saat ini tengah menatap Junkyu, mantan temannya semenjak tiga tahun yang lalu dengan sorotan tajam.

***

komik ; mashikyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang