chapter 6

8 0 0
                                    


     Seperti mengulang kisah yang sama.seperti hal yang terasa di suatu hari nanti. dibatas tak wajar normalku.aku melihat kejadian saat ini di se tahun yang lalu.ini kisahku!

     Kurang lebih delapan bulan pernikahan ghaibku berjalan,  ibuku yang manist! sendiri waliku, aku tiba di perjlanan.... Takdirku!, duniaku,alam nyataku! Aku  menembus mata bathin mengenal seseorg yang karakternya sedikit banyak sama dengan rendra, ntah cwok ini siapa?! rendra yang sudah menjadi bagian dari tubuh dan jiwaku!
     " Teh susu?!" Rendra dah disampingku.aku dah terbiasa sport jantung,
     " Thanks honey!" Sejenak ku
    Melihat kearahnya wajah
    Kekasih yang begitu teduh,tak
    ada kaliamat yang banyak ut
    Bisa mengungkapkan.
      " Apakah bisa saling me
     Nyembunyikitakan...?" Tegurnya dengan diam....
Kutatap lagi kearahnya,menggeleng lemah,dengan kelemahanku yang paling sering nangis!!!

     Kebayang bagaimana aku di cukilan kisah - kisah , yang terjadi, itu semua bukan satu kebetulan, Allah menjalankan sebagai bagian dari proses perjalanan Takdir!.
     " Kamu gelisah sayang!"
Lanjutnya lagi, aku kembali menatap kearahnya. Rona wajahnya berubah,matanya menajam ke manik mataku, kupeluk erat,kusembunyikan wajahku ke dadanya, tumpah air mata,
     " Kita bukan penentu takdir,
  Kita harus bisa menerima perjalanan proses ini !"
    
Ungkapku terbata bata, ada sakit yang begitu dalam!. Rendra terdiam dan semakin mengeraskan peluknya, selalu mengangkat sedikit tubuhku dan mengayunkan lembut dan sesekali mengelus rambutku, menciumnya, terasa hawa hangat hembusan nafasnya diubun ubunku.

     Rendra dan aku , tau!! Aku akan ada diposisi saat ini, aku akan ada disatu pernikahan secara manusia! Ntah kapan? Aku akan mengalami pernikahan wajar ! di dunia manusia, pernikahan ini terasa makin dekat ke penglihatanku! Rendra juga tau semua ini akan terjadi!  Sebulan terakhir ini menggerogoti pikiranku,menyusutkan sebagian lemak tubuhku,bahkan aku kehilangan daging!!!
     " Apa dengan cara gini, bisa
     Nyelesaikan masalah kita?
     Coba liat diri kamu, habis!
     Aku sudah bilang berkali kali,
     Aku nggak akan pergi darimu
     Sedetikpun,kecuali qadar ajal
     Tertulis! Menerima ketetapan
     Allah,inshaAllah akan ada
     Pahala besar,bahkan ditam
     bahkan kebaikan. Ingat say!
     Selalu prasangka baik!"
     Disibaknya rambutku yang sebagian menutupi wajahku,diusapnya air mataku yang mengaburkan pandangku, diangkatnya wajah tirusku, mencari kesedihan panjang yang tak bisa diungkapkan, zzztttt!!!  Tenangnya! Ada senyum kecil di bibir cakepnya,  kenapa semua terasa tak adil bagi Nya yang kusayang yaa Allah! Astaghfirullah, hamba tau semua akan pergi dan kehilangan , adalah ujian terberat dari rasa memiliki.

     Bulan setengah sabit dibalik daun daun dan ranting pohon mangga,angin malam mulai tak bersahabat, bukan sejuk, lebih ke dingin menusuk tulang...
     Pohon pisang yang berjejer jarak beberapa meter dari rumah ini.sudah mulai menunjukkan gerakkan daunnya yang aneh! Demi yang kulihat disalah satu pohon pisang itu, sebatang daunnya bergerak hingga hampir menyentuh ke tanah,mengayun lagi keatas, maaf! Aku melihat kunti sedang duduk dan matanya kearahku,bibirnya kaku! Wajahnya banyak mengukir dendam dari pada damai!.
     " Nih!" Rendra menyodorkan sisa minumanku yang mulai dingin, lalu membimbingku masuk. Pintu dan jendela kaca merapat perlahan,terkunci!
     " Jangan!" Larangku saat dia meraih gorden panjang yang memang hampir seluruh ruang ini adalah kaca...! Rendra tau, aku suka terhubung dengan dunia luar.
     Deringan lagu u'r all i need di hp mengagetkanku sejenak.tidak ada nama? Nomor baru? Kuletakkan kembali,kubiarkan berulang berkali kali! Rendra beranjak meraihnya,lalu mengangkatnya?! Aku melongo melihatnya,setengah heran??! Baru kalu ini dia bersikap seperti ini,
     " Assalamualaikum,maaf! Ini
     Ningrum!?" Terdengar suara bass seirang cwok, beberapa detik rendra terdiam dan mematikan,perlahan diletakkannya kembali.
     " Sayang!" Cemasku melihatnya kali ini tak beehasil menyembunyikan cemasnya.
     " Im fine!"  Jawabnya lalu  geraknya tak beraturan,angin kecil disetiap sudut ruangan mengibarkan gorden,mengibaskan sebagian kertas kertas forto folio diatas meja kerjaku,sekeliling ruangan terasa bergerak,
     " Ren?! Honey?!"
Mataku merampas semua sudut pandang diruangan lantai dua ini.aku tidak melihat wujudnya,aku cemas! Aku takut! Aku...
     " Jangan tinggalin aku,please
     Honey! Aku harus bagai
     Mana?"
Lampu padam! Sinar bulan di luar amat remang untuk bisa menembus luasnya ruangan ini. Sisa tangis tak bisa lagi berlanjut ,kelopak mataku serasa menyembunyikan kornea mataku, getar tubuhku tak normal,fisikku melemah,kuhempaskan tubuh di sofa panjang.
     
     Hpku berbunyi lagi,refleks aku sedikit melompat dan segera  menuju kearah cahayanya,
     " Assalamualaikum,maaf,ini
     Ningrum?! Maaf mengganggu
     Ning? Aku tau itu kamu!"
     " Waalaikumuslm,siapa? Ada
     Perlu apa? Anda tau,ini jam
     Berapa?" Ketusku!
     " Ohh tolong maaf kan saya..."
     " ...so,anda tau,saya? Maaf!
     Anda sudah amat meng
     Ganggu ketenangan saya dan
     Suami!"  Tiit!.
     Seperti ada kelegaan dan kubaringkan lelahku,Gerd ku kambuh! Tapi...?? Disisa tenagaku aku terduduk, aku tadi bilang apa? Aku dan suamiku? Akhh! Kram otakku, jika dia mengenalku, pasti heran, didunia manusia ku,  belum ada pernikahan yang dipublikasikan. God!
     " Honey,stay close,please!"
Ibaku! Tak terhitung bagaimana aku mendzalimi diri selama ini.karana tekanan  berat dan segala yang terjadi, kejadian, menembus dunia berbeda, aku juga tak lepas dari proses takdir itu sendiri. Rendra tak pernah lelah mendampingi dengan menguras semua energynya dari cemburunya,sakitnya,kecewanya marahnya, diamnya! Yah...! Diamnya yang menguatkan semua kejadian bisa diterimanya dengan bijak!

     Aku kembali baring dengan segala kelemahan,astaghfirullah yaa Rabb!  Kuatkan aku menerima setiap ketetapanmu,imanku yang sedang kecil,sekecil bulir padi, aku percaya masih dalam perhatianMU yaa Rabbku Dosaku yang seluas mata melihat bumi,aku percya masih ada belas kasihmu ampunanmu!.

     Dering alarm lail,mataku sudah tak bisa melihat letak hp,cahaya itu agak jauh dari tempat baringku.tak ada sisa tenaga untuk bergerak,otak adalah komando dari setiap gerak dan lumpuhnya aktifitas tubuh!.

     Tak berapa lama lampu pun menyala,mataku tak bisa melihat cahayanya,tubuhku meringkuk , bersamaan lembut tarikan selimut menutupi tubuhku.mataku pejam tapi aku tak tidur. Senyumku mengembang indah.menurutku! Tanpa melihat sosoknya...rendraku,tak meninggalkanku! Bau melati menyeruak,elusan lembut tangannya dipipiku.
Bismikalahumma...! Kalimat ini selalu menguatkan khas kehadirannya selain bau khasnya.hanya aku yang tau dan sang pencipta yang menghadirkannya dlam hidupku.
         

               "DIAMNYA..."Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang