Pengganggu

5.4K 261 22
                                    

Hoseok menatap pantulan dirinya di depan cermin. Membenarkan dasinya yang sedikit miring. Menghela napas panjang, ia pun tersenyum menyemangati dirinya sendiri.

"Baiklah Jung Hoseok, Fightiiing!"

Ini hanyalah cuplikan rutinitas paginya. Ya, ia selalu menyemangati dirinya sendiri sebelum pergi ke sekolah. Bukan karena ia orang yang memiliki semangat tinggi, bukan. Hal ini semata ia lakukan karena ia tahu, bahwa hari ini adalah hari yang sama dengan hari-hari biasanya.Menghadapi pelajaran yang membosankan dan menghadapi seorang. . .






Pengganggu.






Ya seorang pengganggu yang selalu mengusik ketenangannya. Sungguh ia benci bila harus berhadapan dengan manusia yang satu itu. Kalau boleh jujur ia lebih baik homeschooling daripada sekolah umum,bukan karena dia malas hanya saja karena satu orang yang selalu mengusiknya. Tapi semua sudah terlanjur ia juga tidak ingin merepotkan orang tuanya. Huh menyebalkan sekali Memikirkan saja sudah membuat ia badmood.

*Hoseok pov*

Disekolah
Ku langkahkan kakiku menuju gerbang, Dalam hati ku terus berdoa semoga saja tidak bertemu dengan anak setan, sungguh aku sangat lelah jika terus seperti ini. Kalau saja hanya sekali duakali dia mengusik ku mungkin aku masih bisa memaklumi tpi ini sudah keterlaluan, hampir setiap hari dia selalu mengganggu ku.

"Hey kau pria pendek"

Seperti saat ini.

*author pov*

"Bawakan ini"

Si pria kelebihan tinggi itu melempar tasnya tepat mengenai dada Hoseok. Secara otomatis hoseok menangkapnya dan mencoba menjinjingnya. Bukan main beratnya. 'Apa anak ini membawa batu?' Itu lah yang ada di pikiran Hoseok.

"Kau ini, aku ini seniormu! Sopanlah sedikit!"

Hoseok mendongak dan matanya pun beradu dengan mata tajam sang lawan. Hoseok meneguk ludahnya kasar saat pria tersebut mendekatinya. Jaraknya begiti dekat. Hingga Hoseok bisa mendengar deru napas pria itu.

"Lakukan atau aku akan menciummu disini"

"Tapi kan kelas kita berada di koridor yang berbeda"

"Sekali lagi membantah aku akan benar-benar menciummu"

Tangan pria tersebut meraih dagu lancip hoseok. Dengan sekali tarik si pria sudah berhasil mencium bibir hoseok, hanya menempel tidak ada lumatan karna sebelum itu terjadi hoseok sudah terlebih dahulu mendorong bahu si pria

"Yakk apa yang kau lakukan" Tanya hoseok dengan wajah yang bersemu, sungguh ia sangat malu.

"Kenapa hmmmm kau menyukainya kan??"

Bukannya menjawab, hoseok malah langsung pergi dengan melempar tas yang tadinya di lempar padanya. Sebelum moodnya benar-benar hancur, ia sangat lelah bila harus berdebat dengan si pria gila kelebihan tinggi yang sialnya memiliki wajah yang sangat tampan.

"Woy lucas, gak cape tiap hari gangguin hoseok sunbae?

"Ya gak lahh gangguin dia tu udah jadi hobi gw"

"Tapi lu udah keterlaluan, masa tadi lu cium dia"

"Cuma nempel doang gak gw lumat, belum aja gw naena "

"Dasar gila "

Bel tanda waktu istirahat berdering. Semua siswa kelas 3A meninggalkan kelas termasuk Hoseok. Dengan sedikit berjalan riang dan menyapa siswa yang ia temui, hoseok berjalan menuju kantin untuk membeli sesuatu agar bisa mengganjal perut kosongnya.

Bottom Hoseok Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang