Part 5: Sahabat dan Mantan

24 8 0
                                    

Hari ini semua sekolah diliburkan, karena ini tanggal merah. Tentu saja para murid merasa senang dengan hari libur ini. Ada yang pergi berlibur, ada yang berkumpul dengan keluarga, dan ada juga yang hanya di rumah bermalas-malasan. Begitu juga dengan Jean, hari ini ia hanya di rumah dan sedikit bermalas-malasan. Tapi, sebuah pesan membuatnya senang.

From: Setan

Keano?

To: Setan

Kenapa?

From: Setan

Hari ini ada acara gak?

To: Setan

Nggak, emang kenapa?

From: Setan

Jalan-jalan, yuk?!

To: Setan

Ayokk

From: Setan

Oke, jam 6 aku jemput.

To: Setan

Eh, jangan, kita ketemuan aja di dekat jalan xxx

From: Setan

Oke

Percakapan itu pun selesai. Dia dan Kevlan memang sudah saling menukar nomor telpon. Tapi, Jean memberikan nomor barunya, karena kalau ia memberi nomor lamanya, pastilah Kevlan mengetahui bahwa ia adalah Jean.

Jean segera bersiap-siap karena pasti ia akan lama.

Saat selesai, ia mengamati jam yang ada di dinding kamarnya. Di sana ia melihat, bahwa ini baru jam setengah enam.

Dia kembali meneliti penampilannya. Keningnya mengerut melihat bibirnya, lalu ia menepuk jidatnya.

"Astaga, kok, gue pake liptint, sih? Pasti susah kehapus," ucap Jean pada dirinya sendiri.

Jean mencari pembersih makeup nya, untung saja pembersih itu masih ada.

Ia membersihkan liptint nya dengan hati-hati, agar tidak tercecer ke bagian lain yang sudah susah payah ia make up agar benar-benar terlihat seperti laki-laki.

"JEANNN!!!" teriak seseorang sambil memasuki kamarnya.

Jean yang kaget, langsung membuat tisu yang ada di tangannya terkena pada sedikit bagian pipinya. Liptint yang ada di tisu itu langsung berbekas pada bagian pipi yang kena.

"Aahh, kena, deh," ucap Jean.

"Kena apa?" tanya Lola dengan polosnya.

Jean berbalik menatap Lola dengan kesal.

"Lo, sih! Ngapain coba teriak-teriak gak jelas kayak gitu?! Kan, make up gue jadi rusak!" gerutu Jean.

"Hehe, maaf, gue 'kan gak sengaja," cengir Lola.

Jean menghela napas, lalu kembali berkutat dengan make upnya, sambil bertanya,  "Sebenarnya apa tujuan lo datang ke sini?"

I'm Not a BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang