HI GUYS! WELCOMEBACK!! setelah berperang sama pelajaran-pelajaran dan buku-buku bacaan....so here we go! Jangan lupa voment🍕 happy reading!
"Naon!?" Teriak tegar mengagetkan semua orang yang sedang berkumpul di basecamp ini. Tidak banyak, hanya 6 orang saja yang berada di sana.
Diky yang kebetulan berada di sebelah tegar pun memukul kepala tegar dengan tangan, "lalaunan atuh kampret!" (Pelan-pelan dong kampret)
"Jadi maneh teh nunjukan basecamp rahasia arurang ran?" (Jadi lo nunjukin basecamp kita ran?). Lanjut tegar tak peduli dengan pukulan diky.
Randy memutar bola matanya malas.
"Lo naksir luna ran?" tanya abeng tiba-tiba.
Randy diam tertegun. Pertanyaan abeng sungguh langsung menusuk hatinya. Apa yang harus ia jawab?
Abeng terkekeh melihat tingkah sahabatnya ini. "Kalo suka ya gebet lah! Kapan lagi the drakes punya ibu negara?"
Ke empat laki-laki lainnya menatap randy dan abeng bergantian sembari mengangguk girang.
"Denger ya ran, lo tuh cowo. Mau jadi apa lo naksir cewe tapi cuma diem aja tanpa aksi?" Ucap daffa kini.
"Gue nunggu waktu yang pas."
"Sampe nanti ujungnya si luna malah direbut orang." Celetuk diky.
Semua mata menatap tajam diky. Yang ditatap hanya tersenyum tanpa dosa.
"Lagian sejak kapan lo bisa naksir cewe lagi ran? bukannya udah lama lo gak bisa jatuh cinta lagi?" Tanya tegar yang sedari tadi hanya menyimak.
"Sejak gue fikir dunia udah gak bisa terima gue."
Keempat teman randy saling menatap satu sama lain. Mereka belum mengerti maksud dari apa yang randy ucapkan.
Randy terkekeh singkat. Memang ia jarang sekali bercerita tentang kisah hidupnya kepada teman-temannya, kecuali pada abeng dan itu pun masih terhitung jari.
Tegar menepuk pundak randy tiba-tiba,
"Tenang bos, kita bakal dukung lo terus. Pepet terus si luna. Jangan kasih kendor." Ucapnya dengan nada menyemangati.
Randy hanya menggeleng kepalanya malas.
"Ngaco juga lo ah."
***
"Luna!"Baru saja luna turun dari mobil abangnya yang mengantar ia ke sekolah. Terlihat tere meneriaki namanya.
Luna langsung saja melambaikan tangannya dan berbalik sebentar ke arah mobil abangnya.
"Luna masuk dulu ya bang." Ucap luna.
Arash, abang luna mengangguk dan tersenyum.
"Nanti abang jemput ya, belajar yang bener."
Luna memperagakan gaya hormat sambil menunjukkan cengiran lucunya.
Mobil arash pun melaju meninggalkan pekarangan sekolah luna. Luna segera berlari menghampiri tere yang sudah menunggunya tadi.
"Duh! Abang lo makin lama makin ganteng ya lun?"
Luna melirik sinis ke arah sahabatnya itu membuat tere cekikikan setelahnya.
Selama perjalanan menuju kelas, luna dan tere mengobrol ringan hingga tak sadar sudah ada yang menunggunya di depan kelas.
"Eh lun, lun. Itu...randy kan?" Tanya tere sambil menyikut luna yang sedang menatap ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
changing
Fiksi Remaja"lo bisa anggep gue apapun yang lo mau, selama itu buat lo nyaman buat sharing sama gue." -Luna "inget ya, lo separuh kebahagiaan gue sekarang. lo bahagia, gue bahagia. lo sedih, gue jauh lebih sedih. i'll do everything to make you happy." -randy Ra...