Masih Ada

5K 547 51
                                    

Kinal's POV

"Kak!" Panggilan Mama mengalihkan perhatianku dari tv yang tengah memutar film The Dark Night Rises.

Aku beranjak dari tempat tidur, turun ke lantai bawah. Aroma sedap langsung tercium begitu aku sudah di lantai bawah, membuatku otomatis mengayunkan langkah ke dapur. Ternyata Mama sedang memasak, bersama Renata.

"Lagi pada masak apa?" Tanyaku, membuat Renata menoleh, ia langsung tersenyum.

"Churos."

One of my favorite snack, yang dulu sering dibuatkan Renata.

"Kamu tuh bangunnya nggak pernah pagi deh kalo weekend gini Kak. Malu tuh sama Renata, dateng ke sini pagi-pagi, baik banget lagi bikin churos buat kamu," ucap Mama, aku hanya tertawa.

"Yaudah sini aku bantu, aku ditugasin apa nih?"

"Kamu masukin adonannya ke pan aja, panjangnya sekitar enam centi aja ya Nal," ucap Renata, aku langsung mengambil paping bag berisi adonan churos, lalu memasukannya perlahan ke dalam minyak yang sudah panas, sesuai arahan Renata.

Rasanya sudah sangat lama sejak terakhir kami masak bersama seperti ini. Kegiatan rutin yang selalu kami lakukan setiap minggu, dulu.

Aku dan Renata memasak camilan, sementara Mama menyiapkan makan siang untukku.

"Kinan kemana Mah? Kok nggak keliatan dari tadi?" Tanyaku. Biasanya jam segini ia sudah sibuk dengan gadget-nya, sambil duduk santai di halaman belakang sampai lupa waktu.

"Udah keluar dari tadi, dijemput Caca. Mau nyalon katanya."

Semua adonan churos sudah habis digoreng, kini Renata sedang menuangkan nutela ke dalam mangkuk kecil untuk saus cocolan churos. Tadi ia juga sudah membuat saus kesukaanku, lelehan coklat putih, yang dicampur dengan remahan oreo.

Spagetti sambal matah buatan Mama for the main course, and churos buatan Renata for the dessert. Perfect. Today's gonna be my cheat day!

***

"Jangan tidur dulu Nal, nanti gendut."

Tak kupedulikan ucapan Renata, lanjut menata bantal di sofa yang kini kami duduki.

"Kinal ih, jangan tidur."

Baru saja kepalaku menadarat di bantal yang sangat nyaman, Renata langsung menariknya, melemparnya pada sofa di samping.

"Ngantuk Ren, kekenyangan," keluhku, ia menarik tanganku hingga posisiku kembali duduk.

"Kebiasaan kamu tuh. Kalo kenyang langsung tidur. Giliran berat badan kamu naik, malah ngomel nggak jelas."

Namanya manusia, kalau sedang rajin sih olahraga tak pernah absen. Kalau sedang malas ya begini, maunya makan tidur terus.

"Tadi aku mau tidur dimarah, sekarang malah asyik sendiri denger musik," sindirku, tapi ia tak menghiraukanku. Terlihat asyik mendengar musik dari earphone-nya. Balas dendam rupanya.

Iseng, kurebut ponsel miliknya, melepaskan earphone itu dari ponselnya. Hingga musik yang sejak tadi ia nikmati, bisa kudengar.

SOBER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang