Jieun tersenyum menatap punggung kokoh yang masih memejamkan matanya. Ini hari minggu dan sang suami tak pergi bekerja. Jieun berharap, hari ini ia memiliki kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan Jungkook.Ingatan tentang perkataan Jungkook yang menyuruhnya untuk membuat suaminya itu mencintai dirinya berhasil menciptakan sebuah tekad. Jieun akan membuat Jungkook mencintainya walau apapun yang terjadi.
Sudah 3 bulan sejak mereka resmi menjadi sepasang suami istri dan sampai detik itu juga, Jungkook belum pernah menyentuhnya sama sekali.
Awalnya Jieun pikir karena Jungkook takut menyakiti dirinya tapi, kenyataan lain baru saja ia temukan.
Bahwa suaminya telah mendua...
Dibelakangnya.
Bersama seorang wanita yang ia tahu bernama Park Jiyeon.
Jieun mengetahuinya karena beberapa kali berhasil menguping pembicaraan Jungkook saat wanita itu menelpon. Sangat manis dan lembut. Jungkook bahkan selalu tersenyum di sela obrolan hangat mereka dan hal itu membuat hati Jieun sakit sekali.
Tapi Jieun bersyukur karena rasa sakit itulah yang akhirnya membuat dirinya sadar bahwa ia sangat mencintai Jungkook. Pria bermarga Jeon itu sudah berhasil mengambil seluruh hatinya.
Awalnya, Jieun ingin menyerah saat mengetahui tentang perselingkuhan sang suami namun perkataan ibu mertuanya berhasil membulatkan tekadnya.
'Dalam keluarga Jeon hanya ada satu menantu dan selamanya akan terus begitu. Tapi, seorang pria yang memiliki banyak uang dan kedudukan akan menjadi incaran banyak wanita di luar sana. Kau harus kuat Jieun, jangan mengalah. Kau adalah Ratu di rumah ini. Kau memiliki hak penuh atas Jungkook. Dia suamimu dan kau adalah permata. Buat dirimu berharga sehingga Jungkook bertekuk lutut padamu!'
Nyonya Jeon mengucapkan itu dengan sangat anggun dan tanpa ekspresi membuat Jieun tertegun dan mengangguk dengan kagum. nyonya Jeon banyak mengajarkan Jieun tentang menjadi wanita terhormat dari kalangan atas. Membuat Jieun berpikir bahwa pantas wanita seperti ibu mertuanya itu bisa menaklukan hati Tuan Jeon yang terkenal dingin dan tak banyak bicara. Sifat yang sama persis dengan Jungkook, sang anak.
Jieun berhasil mengubah dirinya secara perlahan termasuk mengubah penampilannya. Menjadi wanita yang lebih anggun dengan tutur kata yang lembut. Ia di bimbing dengan baik oleh ibu mertuanya. Hanya saja, sudah sebulan ini kedua mertuanya itu pindah ke Inggris untuk mengurus bisnis di sana.
dan anehnya, semenjak kedua mertuanya tak ada, Jungkook menjadi lebih sering berada di luar rumah. Pulang kerja larut malam dengan alasan lembur bahkan biasanya di hari libur sekalipun.
Jieun tak sebodoh itu, Dia tahu kemana suaminya itu pergi. Kemana lagi jika bukan ke apartement kekasih gelapnya.
Mengingat hal itu membuat Jieun lagi lagi tersenyum miris. Dia seorang istri tapi dirinya merasa hanya sebagai pajangan di sini.
"eeugh!"
Lenguhan lembut itu berhasil mengalihkan atensi Jieun, menoleh ke samping dan menemukan Jungkook yang sudah mulai membuka matanya perlahan.
"Kau sudah bangun?" tanya Jieun dengan hati-hati.
Jungkook mengangguk dengan mata yang perlahan kembali terpejam.
"Apa hari ini kau akan pergi?"
Jungkook menggeleng, menarik selimutnya lebih ke atas lalu tubuhnya di tarik melengkung ke sisi Jieun.
"Aku lelah ingin tidur saja" ucapnya dengan suara serak. Jawaban itu membuat senyum terbit di bilah bibir Jieun.
Jungkook tak akan pergi seharian adalah kabar baik untuknya. Hari ini ia bertekad untuk bisa lebih dekat dengan sang suami.
Tangan Jieun terangkat, memberanikan diri mengelus rambut Jungkook menghantarkan suaminya untuk tidur lebih nyenyak.
"Aku buatkan sarapan yah"
Tak ada jawaban, hanya dengkuran halus yang mulai terdengar membuat Jieun semakin melebarkan senyum. Tangannya menarik selimut untuk membungkus tubuh atas Jungkook yang masih memakai piama tidur.
"Tidur nyenyak suamiku...chup!"
Entah sejak kapan. Jieun juga bingung saat bibirnya mengecup kening yang terhalang poni di sana. Hal itu sukses membuat pipinya merona dan seseorang tersenyum di balik hangatnya selimut.
Jungkook membuka matanya saat suara pintu yang menutup terdengar. Matanya masih memperhatikan pintu itu seolah istrinya masih berada di sana.
"Kau mulai nakal Ji? Apa aku masih harus menahan diri?" Ucapnya sambil tertawa ringan. Sebelum satu tangannya meraih ponselnya di atas nakas, tersenyum saat menemukan sebuah pesan disana.
Jiyeon
Sayang...apa kau akan datang hari ini?
Jungkook diam sesaat, berpikir jawaban apa yang pas. Ia benar-benar tak ingin pergi, malas lebih tepatnya. Jiyeon sudah banyak menyita waktunya beberapa hari ini, jadi hari ini dia ingin bebas.
Tangannya perlahan mengetik sebuah balasan...
'Maaf, aku sedang tidak enak badan. Besok aku akan datang'
Balasan yang akhirnya berhasil membuat sosok gadis di sana merengut tak suka.
"Apa aku ke rumah Jungkook saja? Dia sedang tak enak badan kan?" gumam Jiyeon dengan senyum terbit seolah ide itu adalah ide cemerlangnya.
Meski nyatanya Ide itu mungkin adalah Sebuah ide yang akan menjadi petaka di mension keluarga Jeon.
TBC
Sesuai judul chapternya author juga ingin mulai ngelanjutin nih ff. Lama banget ga up yg ini 😣
Aku kangen ff ini dan mungkin readeres juga...
Sorry updateku lamaaaaaa....
Banyak hal. Tapi aku suka ff ini dan pengen sampai selesai alias end.
Sabar2 yah readersnim 🙏😣
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of Love I KOOKU
Fiksi PenggemarLee Jieun sangat bingung saat dirinya tiba-tiba saja di nikahkan dengan anak dari majikannya sendiri. Jeon Jungkook, pemuda yang begitu dingin dan pendiam. Lalu, apa ia akan bahagia dengan pernikahan dadakan ini? Dan apa sebenarnya alasan Tuan Muda...