3. rental komik

1K 194 46
                                    

Kali ini Mashiho datang ke rental komik sedikit terlambat karena ia harus menjalani piket -terlalu malas melakukannya besok pagi.

"Mashi!"

Mashiho tersenyum ceria, melirik teman sekaligus pemilik rental komik tempatnya bekerja menepuk bahunya. "Telat ah. Potong gaji ya?"

"Enak aja!"

Teman Mashiho itu tersenyum sampai matanya mengecil, menyisakan dua garis manis diwajahnya. "Ngomong-ngomong adek lo dateng noh! Numpang baca doang ga bayar dari tadi"

"Haruto?"

"Iya. Sama pacarnya kalo ga salah"

Dahi Mashiho berkerut, dia bingung. "Pacar? Loh kok ada yang mau?"

"Ya dibanding situ ga punya pacar kan?" Ejekan temannya membuat Mashiho mendengus.

"Kak Yoonbin juga gapunya tuh!"

"Sorry ya. Kalo calon pacar mah ada. Emang lo kemana-mana nemploknya ke Keita? Setan aja takut sama Keita. Apalagi jodoh lo"

Keduanya tertawa, puas mengejek seseorang yang tidak ada diantara mereka. Kemudian Mashiho bertanya dimana Haruto. Setelah mendapatkan jawaban dari Yoonbin, ia segera menghampirinya.

"Haru-" Kata-kata Mashiho terpotong, matanya sibuk melirik seorang laki-laki yang duduk disebelah Haruto dengan wajah kesal. Sepertinya sih sedang di hiraukan.

"Jeongwoo?"

"Apa!!" Jeongwoo -laki-laki yang duduk disebelah Haruto itu menjawab ketus. Melirik kakak kelasnya dengan wajah kesal. Sebelum akhirnya merengek kepelukan Mashiho. "Kak MASSHI!!!"

"Ngapain kamu?"

"Baca buku"

"Yang baca kan cuma Haruto"

"Nah aku nemenin doang maksudnya" Lagi-lagi Jeongwoo menjawab dengan nada kesal. Ia melirik Haruto yang nampaknya tidak peduli. "Serius ini orang kenapa sih dari tadi pagi cuek banget!"

"Eh tunggu deh! Kata Kak Yoonbin Haruto sama pacarnya. Lah pacarnya Haru itu kamu Woo?"

"Loh??" Jeongwoo gelagapan, melirik Haruto dan Mashiho bergantian dengan ekspresi bingung. "Kak yoonbin yang bilang?"

"Iya emang pacar gue kak"

Keduanya melirik Haruto yang meletakan buku komik dirak lagi. Tentu saja keduanya sama-sama kaget. Bahkan Jeongwoo menunjuk dirinya sendiri sambil membuka mulut. Gue?

"Masa ga ngerti juga? lo gue cuekin karena lupa kita pacaran"

Oh My God.

Bodohnya Park Jeongwoo lupa dengan pacar sebulannya ini.

***

"Eh mendung tuh. Lo gamau pulang duluan atau gimana?"

Mashiho yang sedang merapikan rak buku melirik ke arah jendela. Sebenarnya sekarang masih sore, tapi langit-langitnya sudah gelap -mendung. Parahnya lagi jam kerjanya selesai pukul 7 malam.

"Ga usah. Nanti di marahin kakak lo lagi. Kan belum waktunya pulang"

"Yaelah. Emang susah ngomong sama anak rajin"

"aNNyeONGhaSeYEOO"

Kedua orang yang tadinya sibuk bekeerja itu akhirnya melirik kearah pintu masuk.

"Oh. Waalaikumsalam Junsatanim"

"Sialan gue dikata setan. Lo apaan? Iblis?"

Rupanya Junkyu yang datang. Cowok tinggi itu menggaruk tengkuknya ketika melihat Mashiho. "Eh ketemu lagi"

"Kenal?"

"Ya siapa sih yang ga kenal gue?"

"Monyet" Jawab Yoonbin ketus. Ia kembali ke meja kasir. "Ngapain lu?"

"Mau baca komik dong! Gue bosen baca buku pelajaran"

"Nah panutan. Baca tuh komik jangan buku sekolah"

Kedua teman sebangku di kelas itu tertawa. Mashiho? Dia hanya menghela nafas sesekali sambil kembali merapikan rak buku.

"eh mashi. Lo balik aja sono mendingan. Nunggu bus lama. Ntar malah keburu ujan"

Mashiho menggeleng. Dia menepuk tangannya beberapa kali untuk membersihkan debu, kemudian mengangkat dus penuh buku yang sudah rusak. "Nanti aja ah orang belum jam pulang kok"

"Yaudah bodo amat. Gue gaada payung loh"

"Iya iya berisik banget sih ayam!"

"Dasar marmut!"

"Woy gue ga mirip marmut ya!"

"Mirip anjir bogel endut gitu" Puas dengan ejekannya, Yoonbin tertawa gemas melihat Mashiho memanyunkan bibirnya.

Sedangkan Junkyu yang sedang membaca buku komik menggaruk tengkuknya -lagi karena merasa canggung diantara kedua orang itu. "Emang Mashiho rumahnya dimana?"

"Di Komplek J nomer 29, kecamatan Harta Karun" Bukan Mashiho yang menjawab, melainkan Yoonbin yang kini merangkul Mashiho tepat diketiak dan membuatnya menggeliat ingin melepaskan diri. "Ngapa lo? Mau nganter?"

"Bau ih sumpah! Mandi ga sih lo!"

"Mandi dong

-mandi keringet tadi siang"

"JOROK!"

Mashiho dan Junkyu saling melirik ketika sadar mengucapkan kata yang sama dengan waktu yang sama pula. Sedangkan Yoonbin tertawa gemas. Parah kalo liat Mashiho gemesin banget sialan! "Aduh kompak banget kalian"

"Bentar deh. kecamatan harta karun? Komplek J berarti yang di samping jewhypi fried chicken?"

"Iya tapi kompleknya J nomer rumahnya 29" Kali ini Mashiho yang menjawab. Soalnya Yoonbin sibuk duduk manis sambil memperhatikan keduanya, diam-diam gemas karena keliatannya cocok. Emang Ai kalo ngegosip mulutnya suka bener. Cocok mereka.

-Tapi Mashi lebih cocok sama gue lah. Dewasa gakaya Junkyu udah gede kelakuan kaya bayi yang masih nete sama emaknya.

"Kalo lo masih mau kerja nanti pulangnya bareng gue aja. Gue masih mau baca buku kok. Lagian komplek J sama A deketan kan?"

"Loh? Kak Junkyu komplek A?" Junkyu menjawab dengan anggukan, lalu kembali fokus pada buku komiknya.

"Berarti satu komplek sama kak Hyunsuk dong?!?!"

komik ; mashikyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang