Prolog

168 36 29
                                    

Tak perlu menyalahkan takdir yang telah terjadi. Ambil saja apa yang dapat dijadikan pelajaran dari kejadian itu.
-Danish-

<<<O>>>

Hujan. Bisa mendatangkan rahmat juga bisa mendatangkan bencana. Hujan. Ada yang menyukai dan ada yg membenci. Biasanya, hujan dibenci karena hujan membawa sendu juga rindu. Sebenarnya, hujan tak sepatutnya dibenci. Karena dialah yang telah mengairi tanaman dibumi dan juga kehidupan ini.

Bahkan saat hujan kita dianjurkan untuk berdo'a. Karena hujan merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

Saking mensyukuri nikmat hujan, dua bocah tampak sedang asyik bermain dibawah jutaan tetesan air. Keduanya sama-sama bahagia. Sama-sama menyukai hujan.

Tampak seorang bocah laki-laki sedang bermain hujan bersama teman perempuannya di sebuah taman. Mereka melompat-lompat sambil tertawa bahagia.

"Daniza," panggil bocah laki-laki itu kepada temannya.

"Hmm..." jawab temannya sambil menatap ke atas langit membiarkan wajahnya terkena air hujan.

"Niza hujan-hujanannya naik sepeda yuk, kita keliling komplek, mau ga?" ajak bocah laki-laki itu.

"Ayuk, tapi Danish yang bawa sepedanya ya."

"Oke."

Mereka pun bermain hujan sambil bersepeda. Berkeliling komplek menerjang hujan. Tapi hujan justru semakin turun dengan deras.

"Danish ... pulang aja yuk ... hujannya tambah gede nih," teriak bocah perempuan itu pada temannya.

"Nanti aja Niza ... kita keliling komplek lagi aja ya..." jawabnya dengan sedikit berteriak juga.

"Tapi hujannya tambah gede..."

"Gapapa, seru tau, kita kan udah pake jas ujan jadi ga usah takut sakit,"

Tiiin... Tiiin... Tiiin...

"DANISH AWAS!!!"

"AAAAA!!!"

"DANIZA!!!"

Sebuah truk melaju dengan kencang tak terkendali ke arah Danish dan Daniza. Danish dan Daniza yang kaget dengan adanya truk tersebut tak sempat menghindar dan...

Bruk!!!

Kecelakaan tak dapat terelakkan. Truk menabrak Danish dan Daniza. Keduanya terpental cukup jauh. Sedangkan truk menabrak tembok rumah warga.

Karena suara tabrakan yang cukup keras, warga pun berdatangan melihat ke sumber suara. Dilihatnya dua anak kecil yang sudah jatuh berlumuran darah dan sebuah truk yang menabrak tembok rumah warga sehingga menyebabkan tembok tersebut hancur.

Semua korban akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

°°°

Hari telah berganti. Matahari telah kembali ke peraduannya. Siang telah berlalu, berganti dengan gelapnya malam. Namun, anak laki-laki yang terbaring diatas brankar masih belum membuka matanya.

Tampak seorang wanita sedang menangisi putranya yang telah mengalami koma selama 2 hari. "Danish ... bangung sayang ... Jangan tinggalin bunda ... Bunda khawatir sama kamu.."

"Danish ... bangun sayang..."

"Errgghh" yang ditunggu-ditunggu akhirnya perlahan membuka matanya.

Melihat Danish membuka mata, sang bunda langsung memeluk putra satu-satunya itu. Air matanya lolos begitu saja, bukan tangis kesedihan, namun tangis bahagia. Anak satu-satunya yang ia sayangi sudah terbangun dari koma.

DanishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang