Prolog

107 5 3
                                    

    Jendela yang berada dikamar berukuran 5×7 meter dengan cat tembok berwarna ungu muda itu menjadi saksi bisu atas kesedihan seorang gadis yang sekarang duduk dibangku SMA kelas 3 .

Gadis yang dulunya adalah seorang cewek yang riang, aktif, pintar, dan cerdas dibidang akademik itu kini lebih suka merenungkan diri dan larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, sendirian di dalam kamar.

Melihat diluar sana teman-teman sepantarannya tengah sibuk mempersiapkan Ujian Nasional yang sebentar lagi akan berlangsung, ia tetap memilih untuk merenung, berdiam diri dikamar.  Karena dirasa otaknya sudah terlalu blank jika digunakan untuk belajar.
Entah apa yang akan terjadi nantinya,  yang dirasakan kini hanyalah penyesalan yang amat dalam.

Gadis bernama lengkap Raisha Selviani Azizah ini harus menjalani pahit manisnya dunia tanpa kehadiran sang ibu, tanpa adanya kasih sayang ibunya lagi.
Karena wanita nomor satu yang seharusnya dihormati yang sering dibilangnya cerewet itukini telah meninggalkannya, selamanya..

Rasa sesal itu pasti ada,  dan datang menggerogoti hatinya.
Benar kata orang diluaran sana bahwa 'penyesalan itu datangnya diakhir' dan itulah yang memang gadis dengan nama panggilan Icha itu rasakan.

Ingin rasanya,  bila waktu bisa diputar dan dikembalikan ke masalalu ia akan menjadi anak yang baik, anak yang berbakti kepada orangtua, dan selalu menghiraukan apa perkataannya. Mungkin jika itu yang terjadi, bisa saja sekarang ibunya masih hidup.
Namun.... Tidak ada yang bisa dirubah jika takdir Tuhan telah berkehendak demikian.
Dan yang sudah terjadi tetaplah terjadi.....

Yang jelas hidup tanpa ibu, kini dirasakan Icha, sulit. Benar.. Sangat sulit!

                                    ***           



Salam Kenal,

LN

Karenamu Aku BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang