Kevlan menerima dekapan itu, sambil berkata, "Makasih Jean."
Degg
"A--apa?"
Jean atau yang saat ini sedang berperan sebagai Keano itu melepaskan dekapannya dan menatap Kevlan dengan tatapan heran seolah-olah dia tidak tau siapa pemilik nama yg disebutkan oleh Kevlan itu.
"E--eh? Maaf..." ucap Kevlan sambil menunjukkan cengirannya
"Kok, lo manggil gue ehh--apa tadi? Jean?" tanya Keano sambil menyembunyikan perasaan gugupnya
"Aduuhhh ... Jangan sampe dia tau sekarang. Bodoh banget gue," ucap Jean dalam hati setelah teringat kalau tadi dia tidak sempat mengatur suaranya.
"Ahh ... Entah karena gue lagi banyak pikiran sampe gak bisa fokus mungkin. Tapi tadi gue kayak denger suaranya Jean. Hehe," jawab Kevlan sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sama sekali
"Jean siapa? Cewek lo, ya?"
"Kan gue udah bilang tadi, gue phobia sama cewek."
Menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dia pikir penyamarannya akan segera terbongkar.
"Sorry, gue lupa," ucap Keano.
"Gak pa-pa, sebenarnya gue jadi kayak gini karena mantan gue, dia buat gue hancur-sehancurnya, " lirih Kevlan. Matanya menatap air danau yang tenang.
"Dia ... psikopat," ucap Kevlan lagi.
Jean kaget, mantan Kevlan psikopat? Wah ini gila namanya!
"Kenapa lo tau kalau dia psikopat?" tanya Jean.
Kevlan menatap Jean, lalu menjawab, "dia ngebunuh keluarganya sendiri, bahkan dia hampir ngebunuh gue."
"Gila dia psikopat parah!" ucap Jean sambil geleng-geleng kepala.
"Tapi lo tenang aja, udah agak ngelupain yang dia lakuin kok," ujar kevlan yang berusaha tegar.
"Ah ... jadi penasaran, apa yang cewek itu lakuin sampe dia phobia," gumam Jean.
"Kean, lo gak penasaran gitu apa yang dia lakuin ke gue?" tanya Kevlan seolah ingin mencoba mengatakan apa yang membuatnya sampai menjadi trauma seperti ini.
"Penasaran sih ... banget malah ... cuma ya, kalo elo gak bisa ceritain, ya, gapapa sihh, bukan urusan gue juga," jawab Kean mencoba untuk cuek karena dia hampir saja mengeluarkan sifat aslinya atau sifat dari Jean.
'Jean fokus! Gak boleh sampe keluar sifatnya Jean. Lo sekarang Kean bukan Jean. Ok fokus!' ucap Jean dalam hati.
"Kalo gue ceritain, lo mau dengar gak?"
Jean atau yang sekarang sedang menjadi Kean itu langsung menoleh pada Kevlan saat mendengar Kevlan terdengar mau menceritakan kisahnya tersebut.
Karena penasaran, Keano langsung mengangguk cepat menjawab ucapan Kevlan.
"Jadi gini ... aduh gue mulai dari mana, ya?" Kevlan jadi bingung sendiri saat ingin menceritakan kisahnya pada Keano karena merasa terlalu panjang.
"Mulai dari sahabat lo yang pergi ae," celetuk Kean.
Seketika Jean merutuki sifatnya yang suka asal ceplos itu, sulit sekali menyembunyikan sifat itu.
Kevlan menatap takjub Kean yang tidak sungkan-sungkan itu.
"Oke. Jadi dulu gue pernah punya sahabat yang beneran baik banget sama gue. Tiap hari ketemuan, tiap hari main bareng, kita sama-sama terus. Keluarga kami pun sudah saling kenal. Sampe saat perusahaan ayahnya bangkrut gara-gara sebuah perusahaan mencabut investasinya terhadap perusahaan ayahnya. Dia sampai harus menjual rumahnya dan pindah ke rumah bibinya di kota lain. Gue jadi kesepian pas dia gak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Boy
Teen FictionWarning!: Cerita ini membuat mata Anda bengkak dan sakit perut yang berlebihan! Sebaiknya siapkan tisu dan jangan membaca jika sedang makan, karena akan mengakibatkan terdesak yang berbahaya! Update: Setiap hari Minggu Judul sebelumnya: My Boyfrien...