Penghianatan

2.7K 71 1
                                    

Hari di mana Alvin akan kembali ke Indonesia telah tiba, David dan Maheza mengantarnya.

"Kak aku akan segera menyusulmu"Kata Maheza sambil memeluk Alvin.

Alvin melepaskan pelukan Maheza, dan melirik David" Kita akan bertemu lagi !"

David mengangguk"Hati-hati !"

Maheza benar-benar merasa iri dengan persahabatan dua beruang kutub di depanya itu, dia merasa di cuekin, tapi dia juga tau kalau kedua kakaknya sangat menyayanginya.
Setelah berpamitan dengan David dan Maheza, Alvin langsung bergegas naik ke pesawat, di dalam pesawat, Alvin merasa tidak sabar kalau dia akan bertemu Ana kembali.

'Ana istriku aku merindukanmu, semoga engkau masih menungguku, dan tolong maafkan aku jika aku telah meninggalkanmu terlalu lama, Ana tunggu aku ! , aku akan segera menemuimu'

Beberapa jam kemudian, Alvin sampai di Jakarta, dia langsung menuju alamat yang sudah di dapatkanya, tapi sayang di kos yang tidak terlalu besar itu tampak sepi, meskipun Alvin sudah menunggu lama tapi tetap tidak ada bayangan Ana nampak di kos itu, dengan berat hati Alvin memutar Lamorghininya dan kembali beristirahat di Qing House.

Qing House adalah salah satu rumah besar dan megah yang mirip istana tepat berada di pusat kota Jakarta, di lingkungan itu hanya di huni oleh orang-orang kelas atas dan hanya Qing Hause satu-satu rumah keluarga Alvin yang paling mewah dan luas dari rumah yang lainya secara pemiliknya adalah pembisnis nomer satu dari kerajaan bisnis terbaik di Indonesia Yaitu MH Grup.

Setelah sampai di rumah, Alvin di sambut oleh beberapa pelayan, meski sudah delapan tahun tidak kembali, tapi wajah tampan Alvin masih teringat jelas di benak para pelayanya.

"Tuan selamat datang di Qing House! "Tuan Fuad selaku kepala pelayan yang sudah mengenal Alvin dengan baik mencoba menyambut kedatangan Alvin dengan hormat.

Alvin mengangguk tanpa ekspresi, dia langsung menuju kamarnya dan tidak menghiraukan para pelayan yang tampak histeris melihat kedatanganya.

"Tuan Fuad, itu siapa ya"Tanya salah satu palayan yang beru bekerja di Qing House.

"Itu Tuan Muda Alvin"Jawab Tuan Fuad yang sudah mengenal Alvin sejak dia masih bayi.

"Aaaa.... sepertinya aku akan betah tinggal di sini, secara ada pangeran tampan baru datang dari negeri dongeng"

"Iya, aku juga, dia benar-bebar tampan"

"Sudah, kalian jangan berbisik lagi, tempramen Tuan Muda terkenal buruk jadi jangan sampai kalian melakukan kesalahan "Tuan Fuad berkata yang sebenarnya, sehingga dia menasehati para pelayan itu agar mereka bisa lama bekerja di Qing House.
Mendengar nasehat Tuan Fuad selaku kepala pelayan, mereka merasa ngeri, secara mereka sudah susah payah agar bisa bekerja di Qing House jadi mereka takutlah di pecat.

Karen kelelahan Alvin beristirahat di kamar yang sudah lama dia tinggalkan, tapi pelayan selalu merawatnya dengan baik tanpa mengubah interiornya.

#Keesokan Harinya.

Ana mencoba mencari penjelasan dari Aldi, oleh sebab itu dia memutuskan untuk datang ke kantor Aldi sehabis pulang dari kampus, tapi aksinya itu diketahui oleh Mila.

"Ana sudah, jangan temui dia lagi !"Kata Mila sambil sibuk membenarkan Haigh heels nya, dia seperti menyembunyikan sesuatu dari Ana.

Ana melirik Mila"Aku hanya ingin mencari penjelasan dari nya setelah itu aku tidak akan menemuinya lagi."

Mila menarik nafas, dia tau bagaimana sifat Ana, akhirnya dia setuju dengan ide Ana tapi dia berharap Ana akan kuat ketika menemukan kebenaranya, karena kemarin dia tidak sengaja melihat Aldi jalan dengan wanita yang tak lain adalah rekan kerjanya sesama dosen.

PELENGKAP HIDUPKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang