Assemblage ( 9 )

9 4 0
                                    

" Mengapa kemarin kau tak hadir disekolah? " tanya Hiraeth

" ada saatnya ketika aku bisa bertemu dirimu dan sebaliknya " jawabnya tersenyum

Keadaan hening sejenak, lalu

" Terlalu indah bukan? "

" apa yang terlalu indah? " jawab Hiraeth

" Jika kau tak tertidur, kita tak akan bertemu " ucap ethereal sambil menghadap Hiraeth dan tertawa kecil

" Apa yang kau bicarakan? Sebaiknya sekarang kau pulang. Ini sudah mau hujan "

" Yasudah, aku juga kesini hanya mampir. Sebenarnya aku ingin ke toko pinggir jalan sana "

" Maaf bukan aku mengusir mu ta- "

" Iya tak apa. Sampai bertemu disekolah. "

----------

" Hey Hiraeth, apa yang kau pikirkan? Tatapan mu terus saja kosong " tanya Ailur yang duduk berada didepannya

" Tidak apa apa. Kau- "

" Hai Hiraeth.. " sapa Ethereal yang duduk disebelahnya sambil tersenyum

" Hai, kau beli apa kemarin? "

" Apa urusan mu dengannya? Apa kau ada hubungan? " bisik Ailur kepada Hiraeth

" Hanya beberapa barang saja " jawabnya sambil mengerutkan dahinya karena bingung

" Apa yang kau tanyakan Hiraeth?? Kau terlihat bodoh. " gerutu Ailur sambil menepuk tangan Hiraeth

Hiraeth hanya mengangkat bahunya dan berkata

" Tak tahu "

----------

Akhirnya pulang sekolah, Ethereal meminta Hiareth untuk menunggu sebentar di lorong sekolah.
Katanya ada yang harus ia bicarakan pada Hiraeth

" Kau Hiraeth? " tanya salah satu perempuan di antara segerombolan perempuan lainnya

Hiraeth tak berfikir apa apa dan langsung menjawab

" Iya, ada apa? "

" Siapa kau bagi Ethereal? "

" Aku.. Temannya? " Hiraeth menjawab dengan ragu, karena ia tak tahu sebenarnya apa hubungan ia dan Ethereal

" Temannya? Jujur saja.. " tanya perempuan itu kembali sambil mengangkat satu alisnya

" Hmm.. Iya. Kenapa? "

" Jangan kau terlalu berharap pada Ethereal. Karena Ethereal tak tertarik padamu. "

Ia pun menyiram Hiareth dengan jus jambu dan melemparkannya telur

Ethereal.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang