Tit Tit Tit Tit
Suara itu lah yang terdengar di sunyi nya kamar ini. Alat deteksi detak jantung yang terhubung di dada bidang seorang Namja yang terbaring lemah di brankar rumah sakit ini..
Karena kecelakaan tragis waktu itu membuatnya seperti ini. Dan hal yang tak pernah di inginkan Namja itu terjadi padanya....
Entah apa ia akan menerimanya dengan ikhlas dan menjalani hidup dengan semestinya?
Mungkin semua ini seolah menjadi tamparan keras untuknya...
❄❄❄❄
Seorang gadis bersurai hitam berlari dengan tergesa-gesa di koridor rumah sakit dan ia tak peduli dengan orang yang ia tabrak karena menghalangi jalannya. Penampilan gadis itu sungguh kacau dan dirinya melupakan luka yang memenuhi tubuhnya. Ia berlari sambil terisak dan orang orang yang berlalu lalang mengira dirinya orang gila. Ia tak peduli dengan semua itu.
Dan di belakangnya ada 3 orang Namja yang mengejar dirinya sambil berteriak memanggil namanya.
"Lisa!"
Gadis yang bernama lisa itu seolah tuli dan sesampainya di lift dirinya langsung memencet tombol lantai 9 dan pintunya langsung tertutup meninggalkan laki laki yang masih berlari mengejarnya.
Dirinya menghapus kasar air matanya yang seolah tak ingin berhenti.
Setelah pintu lift terbuka, Lisa langsung berlari menuju ruang IGD yang letaknya di ujung lorong.
Lisa membeku di depan pintu itu karena ia melihat seorang Namja terbaring lemah di brankar nya dan ia langsung menutup mulutnya ketika melihat sebuah perban melilit mata Namja itu.
Tubuhnya bergetar dan Ia jatuh terduduk dengan kepalanya yang menunduk meneteskan darah yang mengalir dari kepalanya dan juga air mata kesedihannya.
"Hiks... Hiks... Hiks..."isak tangisnya
"Me-mengapa semua ini terjadi..." lirih lisa.
Suara isak tangis lisa seolah menggema di lorong yang sunyi ini. Tangisannya yang menyayat hati seolah siapapun yang mendengarnya merasakan betapa sedihannya gadis itu.
Ke tiga Namja itu langsung terkejut ketika pintu lift terbuka dan melihat gadis yang ia cari terduduk sambil terisak di ujung lorong. Mereka seketika merasakan betapa sedihnya gadis itu.
Mereka bertiga langsung bergegas menghampiri gadis itu. Salah satu dari mereka yang paling tinggi menghampiri gadis itu.
"Li-lisa...." Suara Namja itu bergetar dan berjongkok di depan lisa.
Lisa tak bergeming.
"Ayo kita pergi, kau harus mengobati lu-- "
"A-aku tak peduli Oppa, semua ini salahku hiks..."
"Tak ada yang salah lisa, semuanya sudah takdir...."sahut sedih Namja yang dipanggil Oppa itu.
Lisa menggeleng pelan.
Namja itu membantu Lisa bangun namun gadis itu menahan nya.
"Lisa!" Bentak Namja itu sambil menahan air matanya.
" Pergi oppa,aku ingin menemani Jungkook disini.....Hiks"
"Dengan kondisimu seperti ini?,Jungkook malah akan lebih sedih jika kau seperti ini lisa...."ujar Namja oppa itu sambil membantu Lisa berdiri di bantu ke dua Namja yang berdiri di samping lisa. Dan mencoba menggendong lisa ala bridal style.
Lisa terus memberontak dan berteriak memanggil Jungkook .
"JUNGKOOK !!! " Teriak lisa di gendongan Namja oppa itu.
"Turunkan aku Oppa Eunwoo hiks..."pinta lisa
Namja oppa itu terus berjalan dan memegangi erat Lisa yang memberontak di gendongannya supaya tak jatuh.
Kedua Namja di belakangnya memandang sedih Lisa yang sebegitu mengkhawatirkan.
"Ma-maafkan aku Jungkook...."lirih lisa dan kegelapan merenggut kesadarannya.
❄❄❄❄❄
Anyeonghaseyo readers😄. Makasih udah mau baca first story ku ini.
Jangan lupa Vote dan Comment ya:😇.Karena itu sangat berarti bagiku....
TBC