"Nyatakan perasaanmu padanya.." Jongin nyaris tersedak sodanya saat Sehun tiba-tiba datang mengejutkannya..
"Aku tidak berani.." Sehun memutar bola matanya malas..
Kenapa temannya ini menjadi pengecut seperti sekarang?
Jongin itu 'kan preman kampus, dan sekarang?
Hanya karena seorang nerd seperti Jongdae, Jongin mulai mengenal kata 'takut'..
Kim Jongdae dan segala pesonanya..
"Kalau tidak cepat-cepat nanti aku yang akan merebutnya.." Jongin sudah bersiap dengan kaleng sodanya yang kosong untuk ia lemparkan pada Sehun..
Tapi Sehun sudah menghilang..
Cepat sekali perginya..
"Iiss.. Sialan.." kembali memperhatikan seorang pemuda berkacamata tebal yang tampak asik membaca buku disebrang sana..
Jongin tersenyum saat melihat pemuda itu juga tersenyum..
"Aku takut.." menggumam pelan, berharap tidak ada yang mendengarnya.. "Aku takut kau tidak bisa menerima aku yang sesungguhnya.." angin mendadak berhembus..
Menerbangkan pelan rambut kecokelatan pemuda berkacamata itu..
Entah kebetulan atau tidak, pemuda itu tiba-tiba saja mengalihkan tatapannya pada Jongin..
Bibir runcing kemarahannya mengukir senyum yang membuat Jongin berhenti bernapas sejenak..
"Apa.. Apa kau bisa mendengarku?"
*
*
*"Aku pergi dulu.." Jongin mengikat tali sepatunya..
Berdiri lalu melambai pada ibunya..
"Hati-hati.. Jangan merepotkan Sehun, ingat.. Kau hanya menginap disana.." Jongin terkekeh mendengar nasihat ibunya..
"Iya bu.. Aku tidak pernah merepotkan si albino itu..." berlari kecil keluar rumah setelah mencium pipi kiri sang ibu..
"Anak itu.."
*
*
*"Maafkan aku bu.." disinilah Jongin sekarang..
Di atap bangunan kampusnya..
Tubuhnya berbaring lemah pada lantai atap yang kotor..
Kedua matanya terpejam erat, menahan lelehan air mata yang bisa mengalir kapan saja..
Sejak awal Jongin tidak mau seperti ini..
Tidak ada seorang anak normal yang mau menyerahkan jiwanya pada iblis..
Tidak ada selain Jongin..
Semuanya dimulai lima tahun yang lalu..
Saat ayah Jongin berjuang antara hidup dan mati, dan Jongin yang putus asa akhirnya memilih jalan yang salah untuk mengembalikan ayahnya..
Menjual jiwanya pada sang iblis, menukarkannya dengan jiwa sang ayah..
Ayahnya sembuh, tentu saja..
Tidak ada yang bisa menandingi kekuatan sang iblis..
Dan tidak ada yang bisa bertahan oleh beratnya siksaan sang iblis pada dirinya..
"Aaahhh..." Jongin mengerang, mulai merasakan rasa terbakar dari dalam tubuhnya..
Karena disetiap janji yang sudah ditepati..
Ada harga yang harus dibayarkan..
Iya 'kan?
"Sial.. Aahh..." tubuhnya meringkuk..
KAMU SEDANG MEMBACA
Chen Chen!! √bottom Chen {END}
FanficCerita abal-abal yang ditulis oleh penulis abal-abal.. Klo jijik jangan baca.. Gak suka Chen jadi bottom jangan baca.. Bocah dibawah umur juga jangan baca.. Klo maksa baca, resiko tangung sendiri..