3. Pangeran Jeon

1.4K 170 13
                                    

Siapapun akan bertekuk lutut padanya. Dia sungguh sempurna. Kaya, dingin, pendiam, misterius namun sialnya begitu tampan. Kesempurnaan yang di dambakan setiap gadis di dunia. Namun aku lupa dia juga manusia yang memiliki sisi gelap.

.

.

.

Jieun terperengah menatap satu persatu paper bag yang kini memenuhi sudut kamar.

Setelah acara sarapan romantis bersama sang suami. Dirinya di kurung di kamar dan setelah menunggu kurang lebih 30 menit, suaminya kembali dengan mambawa begitu banyak tas belanja yang bahkan Jieun sendiri tak berani menyentuhnya.

Jungkook, si pangeran tampan itu rela bolak balik demi Jieun. Ia  tak rela ada orang lain yang memasuki kamarnya dan melihat Jieun yang berpakaian seminim itu. Sekali lagi. Jungkook dengan segala ke misteriusannya yang membuat Jieun hampir gila. Lelaki itu seolah tiada henti membuat sebuah teori di otak Jieun.

.

.

.

Jieun Pov

Aku menatap bergantian ke semua paper bag berwarna warni di depanku. Sungguh, aku tak tahu harus berbuat apa? Ini sangat banyak, aku jadi bingung mau membuka yang mana dulu.

"Kau mau bengong berapa lama lagi?"

Suara itu mengagetkanku, memecah lamunanku seketika. Aku mendongak dan menemukan Tuan mudaku berdiri di depanku sambil melipat tangan di perut. Tatapannya seperti biasa, masih datar dan tampak dingin.

"Em...aku bingung harus membuka yang mana dulu"

Aku terdiam. Tanganku masih tak ku biarkan bergerak ke arah tas-tas itu.

Suasana hening membuatku bisa mendengar Jungkook menghela nafas. Entah apa yang ia pikirkan karena saat aku menatapnya kembali, tuan muda sudah duduk berjongkok dan mengangkat satu buah paper bag berwarna emas.

"Pakai ini. Sebentar lagi, teman-temanku akan datang. Kita akan mengitari lautan seharian!"

Mendengar kata 'lautan' membuatku membulatkan mata. Rasanya ingin berteriak gembira.

"A...apa? K..kita akan ke laut?" Aku tergagap saking gugupnya. Ya tuhan, aku sangat suka laut dan sudah lama ingin mengunjungi tempat yang katanya indah itu.

Tuan muda mengangguk ringan lalu aku lihat tubuhnya mendekatiku. Dengan segala kekuatannya, ia berhasil mengangkat tubuh mungilku. Aku bahkan sampai memekik saking terkejutnya.

"Aku bukan orang yang sabaran Jieun. Jadi tolong jangan mengetest kesabaranku"

"Hm?"

Lagi dan lagi, aku gagal memahami maksud dari ucapannya. Aku tidak mengerti, apa karena aku bodoh atau memang tuan selalu ingin bermain teka teki.

Lelaki ini, sungguh terlalu banyak diam dan misterius sejak awal aku mengenalnya. Tidak, kami bahkan tidak berkenalan secara resmi. Mungkin, hanya aku saja yang mengenalnya sedangkan dia...

"Kenapa bengong lagi?" Tegurnya.

Jantungku mendadak terhentak keras saat menyadari posisi kami. Tubuhku masih dalam gendongannya dan wajah tampan tuan muda begitu dekat denganku. Begitu dekat sampai pipiku bisa merasakan hembusan nafas hangatnya.

"Tu...tuan tolong turunkan aku" ucapku malu-malu sambil menundukan wajah.

Meski tak melihat, aku merasakan saat tuan muda menggelengkan kepala.

Journey Of Love I KOOKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang