***
"Temenan yuk Feb?" ucapnya dengan mudah, aku menerka-nerka apakah dia sungguh ingin menjadi temanku? tidak ada alasan lain? cinta misalnya?
"Boleh Zra." jawabku seadanya, jujur saja aku sudah mulai menyukainya saat aku duduk di bangkuSMA. Namun, dia tidak pernah melihatku ada dikehidupannya.
Awal mula yang menyesakkan namun cukup indah, aku bisa menjadi lebih dekat dengannya walau hanya sekadar teman. Terimakasih kepada semesta yang sudah menyatukan kami sebagai seorang, teman.
Kami tidak berhenti saling berkomunikasi saat hari itu, menceritakan isi hari yang lumayan pedih, kita sama-sama patah hati karena adanya seseorang yang beranjak dari hati kami berdua.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Zra&Feb
Teen Fictionmenurut kalian, apakah bisa laki-laki dan perempuan akan bersahabat selamanya?