Ahla tidak lupa untuk ke kamar nyonya Risa setelah selesai mengerjakan tugas nya untuk Aldo.
Tok ... tok...
Ahla mengetuk pintu sedikit kaku, dia takut jika nyonya nya itu akan protes atas pekerjaan nya, bagaimanapun dia sama sekali tidak berpengalaman soal urus mengurus Bayi, walau Aldo tidak bisa dikatakan demikian.
"Masuk." suara yang familier di dalam sana terdengar pelan di telinga Ahla, meski gadis itu tahu pasti di dalam sana Nyonya Risa setengah berteriak. rumah ini memang mempunyai ruang kerja khusus untuk Nyonya Risa maupun Tuan Reno.
Ahla masuk,
"Ada apa Nyonya? Apa Saya berbuat kesalahan?" tanya Ahla seraya duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Nyonya Risa.
"Tidak, nak. Kerjamu sejauh ini cukup bagus. Tapi ada sesuatu yang mungkin ini akan memberatkan tugas mu, apa kamu mau menerima ini nak?" tanya Nyonya Risa, terlihat jelas raut sangat mengandalkan dari wajah wanita paruh baya itu, dia berharap lebih pada Ahla.
"Katakan saja dulu, nanti saya yang akan memutuskan nya." Ahla berusaha tetap tenang, meski jantung nya sedari tadi jedar-jeder gak karuan.
" Besok saya akan ke LA untuk pekerjaan, dan ini adalah alasan utama saya mencari babysitter untuk Aldo, dan saya mohon, saya sangat berharap lebih kepadamu, Ahla ... Jaga Aldo, saya menitipkan Aldo kepadamu." nyonya Risa memohon seraya menggenggam erat tangan Ahla, Ahla menatap tanganya yang digenggam Nyonya Risa, dia merasakan aliran hangat seakan Nyonya Risa mengirimkan aliran positif pada tangan Ahla membuat gadis itu tersenyum.
" Nyonya, boleh saya izin untuk pulang sebentar? Saya belum izin ke kedua orang tua saya atas pekerjaan ini, bagaimana pun semua yang saya lakukan harus sepengetahuan orang tua, jadi izinkan saya untuk pulang dan memberi tahu keluarga saya sebebtar." Ahla meminta izin dengan tatapan takut, takut jika Nyonya-nya itu tidak mengizinkan dia pergi.
" tentu saja, silakan. Kamu memang gadis baik, tapi sebelum jam lima sore bisa kembali ke sini tidak? Soal nya saya akan memeriksa jadwal penerbangan jam lima sor." Nyonya Risa memberikan penawaran.
" Tentu, nyonya." Ahla mengangguk antusias, sungguh dia tidak menyangka majikanya sangat baik terhadapnya.
"Ah ya, saya lupa. Saya di sana selama dua bulan, kamu bisa menjaga Aldo selama saya dan suami saya di sana?"
What the hell—
👠👠👠
Setelah menyusuri perjalanan selama tiga jam, Ahla akhirnya sampai di kediaman kecil nya. Kini Ahla sudah ada di rumah nya, dia hanya tinggal minta izin lalu mengemasi barang-barang nya, ya ... Sekiranya cukup untuk dua bulan.
"Pa, Ahla diterima bekerja sebagai babysitter di salah satu rumah orang kaya di Perumahan Cakrasri. Dan Ahla harus menginap selama 2 bulan, karena orang tua si anak mau pergi ke LA. Boleh nggak pa?" tanya Ahla yang kini sedang berkumpul— bersama papa nya di ruang tamu.
" kenapa lama sekali nak?" bukanya menjawab, ayah Ahla malah memberi pertanyaan.
" emm.. Sebenar nya itu alasan keluarga tersebut mencari Babysitter, karena mereka akan meninggalkan anak mereka untuk bisnis besar-besaran, dan Ahla diminta untuk menjaga anak mereka." Ahla meluruskan. Dia takut Papanya tidak mengizinkan.
" papa khawatir terjadi apa-apa sama kamu nak." tentu sebagai ayah, Papa Ahla tidak ingin terjadi apapun pada putri satu-satunya di keluarga kecil miliknya.
Namun keadaan seakan memaksa Ahla untuk melakukan semua ini, Papa Ahla juga sadar bahwa dirinya sudah waktunya istirahat di rumah dan menikmati waktu tua, lagian Ahla sudah dewasa, dia pasti mampu menjalani ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Y B [I'am Your Babysitter]
Fiksi Penggemar~ Judul awal: Babysitter (Big Baby) ~ Proses Revisi. [ Follow dulu WP Author gaes, biar Author seneng ] Baby sitter. Satu hal yang pertama di fikirkan ketika mendengar hal itu, Mengurus bayi, Mengurus balita, Mengurus anak-anak, Lalu bagaimana jik...