[√] Colorful of Love (Remake) • JOTING Ver. •

Sweet Enemy [13-END]

SWEET ENEMY

[JOTING YAOI Version]

.

Remake story by Santhy Agatha

.

Jonatan x Anthony

.

.

.

PART 13

Lama setelah mereka menumpahkan perasaan, Anthony mendongakkan kepalanya dan menatap Rian, matanya penuh air mata, tetapi kemudian Rian mengusapnya dengan jemarinya, dengan penuh rasa sayang.

"Apakah Greysia itu adalah ibu kandung kita?" Anthony teringat perempuan cantik yang selalu berdandan dan pergi ke pesta-pesta, tidak pernah ada di rumah dan meninggalkan Anthony dan Rian kecil di tangan para pembantu. Dia tahu bahwa ibunya dulu tidak mempedulikan mereka, tetapi dia tidak menyangka kalau ibunya setega itu menculiknya hanya demi harta.

"Dia memang bukan ibu yang punya hati." Rian mengernyit sedih. "Kau tahu kenapa aku membenci perempuan? Karena aku membencinya. Dia menjualku hanya demi uang untuk bersenang-senang di luar negeri. Aku harap setelah ini kita tidak akan perlu berurusan dengannya lagi."

Anthony menutup mulutnya dengan tangannya dengan jemarinya, dia tidak pernah menyangka ibunya sekejam itu, hari itu dia dan Rian dipisahkan dengan paksa. Anthony berpikir bahwa ibunya memang ingin membawa Rian, tetapi ternyata ibunya hanya menganggap Rian sebagai aset yang bisa mendatangkan uang untuknya.

Jonatan yang sejak tadi hanya diam dan mengamati pun mengernyit ketika mendengar kisah itu lagi. Ibu macam apa yang tega menjual anaknya demi uang? Ibu macam apa yang tega menyandera anaknya sendiri demi tebusan? Well Jonatan memang belum pernah menemui hal semacam ini, tetapi dia menemukannya dalam kasus Anthony dan Rian. Tiba-tiba saja dia merasa beruntung, meskipun ibunya selalu sibuk dan jarang punya waktu, setidaknya ibunya selalu menjaganya.

Jonatan berpikir mungkin ini waktu yang tepat untuk menyela,

"Aku tidak mau mengganggu reuni kalian." Jonatan memilih menatap Rian, masih tidak berani menghadapi kenyataan di mata Anthony, dia tidak siap kalau lelaki mungil itu ternyata menatapnya penuh kebencian. "Apakah kau datang kemari untuk menjemput Anthony?"

Rian mengangguk, dan meskipun sudah melepaskan pelukannya, dia tetap merangkul Anthony dengan posesif,

"Aku sudah berbicara dengan orang tuaku. Orang tua angkatku." Gumamnya mengoreksi dengan senyum miris, "Mereka tidak keberatan aku membawa Anthony tinggal di rumahku, mereka malah senang karena selama ini aku tidak ada teman di rumah. Dan aku pikir, aku adalah satu-satunya keluarga Anthony yang tersisa, kami harus tinggal bersama."

Jonatan menghela napas panjang, "Aku tidak berhak melarang sebuah keluarga untuk bersatu." Gumamnya pedih, "Maafkan aku atas semua kejadian di masa lalu yang memporak-porandakan keluarga kalian."

Rian menatap Jonatan lama, lalu tersenyum kecut, "Tidak apa-apa Jonatan, tanpa adanya kejadian itu, keluargaku mungkin tetap akan porak poranda, ibuku adalah manusia jahat, entah bagaimana caranya dialah yang menjadi penyebab utama hancurnya keluarga kami, bukan kau."

Sebuah maaf. Jonatan memejamkan matanya, lega mendengarkan jawaban Rian itu. Lalu kemudian dia melirik ke arah Anthony, lelaki mungil itu menunduk dan tidak menatap matanya, membuat Jonatan kecewa.