Aku mengedarkan pandanganku, menerawang ruangan ballroom yang dijadikan pusat acara sebelum dipindah ke lapangan untuk upacara.
Sekarang masih pukul lima sore, sedangkan upacara akan dimulai sekitar jam sebelas malam.
Aku berdiri dengan gelas anggur ditanganku. Aku bisa melihat Jeno sedang mengobrol dengan perempuan yang berbalut dress biru tua—aku tahu pasti siapa dia.
Annabeth Bleurette. Anak kedua dari Flaire Bleurette.
Jika aku sering dipanggil 'putri mahkota klan Rose' oleh Natalia, aku yakin Annabeth juga sering dipanggil 'putri mahkota klan Bleurette' oleh nenek moyang-nya.
Klan Bleurette adalah saudara jauh dari klan Rose. Secara teknis, kami masih ada hubungan darah walaupun tidak secara langsung. Pendiri klan Bleurette adalah anak haram hasil perselingkuhan antara Roman Rose—kakek buyut Natalia—dan Bernadette—gadis biasa yang bekerja sebagai pelayan di Rose Manor kala itu.
Jangan tanya kenapa aku tahu semua ini. Bahkan Natalia pun tidak tahu—karena tidak mungkin kami bisa damai dengan klan Bleurette kalau Natalia tahu tentang ini.
Aku memandang Annabeth. Rambut coklatnya yang ikal hampir keriting, jatuh dengan sempurna dari bahunya. Halter Dress berwarna biru donker—warna khas klan Bleurette—membalut tubuh Annabeth yang hampir sempurna.
Aku yakin dia sedang terpana melihat penampilan Jeno malam ini. Ah, siapa yang tidak terpana dengan Jeno kecuali aku dan semua kaum adam ditempat ini.
Bahkan tadi aku sempat melihat percikan asmara dari mata nenek moyang klan Okeanos. Sudah gila.
"ekhem" aku mendengar dehaman dari arah belakangku.
Aku spontan menoleh, terlalu kaget sehingga membuatku refleks berputar yang membuat anggur dari gelasku tumpah.
Sial, Natalia pasti akan murka.
"je désolé!" aku bilang. ("maaf!")
Orang yang menjadi sasaran minuman anggurku—yang ternyata seorang laki-laki—meraba kemeja-nya yang basah. "ça va" ucapnya. ("it's okay.")
Rambut coklat dan suara bariton—siapa yang tidak kenal dengan Jaehyun Bleurette.
"Ah, Mlle Katherine, perkenalkan—"
"Jaehyun Bleurette. Siapa yang tidak kenal kamu?" ucapku seraya tersenyum simpul.
"Suatu kebanggaan bisa dikenal olehmu, Katherine Rose." Jaehyun membungkukkan badannya atas tanda hormat. Aku hanya berdiri tegak melihatnya membungkuk.
Karena yang sudah aku jelaskan—klan Bleurette adalah bagian dari klan Rose, bedanya klan mereka memiliki derajat yang lebih rendah dari kami. Akan dianggap rendah jika aku membungkuk kembali kepada Jaehyun.
Ada yang berbeda dari Jaehyun. Vampire pada umumnya mempunyai aura yang mengintimidasi dan gelap. Berbeda dengan Jaehyun yang selalu cerah, suaranya yang berat pun memberi kenyamanan tersendiri.
Jaehyun juga memiliki populeritasnya sendiri dikalangan vampire. Walaupun berasal dari klan yang derajatnya tidak terlalu tinggi, tampang tidak bisa berbohong.
Sore menjelang malam, tidak sedikit laki-laki yang datang dan mencoba mengajakku mengobrol. Dari cara mereka memandangku saja aku sudah tahu tujuan utama mereka—mating.
Dan jangan tanya berapa banyak gadis vampire seumuranku yang mencoba melakukan hal yang sama dengan Jeno.
Walaupun Jeno adalah orang yang flirty sekalipun, pasti ia lelah karena sekalinya ia mendapat waktu lengang untuk istirahat, ada saja perempuan yang menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
everlasting «na jaemin» √
Fantasyeverlasting (n.) kekal, abadi, lestari, tetap, baka, keabadian, selamanya.