Part 2: Plan

46 9 2
                                    

***

Di sinilah Jean, di depan cermin sedang memperhatikan dirinya yang berbeda. Kali ini Jean bukanlah seorang cewek yang anggun dan feminim, sekarang dia terlihat lebih ke ... lelaki tampan menjurus ke manis. Yap, seperti rencananya kemarin bersama Valdo. Oh! Perlu saya kenalin nama panjangnya Riovaldo Edwards, dia adalah sahabat kecil Kevlan, yang saat ini tidak diingat Kevlan.

Pada saat ini Jean memakai wig, celana jeans, dan hoodie. Bentuk tubuhnya yang seksi tidak terlalu terlihat, bebatan yg digunakan agar tonjolan di dadanya tidak terlalu terlihat, agar tidak ada seorang pun yang mengira bahwa dia itu seorang perempuan.

Rencananya dan Valdo yaitu, dengan Jean yang menyamar menjadi cowok agar bisa mendekati Kevlan.

Sebenarnya Kevlan menyukai sesama jenis bukan karena keinginan dia, tetapi karena memang takdir lah yang memaksanya untuk berbuat demikian. Dia divonis memiliki phobia jika disentuh oleh wanita, tentu saja itu disebabkan oleh trauma masa kecil. Karena itu dia tidak menyukai wanita manapun. Tapi, bukankah Jean pernah menyentuhnya? Dan ternyata tidak terjadi apa-apa bukan?

Hari ini rencana Jean dan Valdo akan di lakukan, hari ini mereka akan memulai pendekatan kepada Kevlan.

Setelah merasa penampilannya sudah cukup sempurna, Jean pun menuju kedepan karena Valdo sudah menunggu di depan rumah.

Tak lupa jugaJean memberi salam pada mama.

"Mah, Jean pamit dulu," pamitnya, pada saat itu mamanya sedang berada di dapur.

"Eh? Kenapa kamu pakai pakaian begitu?" Mamanya kaget melihat penampilan Jean yang berubah.

"Aku mau ngasih kejutan ke teman aku, Mah." Jean terpaksa berbohong kepada mamanya.

"Oh gitu, kalau begitu hati-hati dijalan, ya!" Nasihat mamanya.

"Oke mah, kalo gitu Jean pergi dulu, ya," ucap Jean lalu segera pergi ke depan menemui Valdo.

"Eh, Do, udah lama nunggunya?" tanyanya setelah sampai di depan rumah.

"Enggak kok. Ayo cepat naik!" ujar Valdo sambil membukakan pintu mobil dari dalam.

Jean mengangguk lalu masuk ke mobil Valdo.

Saat Jean telah masuk, Valdo berucap, "Lo jago juga, yah  dandannya ... beneran mirip cowok, lo sekarang."

Setelah itu mereka menuju salah satu mall yang sering didatangi oleh Kevlan. Mall itu juga milik Kevlan.

Saat sampai, mereka melihat Kevlan memasuki Mall itu. Mereka bergegas mengikuti Kevlan.

Kevlan yang merasa diikuti, reflek menoleh kebelakang, dia tidak menemukan siapapun, dia berjalan kembali. Jean dan Valdo yang bersembunyi pun keluar dan kembali mengikuti Kevlan.

Mereka melihat Kevlan pergi ke toko sepatu, lalu pergi ke restorant yang ada di mall itu.

Saat ingin melancarkan rencananya, tinggal beberapa langkah lagi mereka melewati Kevlan, tiba-tiba seorang gadis tanpa sengaja menabrak dada bidangnya Valdo.

"Auwww," ringis gadis itu sambil memegangi kepalanya.

"Maaf, ya, gak sengaja," ucap gadis itu lagi sambil menatap Valdo.

"Hm."

Gadis itu menatap Jean yang tampaknya sedang menyembunyikan wajahnya.

"Eh? Kok kamu kayak familiar, ya? Kamu Jean, kan? Iya, kan? Gue gak mungkin lupa wajah lo walau lo nyamar gini," tanya gadis itu kepada Jean sambil menunjuk-nunjukkan jarinya ke arah Jean.

I'm Not a BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang