6-lewat pesan-

20 4 0
                                    

*happy reading*

Semoga suka sama cerita ini

***********

cinta itu sederhana cukup membuat ku nyaman itu sudah lebih dari segalanya, kadang kita harus tau bahwa cinta itu bukan hanya sekedar mengucapkan"aku sayang kamu" tapi juga harus membuktikan nya.

mungkin ini adalah sebuah cerita yang terindah sepanjang hidup ku, tapi ini tidak akan membuat ku ragu untuk mengenang nya. ini belum berakhir kisah ini masih panjang, karena ini masih tentang dia.

ku mohon semesta, jika kau hilangkan dia dari bumi ini kemungkinan aku juga akan kehilangan diriku yang sebenarnya. dia terlalu baik jika kau hilangkan sekarang nanti siapa lagi yang akan memberikan ku kejutan yang tak terduga-duga seperti hari kemarin.

jika semesta hilangkan dia dari hidup ku, aku akan berhenti menulis puisi dan membiarkan kertas-kertas itu lusuh tidak terpakai lagi, karena aku sudah terbiasa menulis bahagia dari pada menulis kecewa.

apasih ! kenapa harus berfikir seakan-akan Pram pergi. ini tidak boleh terjadi ?

Dari pada harus berfikir yang aneh-aneh lebih baik aku ke toko buku pak wira saja sudah lama sekali aku tidak kesana, seperti nya banyak buku-buku baru yang datang.

aku berganti pakaian memakai baju kaos abu-abu celana levis tidak lupa juga ransel selalu ku bawa yang berisikan buku diary dan laptop, karena kemana aku pergi benda itu juga harus ikut.

***

"hallo kek" sapaku
"kok baru keliatan sih,biasanya setiap minggu selalu kesini" jawab kakek wira
"iya kek, karena akhir-akhir ini Ana lagi malas jalan"perjelas ku
"sudah kakek duga pasti alasan mu malas" kakek tertawa kecil, aku juga ikut tertawa.
"oh iya, sudah banyak buku-buku baru Na, cepat dipilih nanti kehabisan"sambung nya lagi

aku mengangguk, segera memilah-milih buku, sebenar nya aku juga tidak tau buku apa yang harus ku beli karena semua buku-buku nya sangat menarik. namun, aku menemukan satu buku yang sangat menarik perhatian ku, buku itu berjudul tanah sehabis hujan. luar biasa ! membaca Quotes di sampul nya saja sudah membuat ku merinding

" Di tanah sehabis hujan ini, aku terjebak dalam hamparan kenangan meng-anak kegamangan rindu yang terhempas juga kebisuan semilir angin utara, jiwa ku terhunus tajam pedang sejarah terluka dan terkoyak, menghembus penyesalan demi penyesalan"

tidak banyak berfikir lagi aku pun pergi kekasir untuk membayarnya, setelah pergi dari toko buku seperti nya aku ingin sekali makan ketoprak yang berada di seberang toko buku kakek wira, aku tinggal menyebrang jalan dan sampailah aku ke warung ketoprak itu.

"pak ketoprak nya 1"
"siap mbak"

setelah 5 menit menunggu akhirnya ketoprak ku datang dan siap untuk di santap.

akhirnya dengan perut yang kenyang aku pun harus pulang kerumah karena ini sudah pukul 05:34 hari nya sudah mau gelap, tidak baik jika anak perempuan berjalan di senja hari. seperti biasa, lagi-lagi aku harus mengejar angkot. tapi jika hari sudah mau gelap biasa nya angkot sudah tidak ada lagi di terminal, tapi aku tetap akan kesana siapa tau masih ada angkot yang belum pulang.

setelah sampai di terminal, aku beruntung masih ada satu angkot yang belum pulang dan itu pun pak yadi.

"syukurlah bapak masih ada disini" ucap ku seraya menghembuskan nafas pelan.
"dari mana aja kamu Na kok baru mau pulang"
"dari toko buku pak habis itu kewarung ketoprak"
"gak di cari ibu kamu"
"gak pak, tadi sudah bilang"
"oh yasudah, mari bapak antar kamu pulang"

***

1 pesan masuk

aku segera mengambil ponsel ku yang berada di atas kasur, kebetulan sekarang aku sedang di meja belajar, sudah ku duga pasti pesan dari Pram.

"coba kamu keluar rumah deh"

aku bingung, emang nya ada apa dengan dia malam-malam begini menyuruhku untuk keluar rumah, karena aku penasaran jadi aku mengikuti apa kata dia, aku keluar rumah. lalu ku balas pesan darinya.

"sudah"
"kamu bisa ngitung gak" tanya nya di pesan.
"ya bisa lah"
"yaudah, coba mendongak menatap langit terus hitung bintang ya ada di sana"
"jumlah nya tak terhingga jadi gak bisa dihitung" balas ku
"itu perasaan aku ke kamu, tak terhingga"

aku tertawa sambil menatapi layar ponsel, itu gombalan anak SD yang pernah ku dengar dulu, terserah kamu Pram mau gombal apapun aku tetap suka, cowo yang suka gombal. ya itu kamu, gak ada bosan-bosannya buat aku senang.
aku membalas pesan nya lagi.

"kenapa belum tidur"
"tau nih matanya gak mau pejam, katanya dia mau tidur dimatamu malam ini"
"emang nya bisa"
"apasih yang gak bisa buat kamu"
"gombal mulu"
"biar kamunya senang"
"kalau aku gak senang gimana"
"aku tetap gombalin kamu"
"kok keras kepala sih"
"yaa karena aku suka bikin kamu senang,masa kamu gak suka aku bikin senang sih"
"senang sih,tapi dikit"
"yahh barti aku gagal bikin kamu senang,maaf ya"
"Ntana kok gak dibalas sih"
"yaaa ketiduran"
"selamat malam ya"

obrolan lewat pesan pun berakhir karena aku tertidur malam itu.

tunggu kelanjutannya🤗

MemorabiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang