Yerin Pov
Hari ini adalah hari dimana aku melepas status lajangku. Aku akan segera menjadi istri dari seorang pria yang seminggu lalu kukenal.
Apa aku bahagia? Tentu saja tidak! Bagiku ini adalah sebuah mimpi buruk yang ingin segera kuakhiri.
Ingin rasanya aku meloncat dari lantai 20 gedung pencakar langit ini, jika saja tidak mengingat kedua orang tuaku.Yah.. ini adalah sebuah pernikahan paksaan yang disini akulah korbannya. Tidak ada yang peduli aku bahagia atau tidak. Terutama ibu tiriku, ia tampaknya sangat senang ketika aku menikah dengan Kim Taehyung.
Pria yang ku nikahi ini adalah Kim Taehyung. Pengusaha kaya yang entah bagaimana setuju menikahiku. Saat pertemuan kami seminggu yang lalu bersama dengan 10 gadis lain yang tak kalah cantiknya denganku.
Awalnya aku percaya bahwa ia akan memilih salah satu gadis tercantik dan terseksi yang berdiri tepat disampingku. Tapi entah dia bodoh atau buta dengan polosnya ia memilihku untuk menjadi istrinya.
Padahal aku hanyalah seorang mahasiswa semester 5 yang bahkan belum tahu benar caranya memasak dan menyetrika pakaian. Walaupun sudah kulantangkan beratus kali padanya akan hal itu tapi telinganya seakan tuli dan tak peduli akan hal itu. Terserahlah Kim Taehyung.
"Yerin!"
Panggilan dari arah depan yang tak lain adalah Hana teman baikku membuyarkan lamunanku dalam seketikaIa berjalan dengan cepat sambil menyunggingkan senyum kebahagian kearahku.
"Kau cantik sekali"
Pujinya sambil mengelus rambutku yang tergerai indah ditutupi kerudung pengantin"Terima kasih,"
Ucapku yang memeluknya eratMaaf Hana bila saat ini kau merasakan sesak nafas. Tapi disaat seperti ini, hanya kaulah yang bisa kupeluk. Aku membutuhkan sandaran, karena rasanya saat ini aku akan segera terperosot kedalam lubang yang sangat dalam.
Karena merasakan sesak Hana mendorongku hingga pelukkanku terlepas. Ia memegang dadanya sambil mengatur nafas
"Kauhh.. keterlaluan sekalih.."
Sebalnya yang sedikit mencubit lenganku"Maaf Hana.. aku hanya ingin memelukmu saja,"
Ucapku yang memasang wajah sedihMelihatku yang seperti ini, langsung membuat Hana bertanya-tanya tentang perasaanku.
Aku memang sengaja tak bilang pada Hana bahwa pernikahan ini didasari oleh paksaan bukan cinta. Jika kulakukan, mungkin saja ia akan meminta ayahnya menggusur rumah kami. Ayah Hana itu adalah pengusaha Choi Groups yang tingkatannya berada diatas perusahan ayahku.
"Kau ini.. akukan hanya bercanda! Jangan sedih tuan putri.. lihat priamu sudah datang. Aku pergi ya"
Setelah mengatakan hal itu, Hana berlari menjauhikuKutatap sosok yang tadi Hana bicarakan. Dengan langkah yang tegas, ia perlahan mendekatiku. Tinggiku yang hanya sebatas dadanya memaksaku harus mendongak untuk menatapnya.
Dari bawah sinipun ia terlihat sangat tampan dan menawan. Bibirnya, hidungnya, matanya yang tajam dan juga rahang yang tegas sempat membuatku terlena.
Memang ya, pria yang sudah dewasa itu akan selalu terlihat seksi. Ah! Pikir apa sih aku ini!
"Kau lelah?"
Tangan besarnya menyingkap kerudung yang menghalangi sebelah wajahkuSudah beberapa kali aku memperbaikinya tadi tapi tetap saja seperti itu. Karena tidak bisa disingkap jadi kubiarkan saja. Tapi pria ini dengan mudahnya membuat kerudung sialan ini lepas dari atas kepalaku. Syukurlah.
"Tidak"
Jawabku sambil menggeleng pelanKulihat dia tersenyum dan kembali tangannya mengelus pipiku dan perlahan jari jempolnya bermain diatas bibirku.
"Jika lelah katakan saja. Aku akan segera mengakhiri pestanya.."
Ia melihat sekeliling lalu perlahan membungkuk untuk berbisik"Aku tidak ingin nanti malam kau tertidur begitu saja.."
Seketika pupil mataku terasa akan keluar begitu mendengar bisikannyaIa menarik diri menjauhiku sambil tersenyum miring. Apa maksudnya tadi?
I-itu tidak seperti yang kupikirkan kan??Taehyung Pov
Hahaha.. menganggu gadis polos itu rupanya menyenangkan juga. Saat melihat reaksinya tadi, kurasa ia mengerti maksudku.
Dasar gadis polos! Kau pikir aku akan menyentuhmu? Ck! Kau terlalu murah bahkan hanya untuk kusentuh.
"Tuan anda memanggilku?"
Lihatlah anjing penjilat iniSekali saja kupanggil ia akan datang sambil menjulurkan lidah dan menggoyangkan ekornya.
"Ya.. ayah.. bisakah kau mengurus sisa pesta ini? Istriku terlihat kelelahan. Jadi aku akan membawanya pulang segera."
Jelasku sambil melempar tatapan singkat pada Yerin"Aku mengerti. Semua akan kuurus. Anda beristirahatlah"
Balasnya yang kemudian membungkuk singkat dan pergi dari hadapanku.Yah.. walaupun seekor anjing, dia masih punya sopan santun.
Usai berpamitan pada semua tamu, aku membawa Yerin ke apartemenku. Disana ia akan lebih aman. Kenapa? Karena jika kubawa kerumah, orang tuaku pasti mereka akan memberikan segala obat ataupun ramuan agar ia cepat mengandung.
Itu menggangguku, jadi karena itulah aku membawanya kesini. Sebuah apartemen besar dan mewah. Hanya ada aku dan dia.
"Wah.. apartemennya sangat luas"
Ungkapnya yang segera masuk sambil menenteng koper yang berukuran kecil"Jung Yerin~"
Panggilku yang membuatnya tadi begitu bahagia langsung menjadi tegangAda apa dengannya? Kenapa perubahan air mukanya begitu cepat? Apa dia berpikir aku akan menerkamnya disini? Sekarang? Dasar konyol. Biar kuberi pelajaran kau.
Dengan langkah panjang, aku segera mendekati gadis kecil itu dan merangkul pinggangnya dengan erat. Memaksa dia untuk menempel denganku.
Tak ada perlawanan, yang ada hanyalah wajah yang malu dihiasi dengan warna merah tomat. Astaga lucu sekali dia. Untuk semakin menggodanya, kudekatkan wajahku perlahan lalu mulai menempelkan bibir kami.
Kurasakan tubuhnya segera menengang. Apa ini yang pertama? Masa bodoh dengan itu, kulancarkan niatku dengan mulai melumat bibir merahnya.
"Eungghh.."
Ini yang pertama rupanyaBaru seperti ini saja sudah membuatnya mendesah. Ini semakin membuatku bersemangat! Perlahan kucoba untuk memasukan lidahku kedalam mulutnya. Menyecap semua yang ada didalam sana.
Yerin mencengkram kemeja tipisku. Kurasa ia mulai hanyut dalam ciumanku. Entah bagaimana bibirnya terasa sangat manis, banyak gadis telah kumainkan tapi belum pernah kuraskan yang seperti ini.
"Ahhh.."
Yerin kembali mendesah ketika kuremas bokongnyaAh sial! Ini sudah diluar batas. Karena Yerin terlihat sesak nafas, kuputuskan untuk mengakhiri sesi ciuman ini. Hampir saja aku hilang kendali. Sadarlah Kim Taehyung. Ia hanyalah sebuah boneka untukmu.
"Apa kau lelah?"
Ia mengangguk sambil terus meremas kemejakuKuputuskan untuk segera menggendongnya ke kamar dan membaringkan dia diranjang kami. Tidak! Ini hanyalah ranjang milikku bukan milik kami.
"Tidurlah. Aku yang akan merapikan semua barang-barangmu."
Dia hanya mengangguk lalu segera memejamkan kedua matanyaTak ingin kembali tergoda, segera kutinggalkan dia. Aku yang malas bergerak, segera menekan nomor yang ada diponselku dan menelpon seseorang untuk mengirimkan aku pelayan.
Selesai menelpon, kulangkahkan kaki menuju pantri dan menuangkan air kedalam gelas lalu meneguknya sampai habis. Berciuman dengan Yerin membuatku sangat kehausan.
Gadis itu benar-benar membuat libidoku naik hingga tanpa bisa ku kontrol.
Tenanglah Kim Taehyung.. kau menikahinya hanya untuk sebuah bisnis semata.Jika saatnya tiba, semua harta dan juga perusahan keluarga itu akan jatuh kedalam tanganmu ini. Jadi hingga saat itu tiba, tahanlah semua hasrat bejatmu ini.
Bersambung
Jangan lupa ya untuk..
Komen✔
Vote ✔
Follow ✔
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Mine! [TaeRin]✔️
FanficSemua hubungan kita didasari oleh paksaan dan tak ada satupun yang diawali dengan cinta. Lalu mengapa kita masih bertahan?