Dimana Petir, Air, dan Cahaya?!

1.8K 105 18
                                    

Hi, guys. Thor kembali! Maaf banget ya buat yang nungguin cerita ini. Akhir-akhir akhir ini, Thor agak sibuk, kagak ada ide, sama lagi gak mood buat nulis cerita di wattpad. Harap dimaklumi ya, Thor nulis cerita bedasarkan ide langsung dan mood. Jadi gk ditulis di kertas dulu. Ada ide, langsung ditulis aja.

Selain itu, kalau Thor mau nulis cerita, kadang mamanya Thor suruh berhenti main HP, atau Thor kelupaan kalau masih ada tugas.

Sekali lagi maaf banget yang sebesar-besarnya besarnya!!!

Selamat membaca para readers ku tercinta~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Di planet bermain, saat ini mentari sudah hilang berganti bulan alias udah malam. Boboiboy bersaudara dkk dan Papa Zola telah menelpon polisi luar angkasa atas kehilangan tiga anak kecil a.k.a Petir, Air, dan Cahaya. Polisi pun melacak jejak ban mobil yang ditemukan oleh Boboiboy dan kawan-kawan. Mereka pun mengikuti jejak ban mobil itu sampai ke hangar pesawat. "Tampaknya penculik ini sudah melarikan diri dengan pesawat mereka." Kata salah seorang polisi.

"Duh... Bagaimana ini?!" Tanya Tanah cemas. "Tenang, kami akan mencari petunjuk. Kalian kembalilah ke kapal luar angkasa kalian, dan istirahat. Kami akan menghubungi kalian jika menemukan petunjuk yang mungkin membantu." Jelas si polisi lalu pergi.

Mereka pun kembali ke pesawat Kokoci untuk memberitahu Komander Kokoci dan Laksamana Tarung tentang kejadian ini. Tanah harus diseret pergi oleh Api dan Angin. Sepanjang perjalanan ke kapal luar angkasa, Tanah terus- terusan memberontak agar dapat kembali ke TKP.

"Kita harus memberitahu Komander, Tanah. Tenanglah. Para polisi dapat menangani ini." Ujar Angin berusaha menenangkan Tanah. Pada akhirnya Tanah mengalah dan mengikuti mereka kembali ke kapal tenang walau cemas.

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Sementara itu, di markas para penculik...

"Huweee.... Kak Air, Cahaya takut!!!" Jerit Cahaya ketakutan. Air tampak agak kewelahan mengurus Petir dan Cahaya yang ketakutan. Terlebih, si penculik tadi membawa Petir keluar dari sel tempat mereka dikurung dan dikembalikan dengan keadaan penuh luka.

(Petir: emang aku buku perpustakaan?! Dikembaliin?!
  Author: alah, yang penting dibalikin ke pecahan tercintamu.
  Petir: bodolah. Ribet ngomong sama kamu Thor.)

Dan saat ini, Cahaya sibuk menangis ketakutan sementara Petir entah bagaimana bisa tertidur di pangkuan Air. "Huweee.... Cahaya Takut!!! Petir gk bangun- bangun lagi!!!" Jerit Cahaya ketakutan.

"Shhh... Tenang dong Cahaya. Nanti penjaga di luar marahin kamu lagi gara- gara berisik." Kata Air berusaha menenangkan, walaupun dia juga takut memikirkan nasibnya dan kedua adik tak sahnya ini.

"Hoammm.... Morning eperi bodi." Air dan Cahaya langsung meloncat karena terkejut melihat Petir sudah bangun. Akibatnya, Petir yang tertidur di pangkuan Air pun jatuh berdebam, dan kepalanya terbentur lantai.

"Wadaww!!!" Jerit Petir sambil menggosok-gosok kepalanya yang sakit.

"Eh?! Maaf Petir!!!" Sesal Air sambil menggosok-gosok kepala Petir yang sakit.

"Cakit~" Ujar Petir. "Ayoyo... Jangan nangis dong~ sini Kak Air cium yang sakitnya. Biar sakitnya langsung ilang." Air pun mencium dahi Petir.

"Ahhh... Cahaya juga mau!!!" Jerit Cahaya sambil mengembangkan pipinya.

"Air pun hanya tersenyum dan mencium dahi Cahaya juga.

"Yey!!!" Jerit Cahaya senang. "Udah kan?" Tanya Air lembut. (Aseekkk... Kayak Mama Tanah aja. *Dipukul Mama Tanah*) Petir dan Cahaya mengangguk puas. Beberapa saat kemudian, seorang penjaga masuk ke sel mereka. Ketiga anak itu hanya mundur menjauhi si penjaga.

The New Trouble Maker {Tamat~}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang