Taichan

5.9K 776 82
                                    

Carissa's POV

"Gan..."

"hmm"

"Gani.."

"hmm"

"Gani ah, liat gue dulu," kesalku.

"Apaan?" Tanyanya, seraya menghentikan aktifitas mengecat kuku.

"Gue mau cerita sesuatu ke elo."

"Yaudah sih cerita aja, gue dengerin sambil lanjut pake kuteks."

"Ishh ini serius banget nih. Lo harus bener-bener fokus ke gue."

Ia meletakkan kembali kuteks itu, menaruh fokus padaku yang kini sudah duduk di atas karpet, sama sepertinya.

"I'm not really sure about it, tapi akhir-akhir ini gue ngerasa aneh."

"Aneh gimana?"

"Hhmm gue lagi sering merhatiin seseorang. Awalnya sih gue nggak mau deket-deket dia, tapi akhir-akhir ini gue jadi sering merhatiin dia gitu. Orangnya baik juga sama gue, dan anehnya ya, kadang gue sering jealous masa kalau liat dia deket sama orang lain. Aneh nggak sih?"

"Yaelah, itu mah namanya lo naksir dia. Gitu aja bingung, lagian dimana letak keanehannya coba."

"Masa gue naksir sih?"

"Iya. Ya ampun, efek jomblo IQ lo jadi turun ya," ledeknya, aku mendengus kesal.

"Sialan lo."

"Hahaha lagian lo ada-ada aja deh. Eh ngomong-ngomong, seseorang yang lo maksud ini siapa? temen kantor lo ya pasti, ganteng nggak?" Tanyanya, membuatku tiba-tiba saja merasa gugup.

Aku meraih remote di meja, mengecilkan volume tv yang tengah memutar acara infotaiment. Gani menatapku dengan dahi berkerut. "Masalahnya di situ Gan."

"Maksud lo?"

"Dia nggak ganteng."

"Lo jatuh cinta sama cowo yang mukanya pas-pasan ya? nggak apa-apa kali Ca, selama dia baik."

"Dia nggak jelek juga."

"Lah terus?"

Aku menarik napas panjang, membuangnya perlahan untuk mengurangi rasa gugupku. "Dia cantik."

"Apa?!!!"

***

Kinal's POV

Mataku masih fokus menatap layar laptop, berusaha segera menyelesaikan laporan yang seakan tak memberiku waktu untuk istirahat. Padahal besok hari libur, tapi aku masih betah berkutat dengan laporan ini. Tapi biarlah, agar besok aku bisa tidur seharian dengan tenang.

"Kakak..."

Aku menoleh ke arah pintu, melihat Kinan yang tengah berjalan ke arahku. Ia membawa segelas jus di tangannya. "Kenapa Dek?"

"Cuma mau nganterin minum buat Kakak aja. Kakak lagi ngerjain apa sih? udah malem gini bukannya istirahat."

Aku mengerutkan dahi, tumben sekali ia perhatian. Hmm sepertinya ada sesuatu. "Kelarin laporan, biar besok bisa tenang liburnya."

"Aku pijitin ya kak." Tanpa menunggu persetujuanku, ia langsung berpindah ke belakang kursiku, mulai memijat pundakku.

"Yang enak ya mijitnya," ucapku. Aku kembali memfokuskan diri pada laptop, melanjutkan laporan yang sebentar lagi selesai.

Laporan yang kukerjakan sudah selesai, aku mematikan laptop, membereskan berkas yang berserakan di meja. Aku berjalan menuju kasur, merebahkan tubuh lelahku. Melihatku, Kinan juga ikut duduk di kasur. Kali ini ia memijat kakiku. "Duh rajin banget sih Adek aku."

SOBER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang