IYB 18

8.1K 480 13
                                    

Ahla keluar ruangan VIP dengan langkah gontai, dimana dia mengalami hal seperti ini pula ketika dia bersama Lily dan Aldo ke rumah sakit ini untuk menjenguk ibunya yang di rawat di sini dulu. Ini terjadi padanya untuk yang kedua kali

"Gimana?" Tanya Aldo, dia mendekat kearah Ahla, dengan masker pastinya, karena dia benci bau rumah sakit.

"Kanker darah" Ahla berhenti tepat di depan Aldo, dia menunduk pasrah

Kanker darah, hanya orang orang beruntung yang dapat melewatinya, penyakit yang mempunyai tingkat kematian tinggi.

Fakta itulah yang membuat Ahla pasrah dengan keadaan, Lily yang hidup dengan bantuan alat medis seperti ibunya dulu atau pilihan kedua, Meninggal.

Bagaimana respon Aldi nanti, waktu yang akan menjawab semuanya, Ahla belum siap kehilangan satu sahabatnya, kenapa? Kenapa di saat dua sahabatnya telah kembali, satu sahabatnya harus pergi.

"Pasien hanya akan bertahan selama satu bulan kedepan"

Ucapan dokter terus saja terngiang di kepala Ahla

Satu bulan, bukan waktu yang lama.

"Gapapa, Lily akan sembuh, tenang aja" Aldo menarik Ahla kedalam dekapannya

"Umurnya hanya akan bertahan satu bulan kedepan Al, hiks"

Seakan ada mesin waktu yang memberhentikan waktu, semua aktifitas di sana berhenti di udara, Aka langsung mendongak dari renungan nya yang tadi tengah mengingat masa masa indah mereka, Alfin yang langsung terduduk lemas, dan Aldo yang langsung berfikir

'Bagaimana reaksi bang Aldi nanti, mengingat dia pernah menjadi brutal karena ditinggalkan kekasihnya dulu'

Yatuhan, kenapa serumit ini? Ah, ini bukan waktunya untuk mengeluh, ini waktunya berusaha untuk menyembuhkan Lily kembali

"Apa kita kabari Aldi?" tanya Ahla

"Jangan, dia akan- ah, tidak, yasudah kabari saja" Aldo mengangguk pasrah

Ahla menelpon Aldi

Tidak di angkat, kedua kalinya, juga tidak di angkat, Ahla tidak menyerah

"Halo, kenapa La?" -Aldi

"Emmm, itu,, Al.."

'Maaf mengganggu, anda di tunggu di ruangan rapat sekarang'

"Ah, baiklah, sebentar, La, gue rapat dulu nanti telpon lagi kalo penting banget" -Aldi

Tuut... Tuut...

Ahla yang kesal membanting ponsel nya kesembarang arah hingga terbelah dua,dia terduduk lemas seraya menangis, Aka yang menyadari tabiat sahabat nya ini langsung mendekat dan merengkuh tubuh nya

"Sstt, tenang dulu" Aka menatap Aldo dengan tatapan Yang seaka berkata 'tenangin'

Aldo menarik tangan Ahla untuk berdiri, lalu mendekap nya erat

"Jangan kayak gini, aku gak suka, Lily akan baik baik saja, percayakan semuanya pada tuhan" Aldo mengusap punggung Ahla guna meredakan emosi nya

I Y B [I'am Your Babysitter] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang