chapter 5

16 0 0
                                    

Bumi dikitari kisah seperti peluncuran satelit, amat cepat menembus stagnasi kehidupan...datang dan pergi. Menawarkan bahagia, sedih,kecewa, semangat,putus asa, dan lain- lain , dan sebagainya!!!.
Masih dengan cinta ku yang kemaren, sebutan ' kemaren' untuk beberapa tahun lepas, Dia yang selalu setia mendampingiku dengan setianya dengan identik ' diamnya' , kadang sesekali suara bass seraknya terdengar nyata ketika energy rasa yang harus ia tandaskan.  Saat melihatku bersama cowok yang lain, aku hanya ingin semua terlihat wajar,disisi kehidupan manusia!.
Aku pernah mencoba dan beberapa kali jatuh cinta berusaha wajar, tapi alhasil beberapa kali pula gagal, kandas!. Bukan karena Rendra, bukan! Bahkan ia tidak ikut campur dengan hal yang bersifat pribadi, sungguh pengertian luar biasa dan sungguh ' keji gue!!' sempat kebesit dalam pikiran. Terlalu Naif jika aku tidak tau pikirannya, perasaannya ,apalagi harus berpura pura tidak tau.

     Tidak ada yang sempurna,tapi bagiku kehadirannya menyempurnakan hidupku,dia memposisikan diri dengan bijak saat mendampingiku dikalangan  dunia manusia dan segala ribet urusannya, dia tidak banyak menuntutku, harus begini,harus begitu, sebaliknya dengan ku yang mengharuskannya mengerti, mengharapkannya selalu mengalah dan dipuncak EGO, aku marah! Dia lebih memilih menghilang! Satu hal saat dia akan menghilang selalu ada bunga melati sepasang dia tinggalkan, jika sudah seperti ini, aku pasti menangis dan sesal!.
    
     Mencapai strata satu,jujur! Rendra lah yang banyak beperan. Dengan penuh kelayakan ' rendra ' yang pantas bergelar sarjana.
     ' bertenngkar?!" yah kami juga bertengkar. Dia memilih menghilang beberapa saat. Beberapa hari. Kadang aku sempat berpikir ' inikah saatnya aku belajar hidup tanpamu?' tapi sungguh tak mudah, rasa itu bernada sama,kami tak bisa saling berpisah apalgi jika untuk menyakiti.
     Dari awal kehadirannya,aku banyak belajar tentang hidup dari sisi berbeda.
     " Kita hanya harus bersyukur
     Dan harus menjalani,apa
     yang ALLAH berikan saat ini,
     Kehadiran kita! Cinta kita ini
     Bukan hal penting untuk
     Sebuah penyesalan" ungkapnya suatu hari.point- point seperti ini semakin banyak memenuhi keranjang kisahku bersamnya. ' bodohku!' kadang sering membandingkan satu kehadiran dengan kehadiran yang lain ...aku sadar salahku.dosaku,trus aku merasa mudah untuk meninggalkan dengan segala sikap seolah tak bersalah.
     " Kamu cinta sama aku?!"
     Tanyanya saat itu
     " Basi!" Jawabku sekenanya
     " Kalau aku melakukan hal
     Yang sama seperti yang kau
     Lakukan kemereka,gimana
     Perasaan kamu syang?!"
      Kutatap lekat kemanik matanya,berkaca wajahku disana dan mataku terasa mengabur,
     " ...aku maraaah.aku
     !!! Waktu ber
     Asa harus dihabiskan dalam
     Kesedihan panjang..."
     " ..zzzttt itulah nasehat diri!
     Kembali ke diri"
Jika bijaknya selalu mengajariku tentang segala yang kita lakukan harus kbalikan ke diri..aku hanya diam dan diam,lalu  berbisik ke kupingnya yang  maaf ! bentuk kupingnya berbeda dengan bentuk kuping  nya beda dari kita bangsa manusia. Saat itu aku sempat bertanya padanya.Apakah dia tak ada cinta yang lain selain aku,dari bangsa mereka,misal.
     " Jika pertanyaan itu karana
     Nggak percaya dan cemburu
     Maka begitulah rasaku ketika
     Orang yang kucintai cintanya
     Terbagi bahkan nyata
     Didepan mata,aku tidak
     Mengajakmu berpikir
     Bagaimana ' rasa?'. Ok
     Smoga kamu paham
     Sayangku!"
Saat itu aku tak bergerak dari hadap wajahnya.perubahan apa yang terjadi.tak ada! Hanya senyum dan sesekali mengelus pipiku.
     " Truss kenapa dengan alasan
     Itu.kamu tidak tinggalkan aku"
Ia merapatkan diri meraih pundakku seperti penenangan yang amat besar dengan kasih
     " Aku tau kamu tidak
     Sepenuhnya mencintai
     Mereka. Aku juga tak punya
     Alasan apapun untuk
     Meninggalkanmu, meskipun
     Itu hal yang amat bodoh!"
     " Truss..?" Tukasku
Ia memghela nafas panjang sejenak
     " Bismillaah...aku diberi rasa
     Ya aku punya hak memperju
     Angkanmu!"
Lembut.menajam dalam makna,kubalas peluk erat,hawa tubuhnya berbeda,detak jantungnya terdengar tertata,mashaAllah kuatnya dia mbuat sinergy dari awal hubungan kami. Tak ada perlakuan berlebih,menjagaku dengan hormat dan kasihnya. Astghfirullaah jahatnya diriku hidup sebagai manusia, akui diri takut kehilangan tapi terus menerus menyakiti.
     " Dah jangan mikir seribu
     Kebodohan.menguras energy"
Tenangnya lagi.ini sudah biasa jika dia bisa membaca pikirku
     " Mmm..aku keliatan tua ya.
     Hayoo, coba perhatiin terlalu
     Sibuk dengan perkara kecil"
     " Pengalihan yang sempur
     na.manusia ya kodratnya
     Begitu! Kamu pikir aku akan
     Berubah dsb dll hmmm?"
Ia selalu menghela napas panjang untuk setiap satu kalimat yang  mungkin amat berat baginya untuk diungkap!
     " Padahal aku selalu punya
     Niat untuk menghalalkanmu"
     " ...yah dan aku punya banyak
     Alasan untuk menolak!
     Katakan aku egois! Aku jahat!
     Mau menang sendiri"
Suaraku mulai sopran,mataku basah,nafasku sesak,klo sudah gini aku sibuk nyari tempat yang enak untuk pingsan hhhh! Setiap kali itu mau terjadi,rendra lebih dulu menggendongku, kebayang adegan itu amat mengerikan jika ada yang melihat,tubuhku melayang tanpa ad yang melihat sosok yang mengangkatku.sebisa mungkin rendra menguasai keadaan untuk tidak mengundang perhatian.
     " Buuuk!" Pukulan fe di
     Pundakku lumayan pedis. Mau marah,tahan! Karena dialah sahabatku sejak SMU.kini satu instansi kerja denganku...ouww aku baru sadar terlalu panjang mengingat rendra di satu saat,hari kemaren.
     " Tumben nggak ngantin
       Seharian? Kerjaan juga
       Ngak fokus!" Ditariknya lenganku,kuelak!
     " Sok tau lo"
     "Hmm...noh liat,dah pada
     Keluar kandang,apel sore,
     Liat jam!" Fe melangkah kearah jendela menyingkap gorden,rutinitas sore ntar lagi akan terganti dgn CL..jaman makin canggih,cinta gua ketinggalan hhh...nggak masuk dalam logika mereka, segera kumatikan komputer depan wajahku.kuraih ransel kesayangan.
     Sadar! Aku bukan type cwek yang penduli dengan penampilan,style,apalh,bagiku tanggung jawab kerja, bodo amat pikir mereka gua terlihat kucel, tapi gua bersih dan harum, khas melati dan minyak telon berbaur.
     " U have problem?"
     " Kagak ada!" Sembari kugeleng kepala
     " Gue nggk dibutuhin juga nggk papa,cuman sejak kapan lo sembunyiin masalah dari gue"
     " Sok penting!"
     " Ok fine!"
Kulirik wajah fe..serius diem,agak sebel,tapi aku tau,dia susah marah. Disekitar banyak wajah yang saban hari tak berubah,orang yang sama hhh... Kunikmati habis,dengan berlembar lembar senyumku,sok manist!

               "DIAMNYA..."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang