"Kantin yuk," ajak Galaksi pada Afiska yang sedang sibuk membaca novel kesukaannya.
Afiska yang mendengar ajakan Galaksi hanya melirik sekilas ke arah Galaksi tanpa ada niatan untuk mengikuti ajakannya.
"Oh jadi nolak nih?" elo mau gue panggil pake sebutan apa?" tanya Galaksi yang masih di hiraukan Afiksa.
"Antariksa Fiska Sabita kantin yok!" teriak Galaksi berhasil membuat seisi kelas menoleh ke arahnya dan berhasil membuat wajah Afiska merah padam antara malu dan marah.
"Galaksi!!!!" rengek Afiska. Ia sangat lelah satu kelas dengan Galaksi. Ini baru dua bulan belum dua tahun. Bisa-bisa Afiska jadi mayat berdiri karena mendengar ocehan Galaksi yang selalu menjadikan namanya bahan Bully an.
"Ya makanya ayok, kalo dibilangin tu nurut," ucap Galaksi lalu menarik tangan Afiska untuk segera menuju kekantin.
Sepanjang perjalanan menuju kantin, Galaksi tak henti-henti nya mengoceh. Yang menanyakan asal-usul nama Antariksa lah dan lain sebagainya.
"Lo tau ga, sebenarnya nama kita itu saling berhubungan loh" ucap Galaksi dengan senyum lebarnya.
Afiska masih tetap diam, menghiraukan ucapan Galaksi yang menurutnya tidak masuk akal.
"Elo ga mau tau kenapa nama kita berhubungan?" tanya Galaksi yang sedari tadi tak mendapat jawaban dari Afiska.
"Gak!" jawab Afiska sambil berlalu meninggalkan Galaksi.
Afiska pun menoleh kesana kemari untuk mencari tempat duduk karena suasana kantin saat ini sudah lumayan penuh.
Galaksi yang melihat Afiska kesusahan mencari tempat duduk pun mulai gemas sendiri. Ia pun menarik lengan Afiska untuk ikut dengan nya.
Ya disini lah mereka sekarang, di pojok kiri kantin. Tempat duduk paling sepi karena lumayan jauh dari para penjual makanan.
"Aduh sakit tau narik lengan gue kasar banget lo," keluah Afiska saat sudah sampai di tempat duduk mereka.
"Cewek kalo di lembutin malah ngelunjak" ucap Galaksi lalu pergi untuk memesan makanan.
"Idih," Afiska memutar bola matanya jengah mendengar ucapan Galaksi.
Tak lama Galaksi pun datang dengan membawa dua mangkok mie ayam. Senyum jahil nya tak pernah luntur dari wajahnya yang sedikit tampan, bagi Afiska.
"Loh kok mie ayam?" tanya Afiska heran.
"Terus lo maunya apa? Udah deh jangan banyak omong, makan sekarang" titah Galaksi.
"Dasar pemaksaan, orang tanya dulu kek gue mau makan apa, jadi cowok kok gada manis-manisnya" celoteh Afiska yang hanya mendapat senyuman kecil dari Galaksi.
"Idih jijik, emang gue le minerale ada manis-manisnya" ucap Galaksi yang langsung mendapat tatapan jengah dari Afiska.
"Oiya dari pada lo jadi cewek gada apa-apanya," lanjut Galaksi dengan memasukkan satu buah pentol kedalam mulutnya.
"Hah maksud lo?" Afiska yang baru saja ingin menyendokkan makanan terhenti karena ucapan Galaksi.
"Lo Tepos" ucap Galaksi lalu tertawa terbahak-bahak membuat seisi kantin menoleh kepadanya.
"Galaksi!!!" teriak Afiska dengan menggebrak meja nya.
Seperti itu lah mereka setiap harinya. Tiada hari tanpa teriakan dari Afiska dan tiada hari tanpa bully an Galaksi.
❄❄❄
Yippy
Happy reading guys
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian
Salam manis Galaktara. Galaksi dan Anatariksa

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKTARA || Galaksi dan Antariksa
Teen FictionCover by : Kentangmerah ---------- Takdir menemukan kita. Jangan menjauh ~Galaksi Putra Pramudya "Nama lo songong," ucap Galaksi dengan nada mengejeknya. "Hah?" ucap Afiska terkejut. "Cewek nama cowok" lanjut Galaksi masih dengan wajah mengejeknya...