Part 1:Flashback

88 11 1
                                    

Kita kembali dulu ke masa yang lalu, masa yang sangat menyakitkan bagi seorang gadis.

***

Ini ceritaku, ceritaku waktu aku diam-diam mencintai seorang cowok. Seorang cowok yang tampan dan baik, di depan cewek atau orang-orang pasti dia terlihat sempurna, tetapi sebenarnya tidak! Ada kenyataan pahit didalam hidup kesempurnaannya.

Hari ini, aku berada di taman belakang sekolah.
Di sinilah tempat dimana aku pertama kali ketemu dengan cowok itu.

Flashback

Jeanifer Sharon Moore, seorang gadis cantik, ceria, pintar dan ... nekat, kini sedang berjalan ke arah taman belakang sekolah, entah kenapa hari ini, dia merasa sangat sedih dan ingin menyendiri di tempat yang sepi.

Tentu saja tempat sepi itu hanya bisa didapatkan di taman belakang sekolah, padahal taman belakang sekolah sangatlah indah karena dipenuhi dengan bunga-bunga yang segar.

Setibanya di situ Jean langsung duduk di bangku yang disediakan di situ.

Dia hanya menunduk dan tanpa sadar air matanya turun dan membasahi wajahnya yang cantik itu.

Dia berpikir bahwa taman ini hanya didatangi oleh dirinya seorang, tetapi ternyata ada seorang laki-laki juga yang sering datang ke tempat itu untuk menenangkan diri.

Ada seorang cowok yang memperhatikannya sedari tadi. Cowok itu melihatnya, ada sesuatu yang terjadi saat melihat gadis itu sakit, sebuah sakit yang berada di sebelah kiri dada, entah perasaan apa itu.

Cowok itu menggelengkan kepala mengingat prinsipnya, yaitu 'tidak boleh ada cewek dalam hidup' itulah prinsipnya, tapi entah kenapa hatinya menolak prinsip itu sekarang. Cowok itu ingin pergi tetapi dia tidak tega melihat Jean seperti itu. Akhirnya dia mendekat.

Merasa ada seseorang yang mendekat Jean segera menyeka air matanya dan menunduk dalam-dalam.

"Lo kenapa?" tanya cowok berkulit putih, hidung mancung, dan sangat tampan.

Jean hanya diam, dia tidak pernah mau membagi kesedihannya kepada orang lain, apa lagi orang yang tidak ia kenali.

Karena merasa pertanyaannya pun tidak dijawab, cowok itu duduk disamping Jean dan bertanya sekali lagi.

"Lo kenapa? Gue gak yakin bisa bantu apa enggak tapi gue bakal berusaha untuk bantuin lo." Ucapan cowok itu membuat Jean luluh, akhirnya dia menceritakan hal yang membuatnya sedih.

"Ayah gue mabuk lalu mukulin ibu gue lagi, hikss." Tangis Jean kembali pecah setelah mengatakan hal itu. Entah apa yg ada dipikirannya sehingga Jean mau memberitahukan masalahnya kepada cowok itu.

"Kenapa gak lapor polisi aja? Itukan udah masuk dalam KDRT," tanya cowok itu.

"Papa bilang kalau gue lapor polisi, adik gue bakal di jual!" jawab Jean dengan tersedu-sedu. Air mata kembali mengalir di pipinya

"Oke, gue bisa bantu, gue bakal masukin bokap loh kedalam penjara," ucap cowok itu yang membuat Jean terdiam memikirkan nanti apa yang bakal terjadi dengan adiknya.

"Lo gak usah takut, soal adik lo serahin ke gue," ucap cowok itu seolah-olah bisa menebak apa yang dipikiran Jean.

Jean mengangguk, dia tersenyum kembali dan senyumnya itu menenangkan hati cowok itu.

"Oh iya, kita belum kenalan. Kenalin nama gue Kevlan Leo Selatan," ucap Kevlan memperkenalkan dirinya kepada Jean.

"Nama gue Jeanifer Sharon Moore," ucap Jean membalas jabatan tangan Kevlan.

I'm Not a BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang