[√] Colorful of Love (Remake) • JOTING Ver. •

Sweet Enemy [10]

SWEET ENEMY

[JOTING YAOI Version]

.

Remake story by Santhy Agatha

.

Jonatan x Anthony

.

.

.

PART 10

Anthony menatap perempuan itu yang sedang berdiri sambil tersenyum aneh kepadanya. Perempuan itu sangat cantik, tentu saja, meskipun sudah setengah baya. Pakaiannya berwarna merah mencolok dan dandanan nya lumayan berani dengan warna-warna tak kalah terang.

Saat ini pengawal perempuan itu sudah memborgol tangannya di ranjang hingga Anthony tidak bisa bergerak. Dia hanya diam tak berdaya di bawah tatapan perempuan itu.

"Kau tumbuh menjadi lelaki mungil yang manis, Anthony." Perempuan itu tersenyum manis sambil mengawasi seluruh penampilan Anthony.

Sementara itu Anthony mengernyitkan matanya, kenapa perempuan itu mengetahui namanya? dan dari kata-katanya yang mengatakan bahwa Anthony tumbuh menjadi lelaki yang manis... seolah-olah dia tahu tentang masa kecil Anthony.

Tetapi siapa dia? Anthony bahkan tidak punya ingatan sama sekali tentang perempuan ini. Kalau benar perempuan ini mengenal Anthony di masa kecilnya, mungkin saja memang Anthony tidak ingat. Anthony melupakan semua kenangan tentang masa kecilnya, entah kenapa.

Ayahnya juga tidak pernah menanyakan tentang itu, seolah ada tembok pembatas yang menutup antara Anthony kecil dengan Anthony yang sekarang, ingatan pertamanya di masa kecilnya adalah ketika ayahnya membawanya ke rumah mereka yang sederhana. Sejak saat itu, di dunia ini hanya ada Anthony dan ayahnya. Ayahnya bilang mereka hanya tinggal berdua karena ibunya telah meninggal.

"Apakah kau mengenalku di masa kecilku?" Anthony menatap perempuan itu dengan berani, "Kata-katamu seolah tahu bagaimana aku di waktu kecil."

Perempuan itu agak terkejut ketika mendengar pertanyaan Anthony, dia lalu mengamati Anthony dengan seksama, "Well... kau tidak ingat masa kecilmu ya? Kau tidak ingat aku?" perempuan itu menggeleng-gelengkan kepalanya, "Sungguh suatu kebetulan yang menguntungkan."

Apa maksud perempuan ini? Anthony mengerutkan keningnya bingung, Tetapi rupanya perempuan itu tidak ingin membantu menjelaskan kebingungannya, dia malah berdiri, masih dengan senyum manisnya,

"Mungkin lebih baik kalau kau tidak ingat siapa aku, aku jadi lebih leluasa." dikedipkannya sebelah matanya, "Sementara kau bisa memanggilku Greysia sampai kau ingat."

Lalu Greysia pergi, meninggalkan Anthony di kamar itu terkurung dan terborgol, tak bisa kemana-mana.

.

.

.

Setelah menerima telepon dari orang yang meminta tebusan itu, Jonatan menatap Rian yang duduk di depannya dengan tajam, polisi sedang berkumpul di sisi yang lain mencoba melacak telepon itu dan juga suara peneleponnya, sementara Shania tadi meminta izin untuk ke kamar mandi. Sementara itu Fajar ada di bandara untuk menjemput mama Jonatan yang sebentar lagi mendarat.

"Apa maksud kata-katamu tadi?"

Rian hanya melirik ke arah Jonatan, lalu memalingkan mukanya, "Bukan apa-apa."