di hari minggu yang cerah ini
"yow, cek cek ini kedengeran kagak?"
ada seorang pria canada yang lagi diruang siaran bareng temen hongkongnya
"jadi gini gan, gua lee minhyung"
"tau kan? iyala, gua kan tertampan"
"APAAN GANTENGAN GUE" sahut suara bariton dari sebrang sana
"astaga lucas." kata jungwoo sambil nepok jidatnya sendiri
"suka suka lu, cas. ohiya jadi gini"
"aku hanyalah manusia biasa yang penuh dosa."
"GARING LO TANGAN AYAM"
"BACOT GORILA"
gelut dulu mereka bentar, setelah beberapa menit, suara mark kedengeran lagi
"gua mau ngomong, eumm..."
"lee donghyuck? can you hear me?"
haechan yang lagi makan bakso keselek karna denger namanya disebut
"mark tuh chan, kiw kiw ea." kata jaemin sambil noel noel pipi haechan
muka haechan langsung merah semerah tomat, dia nundukin mukanya. malu dia
"dengerlah pasti ya"
"jadi gini dek, kamu tau kan kakak orang tergoblok yang pernah kamu kenal?"
"kamu tau kan kakak orang terbrengsek yang pernah kamu kenal?"
"tapi dengan semua itu, kamu mau nggak maafin kakak?"
"kalo kamu maafin kakak, makan baksonya sampe abis"
haechan pun segera memakan baksonya sampai habis tak bersisa
"jadi kakak dimaafin nih?"
haechan menganggukkan kepalanya lucu sambil menghadap ke cctv diujung sana
"donghyuck..."
"kamu itu layaknya coklat, disukain banyak orang. kebanyakan orang juga gak suka bagi coklatnya ke orang lain, termasuk aku. so donghyuck, would you be my chocolate?"
haechan tersentak kaget mendengar kata kata mark, dia nggak menyangka bakal secepet ini dan ditempat ini. padahal baru aja kemarin mereka musuhan
"kalo kamu nerima kakak, coba kamu ke sini. kalo kamu gak nerima... kamu bisa lanjut makan lagi. hehe"
haechan ragu, dia harus lanjut makan atau lari keruang siaran?
somaynya masih ada :(
dengan pikiran yang matang, haechan ambil somaynya. mark yang disebrang sana udah ngehela nafas kasar.
tapi,
haechan lari, mark kaget. haechan lari sambil gigit bungkus somay soalnya.
DUK DUK DUK
"KAK MARK!"
dengan nafas yang tersenggal senggal, haechan ngedeketin mark sambil nangis. mark masih setia sama muka kagetnya
Minhyung memajukan kepalanya cepat ke arah Donghyuck. Donghyuck spontan membelalakkan matanya saat bibirnya merasakan benda kenyal yang diyakininya itu adalah milik Minhyung.
Dengan pelan, Minhyung melumat bibir Donghyuck yang kali ini adalah narkoba baginya. Tidak ada nafsu hanya ada perasaan yang belum tersampaikan. Rasanya manis dan Minhyung tidak ingin melepasnya.
Donghyuck juga mengikuti alur permainan yang Minhyung berikan. Dia mulai mengalungkan tangannya pada leher Minhyung. Bulir air mata pun jatuh tanpa seizin Donghyuck. Minhyung juga mengalungkan tangannya pada pinggang Donghyuck dan menariknya hingga mendekati tubuhnya.
Tidak ada yang melepas tautan itu hingga Donghyuck memukul pelan dada Minhyung. Minhyung mengerti dan melepaskan tautan mereka berdua hingga terlihat pita saliva yang belum putus. Dahi, mereka berdua masih menempel saat ini.
"Donghyuck.."
"Eumm, i mean.. My pudu bear"
Pipi Donghyuck menampilkan semburat merah lucu, bibirnya bengkak dan masih terdapat saliva yang entah punya siapa.
"Terimakasih telah menerimaku.
—————————————
mereka gatau aja kalo lucas masih dipojokkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama [ NCT ]
FanfictionNCT satu asrama? Ancur gak tuh? [ NON BAKU ] [ BXB ] [ YAOI ]