Seokmin's Weakness 🔞

2.9K 147 16
                                    

Soonyoung bukan anak yang polos, sejak awal Seokmin memberikan tawaran itu ia sudah tahu semua konsekuensi yang akan ia terima. Menerima tawaran Seokmin, sama saja menjual dirinya bukan?

Tidak ada yang terjadi semalam, hanya sebuah ciuman sebagai awal perkenalan. Soonyoung juga tidak berharap lebih, sungguh ia belum siap memberikan tubuhnya pada siapapun. Namun, jika suatu saat Seokmin sudah memerintah Soonyoung bisa apa. Saat ini ia bahkan sudah merasa tidak berhak mengatur hidupnya sendiri, Seokmin lah yang berkehendak mengatur segalanya dalam hidup Soonyoung.

Soonyoung terbangun setelah merasa ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya, seperti yang ia duga itu adalah tangan dari Seokmin. Soonyoung segera menjauhkan tangan Seokmin, namun dengan sigap tangan kekar Seokmin kembali bertengger di perut Soonyoung bahkan lebih erat.

"Seokmin, aku harus bangun"

Seokmin hanya menggelengkan kepalanya, dan memeluk Soonyoung semakin erat.

"Tapi aku tidak mau melepaskanmu"

Soonyoung pasrah dan hanya diam dalam pelukan Seokmin.

"Berada di dekatmu sungguh merupakan cobaan terbesar untukku, Kwon Soonyoung"

Seokmin berbisik tepat di depan daun telinga Soonyoung dengan suara yang sangat rendah. Soonyoung menelan ludahnya kasar, ia seperti tahu apa yang akan terjadi padanya hari ini.

"Sangat sulit menahannya, kau tahu? Aku tidak meminta kau untuk melayaniku hari ini. Tetapi tolong bantu adikku supaya kembali tidur"

Ucapan telak Seokmin bagaikan petir di telinga Soonyoung, bagaimana dia harus menidurkan kembali 'adik' Seokmin. Bahkan dia sendiri sudah sangat jarang memanjakan miliknya.

Tidak mendapat respon dari Soonyoung, Seokmin segera menarik tangan kurus Soonyoung untuk segera ia arahkan ke penisnya.

"Kau harus memanjakannya sekarang, Soonyoungie"

Suara Seokmin berat disertai deru nafas yang mulai memberat. Soonyoung tahu bahwa Seokmin sudah sangat terangsang.

Soonyoung segera bangkit dari posisi tidurnya dan merangkak turun kebawah, Seokmin mulai meposisikan dirinya untuk duduk bersandar di tempat tidur, sementara itu Soonyoung mulai bergerak untuk membuka celana boxer yang Seokmin kenakan Soonyoung sedikit menutup matanya sebelum penis tegak Seokmin terpampang jelas di depan wajahnya. Soonyoung tercengang bagaimana adik Seokmin bisa sebesar ini, mengapa miliknya tidak bisa setegang ini.

"Ayo manjakan, sayang"

Seokmin mengusak pelan rambut Soonyoung sebagai tanda memerintah.
Sementara yang diperintah segera melakukan apa yang diinginkan oleh tuannya, Soonyoung mulai menggenggam penis Seokmin mengurutnya dengan gerakan naik turun. Seokmin merasa seperti ada sengatan listrik di sekujur tubuhnya, ia sering memanjakan miliknya namun tidak pernah senikmat ini, Soonyoung segera memasukkan penis Seokmin kedalam mulutnya dan mulai menjilati kepala penis Seokmin, memainkan lidahnya di lubang penis Seokmin.

"Shh... tidak ku duga ternyata kau sangat handal, Youngie"

Seokmin meremas rambut Soonyoung, dan sedikit menekan kepala Soonyoung agar penis Seokmin masuk lebih dalam lagi. Soonyoung sedikit terbatuk karena penis panjang Seokmin menyentuh kerongkongannya, dengan segera Soonyoung menaik turunkan kepalanya dan mulai menghisap penis Seokmin.

"Hmphh.. mhh..." desahan tertahan dari mulut Soonyoung membuat libido Seokmin semakin naik, belum lagi kenikmatan yang diberikan oleh Soonyoung terhadap 'adiknya'.

Soonyoung membuat Seokmin gila dengan semua kenikmatan yang ia berikan, Seokmin merasakan rasa ngilu di bagian kepala penisnya karena lidah Soonyoung terus bermain main disana. Soonyoung membuka matanya, menatap Seokmin dengan tatapan sayunya.

"Youngie, kau sangat hebat shh mmhh...."

Seokmin menaik turunkan kepala Soonyoung dengan cepat, sepertinya ia akan segera mencapai klimaksnya. Soonyoung yang sadar akan hal itu dengan segera menghisap kuat penis Seokmin tangannya tidak tinggal diam ikut meremas twinsball milik Seokmin.

"Youngie ahh. . aku akan keluar hmhhh..."

Soonyoung semakin menghisap kuat penis Seokmin, dan merasakan semburan sperma Seokmin memenuhi mulutnya, sangat hangat. Soonyoung menelan habis sperma Seokmin, dan menjilati penis Seokmin hingga bersih. Soonyoung merasa tidak ingin melepaskan benda ini dari mulutnya, ia merasa ingin selalu menjilati penis Seokmin seperti lolipop yang tidak pernah habis. Seokmin hanya tersenyum miring melihat Soonyoung yang ternyata sudah sangat terangsang.

Soonyoung melepaskan penis Seokmin dari mulutnya, menatap Seokmin dengan tatapan sayu dengan wajahnya yang sudah memerah di bawah sana.

"Mhh... seokmin aku sudah tegang" Soonyoung tercicit, nafsu sudah mengendalikan dirinya hingga ia berani berbicara seperti itu kepada Seokmin.

Seokmin segera mengangkat tubuh Soonyoung untuk bertukar posisi, mengelus adik kecil Soonyoung yang menggemaskan dari balik celana. Soonyoung hanya bisa mengigiti bibir bawahnya Seokmin segera menurunkan celana yang Soonyoung pakai dan melemparkannya ke sembarang arah terpampang jelas penis kecil berwarna pink milik Soonyoung sangat menggemaskan bagi Seokmin.

Seokmin mulai mengocok perlahan penis Soonyoung, namun penis kecil itu selalu mengeluarkan cairan precum hingga tangan Seokmin menjadi basah.

"Ternyata kau sudah sangat terangsang Youngie" Seokmin tersenyum menang dan segera meremas penis Soonyoung menaik turunkan tangannya dalam tempo yang cepat.

"Mnhh.. seokminhh..." desahan lolos dari mulut Soonyoung, tangan besar Seokmin benar benar membungkus penisnya ditambah dengan lidah yang mulai bermain main di lubang penis Soonyoung memberi kenikmatan tiada tara bagi sang empunya.

Soonyoung mengigiti bibir bawahnya kemudian mendongakkan kepala menahan kenikmatan yang diberikan oleh Seokmin, Seokmin memasukan penis Soonyoung ke mulutnya menghisapnya dan menjilati lubang penis Soonyoung.

"Ahh mnhhh hnghh..."

Desahan Soonyoung semakin membuat Seokmin bernafsu, Seokmin menghisap kuat penis kecil Soonyoung karena tubuh Soonyoung mulai menegang menandakan Soonyoung akan segera mengeluarkan spermanya.

"Seokhh, aku akan segera keluar hngghhh...."

Soonyoung menyemburkan spermanya di dalam mulut Seokmin, dan segera Seokmin menelan habis sperma Soonyoung.

"Mhh enak..." Seokmin tersenyum lebar melihat Soonyoung yang sedang terengah-engah karena baru saja mencapai klimaksnya.

Soonyoung memejamkan matanya, terlalu malu untuk menatap Seokmin.
Seokmin terkekeh dan mengusak rambut Soonyoung. Seokmin mengambil ponselnya untuk melihat jam, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 12 siang.

"Sudah siang ternyata, maaf membuatmu melewatkan sarapanmu Youngie" Seokmin memeluk tubuh Soonyoung, mengelus kepala Soonyoung sambil menciumi rambut lembutnya.

"Aku sudah sarapan kok..." Soonyoung berbicara pelan lebih terdengar seperti berbisik kepada Seokmin.

"Sudah? Kapan? Daritadi kan kau disini bersamaku" Seokmin menaikan satu alisnya melihat Soonyoung dengan tatapan bingung.

"Tadi... sarapan itu" Soonyoung menundukkan kepalanya, mengeratkan pelukannya karena malu. Wajahnya sudah sangat merah seperti kepiting rebus sekarang.

"Youngie, mengapa sangat mesum hm?" Seokmin tersenyum lebar, sementara Soonyoung hanya menggelengkan kepalanya karena sangat malu.

Asdfghjkl aku nulis nc :"D
Maaf ya telat update karena aku lagi sibuk akhir akhir iniiii
Semoga chapter selanjutnya bakal update lebih cepat, sebenernya ini ceritanya mulai gaje tapi gapapalah ya :")

Salam cinta buat kalian dari aku sama SeokSoon UwU

Touch My Body - SeokSoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang