Our First Kiss.

1.4K 146 10
                                    

Setelah perut Soonyoung kenyang mereka tidak langsung pulang karena Seokmin sangat lelah berkendara selama lebih dari 2 jam tadi. Jadi mereka memutuskan untuk diam sejenak di restaurant sampai Seokmin memutuskan untuk pulang ke Seoul.

Baru rehat sebentar, dan ingin pulang ternyata hujan sangat deras hampir seperti badai sementara hari sudah mulai sore. Mereka bingung merasa terjebak disini dan tidak bisa kembali ke Seoul.

"Bagaimana ini? Haruskah mencari penginapan di dekat sini? Cuaca hari ini tidak memungkinkan untuk pulang ke Seoul"

Seokmin bertanya kepada Soonyoung yang terlihat gelisah dan takut dengan hujan yang turun sangat deras disertai petir yang lumayan kencang.

"Umm,,, terserah kau saja"

Seokmin tersenyum mendapat jawaban seperti itu dari Soonyoung, dia sangat suka Soonyoung yang selalu menuruti apa maunya. Dan itu tujuannya memberi semua yang Soonyoung butuh asal Soonyoung mau menuruti apapun yang Seokmin mau.

"Baiklah, ayo kita cari sekarang sebelum hari semakin gelap"

Akhirnya mereka berdua keluar dari restaurant dan mencari penginapan terdekat dari situ. Seokmin menemukan lokasi penginapan yang dirasa nyaman untuk mereka tinggali selama semalam.

"Permisi, saya mau pesan satu kamar untuk dua orang"

Seokmin berbicara kepada resepsionis untuk memesan kamar mereka, mengapa Seokmin pesan satu kamar saja? Karena Seokmin tidak mau berjauhan dengan Soonyoung.

"Seokmin, kenapa hanya satu kamar saja?" Soonyoung sedikit berbisik.

"Turuti kemauanku ya, Soonyoungie. Kau takut petir kan? Memangnya berani kalau tidur sendiri?"

Seokmin mencari cari alasan agar Soonyoung mau berbagi kamar dengannya.

"Umm, b-baiklah" Soonyoung pasrah, lagipula dia sudah sangat terikat dengan Seokmin sekarang.

"Satu kamar untuk dua orang ya? Sudah siap ini kunci kamarnya dan kamarnya di nomor 24"

"Baiklah, terima kasih"

Seokmin segera berjalan ke arah kamar mereka diikuti dengan Soonyoung di belakangnya. Mereka memasuki kamar, suasananya cukup nyaman dengan kasur king size, tv yang lumayan besar dan juga pemanas ruangan.

Seokmin segera melepas jas yang ia kenakan, dan menaruhnya kesembarang arah. Soonyoung hanya berdiri mematung suasananya sangat canggung bagi Soonyoung.

"Youngie, kenapa diam saja disitu? Kemarilah" Seokmin sudah mendudukan dirinya di tepi tempat tidur disusul oleh Soonyoung yang mendapat perintah dari Seokmin untuk duduk di sebelahnya.

"Aku akan memberi tahumu tentang perjanjian kita, peraturan untukmu"

Soonyoung mendelik melihat Seokmin, ia sedikit tidak menyangka bahwa ternyata ada peraturan lagi yang mengikatnya.

"Pertama, kau tidak boleh membantah apapun yang kukatakan. Kedua, kau tidak boleh pergi tanpa izin dariku. Ketiga, kau tidak boleh memiliki hubungan dengan orang lain selama aku masih membutuhkanmu. Bagaimana? Ah iya lupa satu lagi, turuti apapun yang aku mau" untuk point yang terakhir Seokmin berbicara tepat di depan telinga Soonyoung.

Soonyoung menelan ludahnya kasar, ia sedikit tidak percaya akan jatuh sedalam ini. Namun apa boleh buat, ia hanya bisa menikmati apa yang ia dapatkan sekarang.

"Iya, aku setuju Seokmin"
Soonyoung berucap pelan, malu sekaligus merasa sangat canggung karena jarak Seokmin dengannya sangat dekat.

Seokmin meniup daun telinganya pelan, Soonyoung merasa kegelian jantungnya berdetak sangat cepat dari biasanya dan wajahnya sudah memerah karena perlakuan Seokmin.

Seokmin sedikit terkekeh dan mengecupi pipi bulat Soonyoung, Soonyoung hanya memejamkan matanya sambil meremas kemeja bagian belakang yang Seokmin kenakan. Seokmin mulai mengecupi bibir ranum milik Soonyoung, terasa lembab dan kenyal. Soonyoung semakin meremas kuat kemeja yang Seokmin pakai. Seokmin mulai menghisap bibir bawah Soonyoung, meninggalkan suara kecipak karena bibir basah keduanya. Tangannya tidak diam, perlahan mulai mengelus punggung putih Soonyoung yang masih dibalut kaos tipis.

"Nghh..." lenguhan Soonyoung keluar saat Seokmin menggigiti bibir bawahnya sebagai isyarat agar Soonyoung mau membuka mulutnya, setelah dirasa Soonyoung sudah membuka mulutnya Seokmin melesakkan lidahnya ke dalam mulut Soonyoung. Mengabsen tiap gigi Soonyoung dan mulai menjilati langit langitnya. Soonyoung merasa terhanyut dengan sentuhan yang diberikan Seokmin ia mulai melilit lidah Seokmin yang sedari tadi bermain main di dalam mulutnya. Seokmin tersenyum kecil ditengah tengah ciuman karena Soonyoung mulai membalas ciumannya.

Soonyoung mendorong dada Seokmin agar menjauh merasa dirinya sudah sangat kesulitan bernafas, Seokmin melepaskan ciumannya dan melihat Soonyoung yang tengah terengah-engah mengatur nafasnya. Entah setan apa yang merasuki Seokmin, tetapi Soonyoung terlihat beribu kali lebih sexy hari ini.

Hayoooooo hayo hayooo 🙈
Ini bakal aku update 2 hari sekali ya kalau memungkinkan dan gak stuck hehe.

Touch My Body - SeokSoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang